Mengaku Dosa

Jumat, 16 September 2022

“... berkumpullah orang Israel dan berpuasa dengan mengenakan kain kabung dan dengan tanah di kepala… dan mengaku dosa mereka dan kesalahan nenek moyang mereka.” (Nehemia 9:1, 2)

Bacaan hari ini: Nehemia 9:1-37 | Bacaan setahun: Nehemia 9

Peristiwa pembuangan tampaknya berbuahkan hasil. Setelah kembali ke tanah air, selain membaca dan mempelajari ulang Taurat Tuhan, hal kedua yang dilakukan adalah berkabung dan mengadakan doa puasa di hadapan Tuhan. Tujuannya, untuk merendahkan diri dan mengaku dosa serta kesalahan nenek moyang mereka. Pembacaan Taurat Tuhan kembali mereka lakukan selama seperempat hari, dan seperempat hari lagi mereka mengaku dosa dan sujud menyembah di hadapan Tuhan.

Ketika berkabung dan berdoa puasa di hadapan Tuhan, yang mereka lakukan adalah berfokus mengingat pribadi dan karya Tuhan yang luar biasa atas hidup umat-Nya. Mereka mengagungkan Tuhan sebagai Allah Pencipta langit dan bumi yang berkarya dalam sepanjang sejarah nenek moyang mereka, mulai dari Abraham sampai kepada mereka, yang dapat menikmati segala penggenapan janji Allah. Mereka sadar, nenek moyang mereka yang begitu Tuhan berkati, berubah setia dan melanggar perjanjian Allah, hidup dalam dosa, sehingga Allah menyerahkan mereka ke dalam tangan musuh-musuh. Namun, meski demikian Allah tidak berubah, Allah tetap setia, sabar dan tetap memperlakukan mereka dengan penuh kasih dan sayang. Allah terus-menerus berkarya atas hidup mereka, bahkan mengingatkan dengan perantaraan nabi-nabi. Sekalipun mereka tidak mau mendengarkan, Allah tidak putus asa, Allah tidak membinasakan mereka, sebab Allah adalah pengasih dan penyayang. Mereka sadar bila sekarang mereka susah, rendah, lemah, berdosa dan tidak berdaya, itu karena dosa-dosa yang telah mereka perbuat. Oleh sebab itu, mereka mengakuinya dan sangat mengharapkan pertolongan dan belas kasihan Allah.

Pengalaman umat Israel ini mengingatkan umat Allah saat ini; setelah mengecap begitu banyak anugerah dan kebaikan Tuhan, maka sepatutnya kita mengasihi dan setia kepada Allah. Jika hari ini kita telah menyimpang dan berubah setia, hendaknya kita menyadari dan bertobat, merendahkan diri, berdoa puasa, dan mengakui segala dosa serta kesalahan kita. Allah adalah Allah yang penuh kasih dan sayang, Ia bekenan memulihkan kita.

STUDI PRIBADI: Bagaimana kerohanian kita? Setelah mengecap anugerah dan kebaikan Tuhan, maukah kita setia dan mengasihi Allah? Apa yang menghambat kita untuk bertobat?

Pokok Doa: Berdoa bagi umat Tuhan pada masa sulit ini, agar tetap hidup setia di hadapan Tuhan. Berdoalah agar umat Allah menyadari keberadaan dan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan mereka. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *