Kamis, 15 September 2022
“Mereka meminta Ezra, ahli kitab itu, supaya membawa kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan TUHAN kepada Israel.” (Nehemia 8:1)
Bacaan hari ini: Nehemia 8:1-19 | Bacaan setahun: Nehemia 7-8
Nehemia 7
Tindakan-tindakan untuk melindungi kota
1 Setelah tembok selesai dibangun, aku memasang pintu-pintu. Lalu diangkatlah penunggu-penunggu pintu gerbang, para penyanyi dan orang-orang Lewi.
2 Pengawasan atas Yerusalem aku serahkan kepada Hanani, saudaraku, dan kepada Hananya, panglima benteng, karena dia seorang yang dapat dipercaya dan yang takut akan Allah lebih dari pada orang-orang lain.
3 Berkatalah aku kepada mereka: “Pintu-pintu gerbang Yerusalem jangan dibuka sampai matahari panas terik. Dan pintu-pintunya harus ditutup dan dipalangi, sementara orang masih bertugas di tempatnya. Tempatkanlah penjaga-penjaga dari antara penduduk Yerusalem, masing-masing pada tempat-tempat penjagaan dan di depan rumahnya.”
Daftar orang-orang yang kembali dari pembuangan
4 Adapun kota itu luas dan besar, tetapi penduduknya sedikit dan rumah-rumah belum dibangun.
5 Maka Allahku memberikan dalam hatiku rencana untuk mengumpulkan para pemuka, para penguasa dan rakyat, supaya mereka dicatat dalam silsilah. Lalu kudapati daftar silsilah orang-orang yang lebih dahulu berangkat pulang. Dalam daftar itu kudapati tertulis:
6 Inilah orang-orang propinsi Yehuda yang berangkat pulang dari pembuangan, yakni para tawanan, yang dahulu diangkut oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang kembali ke Yerusalem dan ke Yehuda, masing-masing ke kotanya.
7 Mereka datang bersama-sama Zerubabel, Yesua, Nehemia, Azarya, Raamya, Nahamani, Mordekhai, Bilsan, Misperet, Bigwai, Nehum dan Baana. Inilah daftar orang-orang bangsa Israel:
8 bani Paros: dua ribu seratus tujuh puluh dua orang;
9 bani Sefaca: tiga ratus tujuh puluh dua orang;
10 bani Arakh: enam ratus lima puluh dua orang;
11 bani Pahat-Moab, yakni bani Yesua dan Yoab: dua ribu delapan ratus delapan belas orang;
12 bani Elam: seribu dua ratus lima puluh empat orang;
13 bani Zatu: delapan ratus empat puluh lima orang;
14 bani Zakai: tujuh ratus enam puluh orang;
15 bani Binui: enam ratus empat puluh delapan orang;
16 bani Bebai: enam ratus dua puluh delapan orang;
17 bani Azgad: dua ribu tiga ratus dua puluh dua orang;
18 bani Adonikam: enam ratus enam puluh tujuh orang;
19 bani Bigwai: dua ribu enam puluh tujuh orang;
20 bani Adin: enam ratus lima puluh lima orang;
21 bani Ater, yakni bani Hizkia: sembilan puluh delapan orang;
22 bani Hasum: tiga ratus dua puluh delapan orang;
23 bani Bezai: tiga ratus dua puluh empat orang;
24 bani Harif: seratus dua belas orang;
25 bani Gibeon: sembilan puluh lima orang;
26 orang-orang Betlehem dan Netofa: seratus delapan puluh delapan orang;
27 orang-orang Anatot: seratus dua puluh delapan orang;
28 orang-orang Bet-Azmawet: empat puluh dua orang;
29 orang-orang Kiryat-Yearim, Kefira dan Beerot: tujuh ratus empat puluh tiga orang;
30 orang-orang Rama dan Gaba: enam ratus dua puluh satu orang;
31 orang-orang Mikhmas: seratus dua puluh dua orang;
32 orang-orang Betel dan Ai: seratus dua puluh tiga orang;
33 orang-orang dari Nebo yang lain: lima puluh dua orang;
34 bani Elam, yakni Elam yang lain: seribu dua ratus lima puluh empat orang;
35 bani Harim: tiga ratus dua puluh orang;
36 orang-orang Yerikho: tiga ratus empat puluh lima orang;
37 orang-orang Lod, Hadid dan Ono: tujuh ratus dua puluh satu orang;
38 bani Senaa: tiga ribu sembilan ratus tiga puluh orang.
39 Inilah para imam: bani Yedaya, yakni kaum keluarga Yesua: sembilan ratus tujuh puluh tiga orang;
40 bani Imer: seribu lima puluh dua orang;
41 bani Pasyhur: seribu dua ratus empat puluh tujuh orang;
42 bani Harim: seribu tujuh belas orang.
43 Inilah orang-orang Lewi: bani Yesua, yakni bani Kadmiel dan bani Hodewa; tujuh puluh empat orang.
44 Inilah para penyanyi: bani Asaf: seratus empat puluh delapan orang.
45 Inilah para penunggu pintu gerbang: bani Salum, bani Ater, bani Talmon, bani Akub, bani Hatita, bani Sobai: seratus tiga puluh delapan orang.
46 Inilah para budak di bait Allah: bani Ziha, bani Hasufa, bani Tabaot;
47 bani Keros, bani Sia, bani Padon;
48 bani Lebana, bani Hagaba, bani Salmai;
49 bani Hanan, bani Gidel, bani Gahar;
50 bani Reaya, bani Rezin, bani Nekoda;
51 bani Gazam, bani Uza, bani Paseah;
52 bani Besai, bani Meunim, bani Nefusim;
53 bani Bakbuk, bani Hakufa, bani Harhur;
54 bani Bazlit, bani Mehida, bani Harsa;
55 bani Barkos, bani Sisera, bani Temah;
56 bani Neziah, bani Hatifa.
57 Inilah keturunan para hamba Salomo: bani Sotai, bani Soferet, bani Perida;
58 bani Yaala, bani Darkon, bani Gidel;
59 bani Sefaca, bani Hatil, bani Pokheret-Hazebaim, bani Amon.
60 Seluruh budak di bait Allah dan keturunan para hamba Salomo ada tiga ratus sembilan puluh dua orang.
61 Inilah orang-orang yang berangkat pulang dari Tel-Melah, Tel-Harsa, Kerub, Adon dan Imer, tetapi mereka tidak dapat menyatakan apakah kaum keluarga dan asal-usul mereka termasuk bangsa Israel:
62 bani Delaya, bani Tobia, bani Nekoda: enam ratus empat puluh dua orang;
63 dan dari antara para imam: bani Habaya, bani Hakos, bani Barzilai. Barzilai itu memperisteri seorang anak perempuan Barzilai, orang Gilead itu, dan sejak itu ia dinamai menurut nama keluarga itu.
64 Mereka itu menyelidiki apakah nama mereka tercatat dalam silsilah, tetapi karena itu tidak didapati, maka mereka dinyatakan tidak tahir untuk jabatan imam.
65 Dan tentang mereka diputuskan oleh kepala daerah, bahwa mereka tidak boleh makan dari persembahan maha kudus, sampai ada seorang imam bertindak dengan memegang Urim dan Tumim.
66 Seluruh jemaah itu bersama-sama ada empat puluh dua ribu tiga ratus enam puluh orang,
67 selain dari budak mereka laki-laki dan perempuan yang berjumlah tujuh ribu tiga ratus tiga puluh tujuh orang. Pada mereka ada dua ratus empat puluh lima penyanyi laki-laki dan perempuan.
68 Mereka mempunyai tujuh ratus tiga puluh enam ekor kuda, dua ratus empat puluh lima ekor bagal,
69 empat ratus tiga puluh lima ekor unta dan enam ribu tujuh ratus dua puluh ekor keledai.
70 Sebagian dari kepala kaum keluarga memberi sumbangan untuk pekerjaan itu, sedang kepala daerah memberi sumbangan untuk perbendaharaan seribu dirham emas, lima puluh buah bokor penyiraman, dan lima ratus tiga puluh helai kemeja imam.
71 Pula beberapa kepala kaum keluarga memberi sumbangan untuk perbendaharaan pekerjaan itu dua puluh ribu dirham emas dan dua ribu dua ratus mina perak.
72 Dan yang disumbangkan oleh orang-orang lain adalah: dua puluh ribu dirham emas, dua ribu mina perak dan enam puluh tujuh helai kemeja imam.
73 Adapun para imam dan orang-orang Lewi, para penunggu pintu dan para penyanyi, juga sebagian dari rakyat, para budak di bait Allah dan semua orang Israel yang lain menetap di kota-kota mereka.
Pembacaan kitab hukum
Hari raya Pondok Daun
(8-1) Ketika tiba bulan yang ketujuh, sedang orang Israel telah menetap di kota-kotanya,
Nehemia 8 : 1-19
1 (8-2) maka serentak berkumpullah seluruh rakyat di halaman di depan pintu gerbang Air. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab itu, supaya ia membawa kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan TUHAN kepada Israel.
2 (8-3) Lalu pada hari pertama bulan yang ketujuh itu imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaah, yakni baik laki-laki maupun perempuan dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti.
3 (8-4) Ia membacakan beberapa bagian dari pada kitab itu di halaman di depan pintu gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di hadapan laki-laki dan perempuan dan semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu.
4 (8-5) Ezra, ahli kitab itu, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat untuk peristiwa itu. Di sisinya sebelah kanan berdiri Matica, Sema, Anaya, Uria, Hilkia dan Maaseya, sedang di sebelah kiri berdiri Pedaya, Misael, Malkia, Hasum, Hasbadana, Zakharia dan Mesulam.
5 (8-6) Ezra membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang itu. Pada waktu ia membuka kitab itu semua orang bangkit berdiri.
6 (8-7) Lalu Ezra memuji TUHAN, Allah yang maha besar, dan semua orang menyambut dengan: “Amin, amin!”, sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada TUHAN dengan muka sampai ke tanah.
7 (8-8) Juga Yesua, Bani, Serebya, Yamin, Akub, Sabetai, Hodia, Maaseya, Kelita, Azarya, Yozabad, Hanan, Pelaya, yang adalah orang-orang Lewi, mengajarkan Taurat itu kepada orang-orang itu, sementara orang-orang itu berdiri di tempatnya.
8 (8-9) Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.
9 (8-10) Lalu Nehemia, yakni kepala daerah itu, dan imam Ezra, ahli kitab itu, dan orang-orang Lewi yang mengajar orang-orang itu, berkata kepada mereka semuanya: “Hari ini adalah kudus bagi TUHAN Allahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!”, karena semua orang itu menangis ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat itu.
10 (8-11) Lalu berkatalah ia kepada mereka: “Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!”
11 (8-12) Juga orang-orang Lewi menyuruh semua orang itu supaya diam dengan kata-kata: “Tenanglah! Hari ini adalah kudus. Jangan kamu bersusah hati!”
12 (8-13) Maka pergilah semua orang itu untuk makan dan minum, untuk membagi-bagi makanan dan berpesta ria, karena mereka mengerti segala firman yang diberitahukan kepada mereka.
13 (8-14) Pada hari yang kedua kepala-kepala kaum keluarga seluruh bangsa, juga para imam dan orang-orang Lewi berkumpul pada Ezra, ahli hukum Taurat itu, untuk menelaah kalimat-kalimat Taurat itu.
14 (8-15) Maka didapatinya tertulis dalam hukum yang diberikan TUHAN dengan perantaraan Musa, bahwa orang Israel harus tinggal dalam pondok-pondok pada hari raya bulan yang ketujuh,
15 (8-16) dan bahwa di semua kota mereka dan di Yerusalem harus disampaikan berita dan pengumuman yang berbunyi: “Pergilah ke gunung, ambillah daun pohon zaitun, daun pohon minyak, daun pohon murad, daun pohon korma dan daun dari pohon-pohon yang rimbun guna membuat pondok-pondok sebagaimana tertulis.”
16 (8-17) Maka pergilah orang mengambil daun-daun itu, lalu membuat pondok-pondok, masing-masing di atas atap rumahnya, di pekarangan mereka, juga di pelataran-pelataran rumah Allah, di lapangan pintu gerbang Air dan di lapangan pintu gerbang Efraim.
17 (8-18) Seluruh jemaah yang pulang dari pembuangan itu membuat pondok-pondok dan tinggal di situ. Memang sejak zaman Yosua bin Nun sampai hari itu orang Israel tidak pernah berbuat demikian. Maka diadakanlah pesta ria yang amat besar.
18 (8-19) Bagian-bagian kitab Taurat Allah itu dibacakan tiap hari, dari hari pertama sampai hari terakhir. Tujuh hari lamanya mereka merayakan hari raya itu dan pada hari yang kedelapan ada pertemuan raya sesuai dengan peraturan.
Segala sesuatu yang sudah biasa dan terbiasa seringkali dianggap kurang bernilai dan tidak terlalu dihargai. Tidak terkecuali firman Tuhan, yang bisa setiap saat diakses, dibaca, didengarkan serta dipelajari, bisa membuat orang percaya kurang menghargai firman Tuhan. Sampai satu titik, ketika menjadi langka dan sulit diakses barulah kembali dihargai dan diresponi dengan sikap hati yang baik dan ketakjuban.
Kondisi ini terjadi kepada bangsa Israel. Sebelum pembuangan, umat Allah begitu merendahkan firman Tuhan dan Bait Tuhan. Sehingga mereka terus-menerus mengabaikan Taurat Tuhan dan hidup di dalam dosa dan kejahatan. Namun pada Nehemia 8, ketika umat Allah dibawa kembali dari tanah pembuangan dan menetap di kota-kota yang telah ditentukan bagi mereka, kesadaran akan pentingnya dan berharganya Taurat Tuhan seakan-akan kembali muncul dalam hati umat. Saat itu, umat Allah berkata dengan serentak dan meminta Ezra untuk membawakan dan membacakan kitab Taurat Musa. Kitab Taurat dibacakan dari pagi sampai tengah hari; dan dikatakan bahwa umat Allah tetap antusias dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Ketika kitab dibuka, mereka langsung berdiri, tidak ada yang duduk, artinya mereka menunjukkan sikap hormat. Setelah selesai dibacakan, mereka meresponi dengan penuh iman, pujian, pengagungan, dan berlutut sujud menyembah di hadapan Tuhan dengan muka sampai ke tanah. Umat Allah meresponinya dengan sikap hati yang hancur, tertegur, menangis dan berduka atas dosa-dosa mereka; dan setelah dihiburkan oleh Nehemia, mereka meresponinya dengan sukacita luar biasa; mereka makan dan minum serta membagi-bagikan makanan, mengapa? Karena mereka mengerti firman yang diberitahukan kepada mereka.
Mereka mengajar dan belajar Taurat Tuhan sambil berdiri; tidak ada yang keberatan dan mengeluh. Pada hari berikutnya, mereka kembali lagi menelaah kalimat-kalimat Taurat. Setelah mendapati bahwa mereka harus tinggal di pondok-pondok pada hari raya bulan ke tujuh, mereka langsung meresponi dengan ketaatan, mereka melakukan sesuai Taurat Tuhan.
STUDI PRIBADI: Bagaimana sikap hati kita dalam hal belajar dan mengajar Firman Tuhan? Masihkah kita menunjukkan sikap antusias, hormat dan menghargai Firman Tuhan?
Pokok Doa: Berdoalah dan mohon kepada Tuhan, diberi hati yang sungguh mengasihi Firman-Nya, sehingga kita menjadi pribadi yang setia mendengar dan mempelajari firman Tuhan serta menjadi pelaku firman Tuhan.