Keluarkan Kecemaran Dari Rumah Tuhan

Rabu, 31 Agustus 2022

“Keluarkanlah kecemaran dari tempat kudus!” (2 Tawarikh 29:5)

Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 29 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 29

Pernahkah Anda merasakan benda asing (binatang kecil, debu, atau lainnya) masuk ke dalam mata Anda? Apa yang terjadi selanjutnya? Benda asing itu akan membuat iritasi dan mengganggu penglihatan Anda, bukan? Selama benda asing itu belum keluar, maka mata Anda akan terasa sakit karena iritasi dan aktivitas Anda pun terganggu olehnya.

Demikianlah halnya dengan usaha penyucian kembali Rumah Tuhan yang dilakukan raja Hizkia. Ia sadar bahwa kecemaran dan ketidaksetiaan kepada Tuhan telah membuat mereka menderita, Yehuda dan Yerusalem dimurkai Tuhan, nenek moyang mereka ditewaskan pedang dan kengerian terjadi di tengah-tengah mereka. Oleh karena itu, Hizkia membuka kembali pintu-pintu rumah Tuhan dan memperbaikinya. Hizkia mendatangkan para imam dan orang Lewi untuk menguduskan kembali Rumah Tuhan dan mengeluarkan kecemaran dari tempat kudus Tuhan (ay. 4-5).

Mendengar perintah raja Hizkia ini, orang-orang Lewi dan para imam menahirkan diri dan kemudian menyucikan Rumah Tuhan sesuai firman Tuhan. Semua yang najis dibawa keluar ke lembah Kidron untuk dibakar habis. Kemudian raja Hizkia memanggil para pemimpin kota untuk pergi ke Rumah Tuhan. Mereka membawa korban penghapus dosa untuk keluarga raja, untuk tempat kudus dan untuk Yehuda. Mereka mempersembahkan sejumlah binatang korban sesuai hukum Musa dan menyanyikan pujian dari kata-kata Daud dan Asaf, kemudian sujud menyembah Tuhan. Segala pekerjaan penyucian kembali Rumah Tuhan didukung dan direspons baik oleh seluruh rakyat. Maka bersukacitalah mereka, sebab Rumah Tuhan telah dijauhkan dari segala kecemaran.

Bagaimana dengan kondisi kita hari ini? Apakah gereja Tuhan terjaga kekudusannya? Bagaimana pula dengan tubuh kita sebagai Bait Roh Kudus? Apakah setiap jemaat Tuhan telah hidup dalam kekudusan dan melakukan perintah Tuhan? Marilah kita menjauhkan diri dari kecemaran dan melayani Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, sehingga Tuhan berkenan atas segala ibadah yang kita kerjakan dan memberkati kita.

STUDI PRIBADI: Mengapa Hizkia harus melakukan penyucian kembali Rumah Tuhan? Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini dan terapkan dalam hidup kita?

Pokok Doa: :Berdoalah bagi jemaat agar mereka beribadah kepada Tuhan dengan ketulusan hati dan kekudusan. Doakan agar mereka juga setia melakukan perintah Tuhan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *