Senin, 22 Agustus 2022
“Asa melakukan apa yang baik dan yang benar di mata Tuhan, Allahnya.” (2 Tawarikh 14:2)
Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 14 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 14-15
2 Tawarikh 14
1 Kemudian Abia mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud. Maka Asa, anaknya, menjadi raja menggantikan dia. Pada zaman pemerintahannya negeri itu aman selama sepuluh tahun.
Raja Asa — Kemenangan atas Zerah
2 Asa melakukan apa yang baik dan yang benar di mata TUHAN, Allahnya.
3 Ia menjauhkan mezbah-mezbah asing dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala, dan menghancurkan tiang-tiang berhala.
4 Ia memerintahkan orang Yehuda supaya mereka mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dan mematuhi hukum dan perintah.
5 Ia menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan pedupaan-pedupaan dari segala kota di Yehuda. Dan kerajaanpun aman di bawah pemerintahannya.
6 Karena negeri itu aman dan tidak ada yang memeranginya di tahun-tahun itu, ia dapat membangun kota-kota benteng di Yehuda; TUHAN telah mengaruniakan keamanan kepadanya.
7 Katanya kepada orang Yehuda: “Marilah kita memperkuat kota-kota ini dan mengelilinginya dengan tembok beserta menara-menaranya, pintu-pintunya dan palang-palangnya. Negeri ini masih dalam tangan kita, karena kita mencari TUHAN Allah kita dan Ia mencari kita serta mengaruniakan keamanan kepada kita di segala penjuru.” Maka mereka melaksanakan pembangunan itu dengan berhasil.
8 Pasukan-pasukan Asa yang dari Yehuda jumlahnya tiga ratus ribu orang yang membawa perisai besar dan tombak, dan yang dari Benyamin jumlahnya dua ratus delapan puluh ribu orang yang membawa perisai kecil, sebagai pemanah. Mereka semua pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa.
9 Zerah, orang Etiopia itu, maju berperang melawan mereka dengan tentara sebanyak sejuta orang dan tiga ratus kereta. Ia sampai ke Maresa.
10 Lalu Asa maju menghadapinya. Mereka mengatur barisan perangnya di lembah Zefata dekat Maresa.
11 Kemudian Asa berseru kepada TUHAN, Allahnya: “Ya TUHAN, selain dari pada Engkau, tidak ada yang dapat menolong yang lemah terhadap yang kuat. Tolonglah kami ya TUHAN, Allah kami, karena kepada-Mulah kami bersandar dan dengan nama-Mu kami maju melawan pasukan yang besar jumlahnya ini. Ya TUHAN, Engkau Allah kami, jangan biarkan seorang manusia mempunyai kekuatan untuk melawan Engkau!”
12 Dan TUHAN memukul kalah orang-orang Etiopia itu di hadapan Asa dan Yehuda. Orang-orang Etiopia itu lari,
13 lalu dikejar oleh Asa dan laskarnya sampai ke Gerar. Dari orang-orang Etiopia itu amat banyak yang tewas, sehingga tidak ada yang tinggal hidup, karena mereka hancur di hadapan TUHAN dan tentaranya. Orang-orang Yehuda memperoleh jarahan yang sangat besar.
14 Mereka mengalahkan semua kota di sekeliling Gerar, karena ketakutan yang dari TUHAN menimpa penduduknya. Mereka menjarahi semua kota itu, karena jarahan yang besar terdapat di situ.
15 Tenda-tenda pemilik ternakpun direbut mereka, dan banyak kambing domba dan unta diangkutnya sebagai jarahan, lalu mereka kembali ke Yerusalem.
2 Tawarikh 15
Pembaharuan oleh Asa
1 Azarya bin Oded dihinggapi Roh Allah.
2 Ia pergi menemui Asa dan berkata kepadanya: “Dengarlah kepadaku, Asa dan seluruh Yehuda dan Benyamin! TUHAN beserta dengan kamu bilamana kamu beserta dengan Dia. Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan ditinggalkan-Nya.
3 Lama sekali Israel tanpa Allah yang benar, tanpa ajaran dari pada imam dan tanpa hukum.
4 Tetapi dalam kesesakan mereka berbalik kepada TUHAN, Allah orang Israel. Mereka mencari-Nya, dan Ia berkenan ditemui oleh mereka.
5 Pada zaman itu tidak dapat orang pergi dan pulang dengan selamat, karena terdapat kekacauan yang besar di antara segenap penduduk daerah-daerah.
6 Bangsa menghancurkan bangsa, kota menghancurkan kota, karena Allah mengacaukan mereka dengan berbagai-bagai kesesakan.
7 Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!”
8 Ketika Asa mendengar perkataan nubuat yang diucapkan oleh nabi Azarya bin Oded itu, ia menguatkan hatinya dan menyingkirkan dewa-dewa kejijikan dari seluruh tanah Yehuda dan Benyamin dan dari kota-kota yang direbutnya di pegunungan Efraim. Ia membaharui mezbah TUHAN yang ada di depan balai Bait Suci TUHAN.
9 Ia mengumpulkan seluruh Yehuda dan Benyamin dan orang-orang Efraim, Manasye dan Simeon yang tinggal di antara mereka sebagai orang asing. Sebab dari Israel banyak yang menyeberang memihak kepadanya ketika mereka melihat bahwa TUHAN, Allahnya, beserta dengan dia.
10 Mereka berkumpul di Yerusalem pada bulan ketiga tahun kelima belas dari pemerintahan Asa.
11 Pada hari itu mereka mempersembahkan kepada TUHAN tujuh ratus lembu sapi dan tujuh ribu kambing domba dari jarahan yang mereka bawa pulang.
12 Mereka mengadakan perjanjian untuk mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dengan segenap hati dan jiwa.
13 Setiap orang, baik anak-anak atau orang dewasa, baik laki-laki atau perempuan, yang tidak mencari TUHAN, Allah Israel, harus dihukum mati.
14 Mereka bersumpah setia kepada TUHAN dengan suara yang nyaring, dengan sorak-sorai dan dengan tiupan nafiri dan sangkakala.
15 Seluruh Yehuda bersukaria atas sumpah itu, karena dengan segenap hati mereka bersumpah setia dan dengan kehendak yang bulat mereka mencari TUHAN. TUHAN berkenan ditemui oleh mereka dan mengaruniakan keamanan kepada mereka di segala penjuru.
16 Bahkan raja Asa memecat Maakha, neneknya, dari pangkat ibu suri, karena neneknya itu membuat patung Asyera yang keji. Asa merobohkan patung yang keji itu, menumbuknya sampai halus dan membakarnya di lembah Kidron.
17 Sekalipun bukit-bukit pengorbanan tidak dijauhkan dari Israel, namun hati Asa tulus ikhlas sepanjang umurnya.
18 Ia membawa persembahan-persembahan kudus ayahnya dan persembahan-persembahan kudusnya sendiri ke rumah Allah, yakni emas dan perak serta barang-barang lain.
19 Tidak ada perang sampai pada tahun ketiga puluh lima pemerintahan Asa.
Bertolak belakang dengan cara hidup Rehabeam, raja Asa dikatakan melakukan apa yang baik dan benar di mata Tuhan, Allahnya. Ia menjauhkan mezbah-mezbah asing dan bukit pengorbanan. Ia juga memecahkan tugu-tugu berhala dan menghancurkan tiang-tiang berhala. Tidak berhenti sampai di sana, Asa juga memerintahkan orang Yehuda untuk mencari Tuhan serta mematuhi hukum dan perintah-Nya. Karena kesetiaan Asa dalam mencari Tuhan, Tuhan lantas menganugerahi negeri dengan keamanan. Bahkan, karena untuk sekian waktu tidak ada bangsa yang memerangi Yehuda, Asa dan rakyatnya bisa memperkuat negeri itu dengan mendirikan benteng-benteng. Pendeknya, oleh karena Asa dan bangsa Yehuda yang mencari Tuhan, Tuhan mengaruniakan keamanan dan membuat segala yang diperbuat mereka berhasil.
Selain itu, Tuhan juga menolong ketika mereka mengalami kesesakan. Hal ini terlihat ketika Zerah, orang Etiopia itu, menyerang Kerajaan Yehuda dengan tentara yang sangat banyak. Dicatat bahwa Zerah mengerahkan satu juta orang dan tiga ratus kereta untuk melawan pasukan-pasukan Asa. Jumlah ini jelas jauh lebih banyak dibanding tentara Asa, yang hanya sekitar setengah dari jumlah tentara Zerah (sekitar lima ratus delapan puluh ribu orang, ay. 8). Meski demikian, penulis Tawarikh mencatat bahwa Tuhan berperang bagi mereka. Pada akhirnya, tentara Yehuda mampu memukul kalah orang-orang Etiopia itu karena Asa berseru kepada Tuhan.
Dari kehidupan raja Asa, kita belajar bahwa Tuhan tidak menutup mata atau bersikap tidak peduli kepada mereka yang bersungguh hati mencari Dia. Dia menjanjikan berkat pemeliharaan-Nya bahkan di saat itu mereka berada dalam keadaan sulit. Karena itu, mari kita belajar seperti raja Asa yang senantiasa mencari Dia dengan bersungguh hati, menjauhkan hal-hal yang tidak diperkenan-Nya, serta senantiasa berseru dan bersandar hanya kepada-Nya. Percayalah, Dialah yang akan menjadi pembela kita melawan “musuh-musuh” kita.
STUDI PRIBADI: Apakah yang dilakukan raja Asa untuk menunjukkan kesungguhannya mencari Tuhan dan kehendak-Nya? Apakah yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan kesungguhan hati kita dalam mencari Dia dan menaati kehendak-Nya?
Pokok Doa: Berdoa agar Jemaat mencari Tuhan dan kehendak-Nya melalui persekutuan pribadi dengan Tuhan (saat teduh, baca firman dan beribadah). Jemaat melibatkan Tuhan dalam setiap tindakan dan keputusan mereka.