Serangan Yerusalem

Minggu, 21 Agustus 2022

“Rehabeam beserta seluruh Israel meninggalkan hukum Tuhan, ketika kerajaannya menjadi kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh.” (2 Tawarikh 12:1)

Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 12 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 12-13

Kita mungkin beberapa kali mendengar orang mengatakan bahwa kenyamanan bisa membuat seseorang menjadi lupa diri. Nampaknya, hal itulah yang terjadi dengan Rehabeam.

Di awal pasal ini disebutkan bahwa ketika kerajaannya menjadi kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh, ia beserta seluruh Israel meninggalkan hukum Tuhan. Akibatnya, Tuhan membiarkan Sisak, raja Mesir menyerang Yerusalem karena mereka telah berubah setia terhadap Tuhan. Orang-orang Mesir itu dikatakan berhasil merebut kota-kota benteng yang di Yehuda dan bahkan mendekati Yerusalem. Nabi Semaya lantas datang kepada Rehabeam dan pemimpin-pemimpin Yehuda serta menyampaikan pesan dari Tuhan, bahwa apa yang mereka alami merupakan akibat dari tindakan mereka meninggalkan Tuhan. Mendengar hal itu, bangsa itu merendahkan diri. Ketika Tuhan melihat bahwa mereka merendahkan diri, maka Tuhan berfirman bahwa Ia tidak akan memusnahkan mereka. Tetapi Tuhan akan tetap menjadikan mereka sebagai hamba-hamba raja Mesir supaya mereka tahu bedanya mengabdi pada Tuhan dan kerajaan duniawi.

Dari kisah ini, kita kembali diingatkan untuk tidak melupakan Tuhan dan perintah-perintah-Nya. Jangan ketika hidup kita diberkati, dipelihara dan segalanya berjalan dengan baik, kita justru melupakan Tuhan dan menganggap bahwa apa yang kita miliki saat ini adalah hasil usaha diri kita sendiri. Kisah ini juga mengingatkan kita bahwa Tuhan itu memang pengampun. Ketika umat-Nya datang bertobat, Tuhan dengan murah hati mengampuni. Meskipun demikian, ini tidak berarti kita boleh menganggap enteng dan remeh kemurahan Tuhan, karena bagaimanapun juga selalu ada konsekuensi dari setiap tindakan kita. Tuhan memang mengampuni mereka dengan tidak membiarkan mereka dimusnahkan tetapi Tuhan tetap membiarkan mereka menanggung konsekuensi dari tindakan mereka. Dengan tujuan apa? Bukan untuk menyakiti mereka, tetapi supaya mereka tahu betapa mereka tidak menghargai kebaikan Tuhan atas mereka.

Marilah Saudara, kita tidak melupakan anugerah dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita, jangan menganggap remeh kasih karunia Tuhan!

STUDI PRIBADI: Hal-hal apa yang sering membuat kita melupakan Tuhan?

Pokok Doa: Kita berdoa agar Jemaat Tuhan boleh terus hidup berpegang kepada perintah Tuhan, baik dalam keadaan baik maupun tidak. Tuhan yang memimpin dan memampukan setiap kita, umat-Nya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *