Tuhan Akan Melepaskan Kita

Jumat, 22 Juli 2022

“Hizkia memberikan segala perak yang terdapat dalam rumah TUHAN dan perbendaharaan istana raja.” (2 Raja-raja 18:15)

Bacaan hari ini: 2 Raja-raja 18:13-37 | Bacaan setahun: 2 Raja-raja 18

Di tengah kehidupan kita yang penuh kompetisi, kesuksesan kerap menjadi tolok ukur hidup. Kesuksesan dapat membuat seseorang merasa diri hebat dan berkuasa. Tak heran, ada banyak orang yang sudah meraih kesuksesan akhirnya justru menjadi penindas sesamanya.

Raja Asyur telah memimpin dan mengembangkan kerajaannya dengan kesuksesan dan keberhasilan. Itu sebabnya wilayah kekuasaanya menjadi kian luas dan tidak ada bangsa di sekitar yang dapat melawan keperkasaan tentaranya. Keberhasilan telah membuat Raja Asyur menjadi sombong dan merasa diri tidak terkalahkan, bahkan oleh bangsa-bangsa yang bergabung melawannya. Tidak hanya itu, Raja Asyur juga menghina bangsa Mesir yang menjadi andalan kerajaan-kerajaan kecil, termasuk Yehuda. Lebih buruk lagi, Raja Asyur juga menghujat TUHAN, Allah Israel dengan berkata, “Tetapi janganlah dengarkan Hizkia, sebab ia membujuk kamu dengan mengatakan: TUHAN akan melepaskan kita!”

Menghadapi keadaan itu, Hizkia memerintahkan supaya rakyat jangan menjawab sepatah kata pun terhadap ejekan dan hujatan juru minuman agung dari Lakhis itu. Strategi ini menunjukkan bahwa Raja Hizkia tetap mengandalkan TUHAN, Allah Israel, sebab hanya TUHAN, Allah Israel lah, yang sanggup melepaskan mereka dari bangsa Asyur. Raja Hizkia juga menjaga hati bangsa Israel supaya tidak terhasut oleh ejekan dan bujukan yang pada ujungnya membuat mereka menolak TUHAN, Allah Israel. Hizkia sadar bahwa semangat yang redup dan hati yang dipenuhi keputus-asaan akan menjadi kesempatan besar untuk dikalahkan oleh pihak musuh.

Mari kita belajar sebuah prinsip hidup yang sangat mendasar bahwa kejayaan dan kemegahan tidak secara otomatis membuat seseorang menjadi berarti bagi banyak orang. Kecuali jika segala kesuksesan yang dimiliki didasari kesadaran dan pengakuan bahwa Allah adalah sumber dari segala sesuatu dalam hidup manusia. Oleh sebab itu, hendaklah kita selalu setia memelihara pola hidup yang selalu dekat Allah dan Firman-Nya.

STUDI PRIBADI: Sejauh mana kita menjadikan Allah, sumber keberhasilan & kesuksesan? Waspadalah, bahaya kesuksesan membuat kita tidak mengutamakan Allah. Bagaimana kita memelihara relasi yang baik dengan Allah, sumber hidup kita?

Pokok Doa: Berdoa bagi umat Tuhan agar tidak tergoda untuk bersandar dan bergantung kepada kesuksesan yang dimiliki. Berdoa bagi generasi muda, supaya memahami dan mengakui keberadaan Allah. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *