Selasa, 19 Juli 2022
“Tetapi TUHAN mengasihani serta menyayangi mereka, dan Ia berpaling kepada mereka oleh karena perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub…” (2 Raja-raja 13:23)
Bacaan hari ini: 2 Raja-raja 13:22-25 | Bacaan setahun: 2 Raja-raja 13
2 Raja-raja 13 : 22-25
Kemenangan Yoas atas Aram
22 Hazael, raja Aram, menindas orang Israel sepanjang umur Yoahas.
23 Tetapi TUHAN mengasihani serta menyayangi mereka, dan Ia berpaling kepada mereka oleh karena perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub, jadi Ia tidak mau memusnahkan mereka dan belum membuang mereka pada waktu itu dari hadapan-Nya.
24 Kemudian matilah Hazael, raja Aram, maka Benhadad, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
25 Yoas bin Yoahas merebut kembali dari tangan Benhadad bin Hazael kota-kota yang dalam peperangan direbut Benhadad dari tangan Yoahas, ayah Yoas. Tiga kali Yoas mengalahkan dia dan mendapat kembali kota-kota Israel.
2 Raja-raja 13
Yoahas, raja Israel
1 Dalam tahun kedua puluh tiga zaman Yoas bin Ahazia, raja Yehuda, Yoahas, anak Yehu, menjadi raja atas Israel di Samaria; ia memerintah tujuh belas tahun lamanya.
2 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia hidup menuruti dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula. Ia tidak menjauhinya.
3 Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap Israel, lalu diserahkan-Nyalah mereka ke dalam tangan Hazael, raja Aram, dan ke dalam tangan Benhadad, anak Hazael, selama zaman itu.
4 Tetapi kemudian Yoahas memohon belas kasihan TUHAN, dan TUHAN mendengarkan dia, sebab Ia telah melihat, bagaimana beratnya orang Israel ditindas oleh raja Aram.
5 –TUHAN memberikan kepada orang Israel seorang penolong, sehingga mereka lepas dari tangan Aram dan dapat duduk di kemah-kemah mereka seperti yang sudah-sudah.
6 Hanya mereka tidak menjauh dari dosa-dosa keluarga Yerobeam, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, melainkan mereka terus hidup dalam dosa itu. Juga patung Asyera masih berdiri di Samaria. —
7 Sebab tidak ada laskar ditinggalkan pada Yoahas, selain dari lima puluh orang berkuda dan sepuluh kereta dan sepuluh ribu orang berjalan kaki, sebab raja Aram telah membinasakan mereka dan meniupkan mereka seperti abu pengirikan.
8 Selebihnya dari riwayat Yoahas dan segala yang dilakukannya dan kepahlawanannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel?
9 Kemudian Yoahas mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di Samaria. Maka Yoas, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Yoas, raja Israel
10 Dalam tahun ketiga puluh tujuh zaman Yoas, raja Yehuda, Yoas anak Yoahas, menjadi raja atas Israel di Samaria. Ia memerintah enam belas tahun lamanya.
11 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN. Ia tidak menjauh dari segala dosa yang disuruh Yerobeam bin Nebat dilakukan orang Israel, tetapi terus hidup dalam dosa itu.
12 Selebihnya dari riwayat Yoas dan segala yang dilakukannya dan kepahlawanannya, bagaimana ia berperang melawan Amazia, raja Yehuda, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel?
13 Setelah Yoas mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, maka duduklah Yerobeam di atas takhta ayahnya. Dan Yoas dikuburkan di Samaria di samping raja Israel.
Kejadian menjelang kematian Elisa dan keajaiban dalam kuburnya
14 Ketika Elisa menderita sakit yang menyebabkan kematiannya, datanglah Yoas, raja Israel, kepadanya dan menangis oleh karena dia, katanya: “Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!”
15 Berkatalah Elisa kepadanya: “Ambillah busur dan anak-anak panah!” Lalu diambillah busur dan anak-anak panah.
16 Berkatalah ia kepada raja Israel: “Tariklah busurmu!” Lalu ia menarik busurnya, tetapi Elisa menaruh tangannya di atas tangan raja,
17 serta berkata: “Bukalah jendela yang di sebelah timur!” Dan ketika dibukanya, berkatalah Elisa: “Panahlah!” Lalu dipanahnya. Kemudian berkatalah Elisa: “Itulah anak panah kemenangan dari pada TUHAN, anak panah kemenangan terhadap Aram. Engkau akan mengalahkan Aram di Afek sampai habis lenyap.”
18 Sesudah itu berkatalah ia: “Ambillah anak-anak panah itu!” Lalu diambilnya. Setelah diambilnya, berkatalah Elisa kepada raja Israel: “Pukulkanlah itu ke tanah!” Lalu dipukulkannya tiga kali, kemudian ia berhenti.
19 Tetapi gusarlah abdi Allah itu kepadanya serta berkata: “Seharusnya engkau memukul lima atau enam kali! Dengan berbuat demikian engkau akan memukul Aram sampai habis lenyap. Tetapi sekarang, hanya tiga kali saja engkau akan memukul Aram.”
20 Sesudah itu matilah Elisa, lalu ia dikuburkan. Adapun gerombolan Moab sering memasuki negeri itu pada pergantian tahun.
21 Pada suatu kali orang sedang menguburkan mayat. Ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri.
Kemenangan Yoas atas Aram
22 Hazael, raja Aram, menindas orang Israel sepanjang umur Yoahas.
23 Tetapi TUHAN mengasihani serta menyayangi mereka, dan Ia berpaling kepada mereka oleh karena perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub, jadi Ia tidak mau memusnahkan mereka dan belum membuang mereka pada waktu itu dari hadapan-Nya.
24 Kemudian matilah Hazael, raja Aram, maka Benhadad, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
25 Yoas bin Yoahas merebut kembali dari tangan Benhadad bin Hazael kota-kota yang dalam peperangan direbut Benhadad dari tangan Yoahas, ayah Yoas. Tiga kali Yoas mengalahkan dia dan mendapat kembali kota-kota Israel.
Dalam bacaan hari ini, ada 2 raja yang disebutkan, yaitu Yoahas, anak Yehu dan Yoas anak Yoahas. Keduanya menjadi raja atas Israel di Samaria. Yoahas memerintah 17 tahun, dan Yoas memerintah 16 tahun. Keduanya melakukan apa yang jahat di mata TUHAN: menyembah patung-patung atau dewa sesembahan seperti yang dilakukan bangsa-bangsa sekitar. TUHAN lalu mendatangkan bangsa Aram untuk menindas mereka, agar Israel bertobat dan kembali kepada-Nya. Sayang, Israel tidak sadar, tidak kembali kepada Tuhan. Selama puluhan tahun, bangsa Aram menindas orang Israel (ay. 22); selama itu pula mereka mengeraskan hati. Akan tetapi, TUHAN tetap menyayangi mereka dan ingat kepada perjanjian yang dibuat-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Perjanjian itu juga yang diwariskan kepada Israel: Israel adalah umat TUHAN dan TUHAN adalah Allah mereka (Kel. 6:6; 19:4-6). Sekalipun Israel tidak setia kepada TUHAN, TUHAN tidak pernah mengingkari diri-Nya dan janji-Nya. Allah selamanya mengasihi dan menyayangi Israel. Meski demikian, itu tidak berarti TUHAN tutup mata terhadap segala dosa yang dilakukan Israel. Ada masanya TUHAN menghukum Israel karena dosa-dosanya.
Seperti apakah konsep kasih sayang TUHAN bagi kita, sebagai umat Allah, sebagai orang percaya? Apakah kasih setia TUHAN membuat kita tidak peduli dengan kekudusan hidup, yang sejak Perjanjian Lama, Tuhan tuntut kepada umat-Nya? Apakah kasih setia TUHAN (TUHAN yang selalu mengasihi dan menyayangi kita) membuat kita tidak lagi berjuang untuk bertumbuh secara rohani dan mengejar hidup yang makin menyenangkan Tuhan? Kasih sayang setia TUHAN, yang tidak berkesudahan, sejatinya memberikan anugerah dan kesempatan bagi kita untuk bertumbuh dalam kekudusan dan memperbaiki diri semakin menjadi serupa dengan Kristus. Kasih sayang TUHAN bukanlah kesempatan untuk hidup dalam dosa atau hidup yang mendukakan Tuhan. Pada akhirnya, sekalipun sebagai orang percaya, kita tetap harus mempertanggung-jawabkan hidup kita di hadapan TUHAN, Hakim yang adil, dan juga Allah yang pengasih dan penyayang.
STUDI PRIBADI: Apakah bukti kasih setia dan kasih sayang TUHAN kepada umat-Nya sejak Perjanjian Lama? Apa respons Anda terhadap kasih sayang-Nya yang tak berkesudahan?
Pokok Doa: Berdoalah agar jemaat bertumbuh dalam respons yang benar dengan hidup makin benar dan menyenangkan TUHAN, meresponi kasih sayang Tuhan yang kekal sifatnya.