Benar Di Mata Tuhan

Rabu, 20 Juli 2022

“Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, hanya bukan seperti Daud, bapa leluhurnya. Ia berbuat tepat seperti yang diperbuat Yoas, ayahnya.” (2 Raja-raja 14:3)

Bacaan hari ini: 2 Raja-raja 14:1-22 | Bacaan setahun: 2 Raja-raja 14-15

Amazia, raja Yehuda, dicatatkan Alkitab, sebagai salah satu raja yang hidup benar di hadapan TUHAN. “Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN” (ay. 3). Dalam pemerintahannya, Amazia membawa Israel kembali menyembah dan beribadah kepada TUHAN, Allah mereka, “Ia berbuat tepat seperti yang diperbuat Yoas, ayahnya.” Yang dilakukan raja Yoas, yang dikatakan Alkitab sebagai “benar” adalah membawa uang persembahan kembali ke rumah TUHAN dan memperbaiki bagian rumah TUHAN yang rusak, yang selama ini dibiarkan begitu saja.

Di tengah daftar panjang raja-raja Yehuda, yang dicatat sebagai raja yang melakukan apa yang jahat di mata TUHAN (14:9,18,24,28), Amazia muncul sebagai salah satu raja yang hidup dan memerintah Yehuda dengan benar. Tetapi, apa yang Amazia lakukan ternyata tidak sepenuhnya tuntas, “Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, hanya bukan seperti Daud, bapa leluhurnya” (ay. 3). Karena ia tidak menghancurkan dan menjauhkan bukit-bukit pengorbanan, yang telah membuat bangsa Yehuda melakukan penyembahan berhala di bukit-bukit pengorbanan (ay. 4). Selain itu, Amazia juga tidak mau mendengarkan nasihat Yoas, raja Israel (ay. 9) pada saat ia menantang Yoas. Amazia menjadi sombong setelah mengalahkan Edom. Amazia pun mengakhiri pemerintahannya dengan kekalahan (ay. 13) dan kematian yang tragis, dibunuh oleh orang-orang Yerusalem (ay. 19).

Tuhan merindukan dan menuntut kita umat-Nya untuk mengikuti Dia sepenuh hati. Mengikut Tuhan sepenuh hati artinya tidak membuka celah hati secara sengaja pada hal-hal yang menyimpang dari kehendak Tuhan, yang menjauhkan kita dari Tuhan, atau yang menjatuhkan kita ke dalam dosa. Mengikut Tuhan sepenuh hati berarti juga tidak menganggap enteng kesalahan atau dosa kita. Meskipun demikian, mengikut Tuhan sepenuh hati juga bukan berarti hidup tanpa cacat cela di dunia berdosa ini. Sebagai umat tebusan Kristus, mari hidup menyembah Tuhan sebagai satu-satunya Allah, hidup benar di hadapan-Nya, dan mengikuti Dia sepenuh hati.

STUDI PRIBADI: Apakah yang dicatat Alkitab tentang raja Amazia? Bagaimana penilaian Alkitab tentang hidupnya di hadapan TUHAN? Bagaimana dengan hidup Saudara, apakah Saudara mengikuti Tuhan sepenuh hati?

Pokok Doa: Datanglah dan mintalah TUHAN memeriksa diri kita. Mohonlah agar TUHAN mengarahkan kita mengikuti-Nya sepenuh hati, mengandalkan dan menyembah Tuhan saja dan hidup makin benar di hadapan TUHAN. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *