Abdi Allah Yang Setia

Sabtu, 16 Juli 2022

“...Pergilah menyongsong abdi Allah itu dan mintalah petunjuk TUHAN dengan perantaraannya...” (2 Raja-raja 8:8)

Bacaan hari ini: 2 Raja-raja 8:7-15 | Bacaan setahun: 2 Raja-raja 8-9

Benhadad, raja Aram, sedang sakit parah. Ketika mendengar bahwa Elisa, abdi Allah sedang ada di Damsyik, dia menyuruh Hazael untuk menemui Elisa dengan membawa banyak persembahan. Benhadad ingin Elisa bertanya kepada Tuhan, akankah dia sembuh dari penyakitnya. Elisa yang sudah mendengar suara Tuhan, menginformasikan bahwa raja akan sembuh dari penyakitnya, tetapi akan mati dibunuh. Selain itu, Elisa juga diberi penglihatan oleh Tuhan, bahwa ke depannya nasib Israel akan mengenaskan. Hazael, orang yang dipanggil raja, akan membantai orang Israel dan memperlakukan mereka dengan kejam. Ketika tahu dirinya akan berbuat kejam, Hazael tidak menganggapnya sebagai kejahatan, justru sebagai kehebatan. Hal ini terlihat dari respons Hazael, “Apakah hambamu ini yang hanyalah anjing saja, sehingga dapat melakukan hal sehebat itu?”

Hazael ternyata orang yang jahat dan ambisius, ia mampu melakukan hal kejam kepada orang lain. Segera saja ketika sudah memberitahukan bahwa raja pasti akan sembuh, keesokan harinya dia mengambil selimut basah guna membunuh raja. Sebuah rencana pembunuhan yang licik yang tidak meninggalkan tanda kekerasan, dan tampak tidak disengaja. Hazael mencapai takhta dengan darah, dan selama bertakhta, dia membanjiri Israel dengan darah. Semua yang dinubuatkan Elisa terjadi dengan tepat, tidak ada yang meleset sebab apa yang Elisa katakan, berasal dari Allah. Elisa tidak menambahkan dan mengurangi apapun dari perkataan Tuhan yang diberikan padanya, meskipun hal itu membuatnya sedih dan bahkan menangis. Elisa sanggup melakukan karena memiliki hati yang terpaut dan sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan.

Ketamakan bisa membutakan hati sehingga orang bisa melakukan kekejian kepada sesamanya, bahkan kepada orang yang seharusnya dia hormati. Hanya anugerah Tuhanlah yang memampukan orang terhindar dari sikap tamak; tidak ada kekuatan yang tahan akan godaan Iblis, selain daripada kuasa Tuhan. Marilah kita bersandar dan terpaut kepada Tuhan, sehingga kita terhindar dari segala godaan untuk berbuat dosa.

STUDI PRIBADI: Apa yang membuat kita tidak bisa menghindari godaan dosa? Pelajaran apa yang bisa kita teladani dari kehidupan Elisa?

Pokok Doa: Berdoalah bagi setiap umat Tuhan supaya memahami dan terus berjuang dalam pimpinan tangan Tuhan menolak godaan dosa. Berdoa agar keluarga Kristen diberikan kekuatan untuk menjadi saksi Tuhan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *