Pertolongan Tuhan

Minggu, 10 Juli 2022

“Beginilah firman TUHAN: Sudahkah kaulihat semua orang yang sangat ramai itu? Bahwasanya pada hari ini Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, supaya engkau tahu, bahwa Akulah TUHAN.” (1 Raja-raja 20:13)

Bacaan hari ini: 1 Raja-raja 20:1-22 | Bacaan setahun: 1 Raja-raja 20-21

Kerajaan Israel di bawah raja Ahab sedang menghadapi bahaya besar, karena Benhadad, raja Aram, ingin menyerang bahkan menjarah apapun dan siapapun yang ia mau. Tetapi, di tengah situasi pelik itu, firman Tuhan menulis: tiba-tiba tampillah nabi Tuhan dan mengingatkan Ahab bahwa Allah akan menyerahkan orang-orang Aram padanya (ay. 13). Yang menarik, Allah turun tangan menolong dan melindungi Israel bukan karena Ahab hidup sesuai kehendak Allah atau ia minta pertolongan Allah. Justru Allah ingin melalui pertolongan-Nya, Ahab belajar melihat bahwa Dialah Tuhan yang seharusnya disembah dan menjadi sandaran Israel.

Peristiwa Allah menyatakan pertolongan-Nya kepada Ahab dan Israel hendaknya menjadi pelajaran. Pertama, Allah selalu memberi kesempatan demi kesempatan agar umat-Nya memahami akan Dia yang adalah Tuhan dalam kehidupan mereka dan hidup bersandar kepada-Nya. Ahab berulang kali melihat karya Allah dan mukjizat-Nya, tapi tidak juga sungguh-sungguh bertobat hidup bagi Tuhan. Dia menerima karya pertolongan Allah dengan “take for granted”, atau merasa bahwa memang seharusnya demikian yang terjadi. Oleh karena itu, kedua, bagaimana seharusnya meresponi karya pertolongan Allah tersebut? Nabi Tuhan datang kembali kepada Ahab dan berkata: “Baiklah, kuatkanlah hatimu, pertimbangkan dan pikirkanlah apa yang harus kauperbuat, sebab pada pergantian tahun raja Aram akan maju menyerang engkau” (ay. 22). Ahab diminta untuk menetapkan hati dalam Tuhan dan mencari kehendak Allah baginya. Jangan jadikan karya Allah dalam hidup berlalu begitu saja. Namun jika kita baca kisah Ahab di bagian berikutnya, kita tahu bahwa Ahab tidak pernah sungguh-sungguh bertobat.

Ada berbagai karya Allah dalam hidup, bahkan saat kita sebenarnya tidak sungguh-sungguh di dalam Tuhan. Karena itu, kita diingatkan untuk benar-benar menghargai karya pertolongan Allah dan meresponi dengan benar. Kita diminta untuk menguatkan hati di dalam Tuhan, tidak menjauh dari-Nya, serta mempertimbangkan dan memikirkan apa yang sebenarnya harus kita perbuat bagi Tuhan. Jangan sia-siakan karya Allah dalam hidup.

STUDI PRIBADI: Apakah yang bisa kita lakukan untuk tidak menyia-nyiakan berbagai karya pertolongan Allah dalam kehidupan kita?

Pokok Doa: Berdoa bagi setiap jemaat Tuhan agar hidup bersandar kepada Tuhan dan menguatkan hati walau ada dalam kesulitan sekalipun. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *