Penyataan Diri Allah

Jumat, 9 Juli 2022

“Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu,... membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku.” (19:10)

Bacaan hari ini: 1 Raja-raja 19:9-18 | Bacaan setahun: 1 Raja-raja 19

Bagian firman Tuhan ini menyatakan: nabi sehebat Elia bisa jatuh dalam rasa frustasi, sampai-sampai meminta kepada Tuhan untuk mengambil nyawanya (ay. 4). Apakah yang terjadi dengan Elia?

Elia bukan sekadar takut dibunuh oleh ratu Izebel. Dari jawaban Elia dalam ayat 10 dan 14, kita memahami apa yang sedang dialami oleh Elia. Elia kesepian karena merasa berjuang sendirian bagi Tuhan. Elia juga melihat bahwa pelayanan dan semua mukjizat yang dia lakukan sepertinya gagal dan tidak berdampak apa-apa dalam kehidupan bangsa Israel. Tidak ada pertobatan terjadi, sebaliknya malah hidupnya sedang di ujung tanduk. Apa yang Allah ingatkan ketika menyatakan diri kepada Elia? Pertama, Elia tidak sendirian. Allah berkata, ada 7000 orang yang disiapkan Allah, yaitu mereka yang mempertahankan hidup kudus dan tidak menyembah baal (ay. 18). Kedua, Allah tidak pernah gagal dan Allah tetap berkarya, walau sepertinya tidak terjadi seperti yang Elia harapkan. Allah memerintahkan Elia melakukan 3 hal, yaitu mengurapi Hazael dan Yehu, serta menyiapkan Elisa untuk menjadi penerusnya. Allah tidak selalu menunjukkan karya-Nya melalui hal-hal yang spektakuler, tetapi bisa juga dalam “angin yang sepoi-sepoi”, yang berarti lewat hal-hal yang sepertinya biasa-biasa saja bahkan terkesan memakan waktu lama.

Apakah saat ini kita sedang merasa seperti berjuang sendirian dalam pelayanan kepada Tuhan? Apakah kita merasa bahwa segala daya upaya yang kita lakukan dalam pelayanan sepertinya tidak menghasilkan sesuatu yang kita harapkan? Terkadang situasi seperti ini membuat kita frustasi dan saling menyalahkan satu sama lain. Namun, firman Tuhan mengingatkan, Allah takkan membiarkan kita sendirian, Allah menyediakan rekan-rekan sepelayanan. Maka, sudahkah kita menjadi rekan sepelayanan di dalam Allah bagi saudara seiman lainnya? Allah adalah Allah yang tidak berhenti berkarya dan Allah tidak gagal, walaupun yang nampak adalah situasi yang sepertinya kacau, tidak sesuai harapan. Hendaknya kita tetap berjalan dalam firman Tuhan dan bersandar kepada-Nya di dalam pelayanan kita.

STUDI PRIBADI: Apa yang bisa kita lakukan kepada rekan sepelayanan kita yang merasa sendirian dan tidak dimengerti rekan-rekannya?

Pokok Doa: Berdoa untuk para pelayan Tuhan agar sekalipun mengalami rasa frustasi dan kesepian dalam pelayanannya, mereka tetap bersandar kepada Tuhan dan saling menguatkan satu sama lain. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *