Allah Sang Penolong Dan Pelatih

Minggu, 26 Juni 2022

“Allah, Dialah yang menjadi tempat pengungsianku yang kuat dan membuat jalanku rata; yang membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit; yang mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melengkungkan busur tembaga.” (22:33-35)

Bacaan hari ini: 2 Samuel 22 | Bacaan setahun: 2 Samuel 21-22

Pernahkah kita mendengar istilah strawberry generation? Istilah ini muncul dari Taiwan dan ditujukan kepada sebagian generasi baru yang lunak seperti strawberry. Pemilihan strawberry, karena buah strawberry tampak indah dan eksotis, tetapi di saat yang sama, mudah hancur. Menurut Prof. Rhenald Kasali, strawberry generation adalah generasi yang penuh dengan gagasan kreatif tetapi mudah menyerah dan gampang sakit hati. Perhatikan saja laman sosial media mereka. Banyak gagasan kreatif yang dilahirkan oleh mereka, sekaligus juga banyak cuitan resah penggambaran suasana hati yang mereka rasakan.

Ada dua hal yang menjadi pemicu munculnya generasi ini. Pertama, tingkat kesejahteraan orangtua mereka yang cenderung lebih baik dan memanjakan mereka. Kedua, self diagnosis yang dangkal yang didasari perspektif serta literasi self-centered, yang membuat mereka mudah untuk mengasihani diri sendiri. Dua hal yang sangat berlawanan ini justru kita dapatkan dari doa syukur Daud dalam bacaan hari ini.

Dalam ancaman maut dan dikejar-kejar Raja Saul yang menginginkan nyawanya, Daud memilih bersyukur dan mengingat kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Dengan bahasa yang detail dan estetik, Daud merinci setiap pertolongan Tuhan yang pernah dialaminya. Tidak hanya pertolongan-Nya, Daud mengingat ketaatan dan kesalehan hidupnya – hal positif yang telah dia lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan. Dengan mengingat hal-hal indah inilah, Daud mendapatkan perspektif yang sangat positif tentang penderitaan dan tantangan hidup. Kondisi ini malah memberikan kesempatan kepada Daud untuk menjadi kuat, serta mengalami pertolongan Tuhan tepat pada waktunya.

Tindakan intensional ini menolong Daud dan juga kita untuk memiliki perspektif Ilahi yang sehat dan optimistik. Dengan cara demikian, Daud dan kita dapat dikuatkan untuk bertahan bahkan berkemenangan dalam setiap kesulitan dan tantangan hidup!

STUDI PRIBADI: Menurut Anda, apakah yang membuat Daud dapat bertahan di tengah-tengah ancaman dan kesulitan yang melanda hidupnya? Apa respons Anda di tengah-tengah kesulitan hidup yang Anda alami?

Pokok Doa: Berdoalah memohon agar Roh Kudus membuka mata rohani kita serta menganugerahkan hikmat Ilahi, agar setiap kita dapat menyadari kehadiran-Nya yang lestari dalam hidup kita. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *