Sesuai Titah Tuhan

KAMIS, 5 MEI 2022

“Jawab Yosua kepada mereka: Kalau engkau bangsa yang banyak jumlahnya, pergilah ke hutan dan bukalah tanah bagimu di sana di negeri orang Feris dan orang Refaim, jika pegunungan Efraim terlalu sesak bagimu.” (Yosua 17:15)

Bacaan hari ini: Yosua 17 | Bacaan setahun: Yosua 17

Tidak jarang dalam kehidupan yang serba terpenuhi, nyaman, bahkan berlimpah, kita cenderung meremehkan atau memandang kecil atau kurang atas sesuatu. Kita mematok apa yang diberikan kepada kita sesuai standar kita. Tidak hanya berbicara tentang kemampuan ekonomi, tetapi juga potensi, talenta dan kemampuan yang besar. Mentalitas seperti ini juga diperlihatkan oleh suku Efraim dan Manasye seperti tercatat dalam perikop yang kita baca. Manasye dan Efraim adalah suku yang agak besar. Mereka mengeluh karena belum diberikan lahan yang memadai.

Gerutu mereka akan tidak sesuainya pemberian TUHAN bagi mereka, memperlihatkan keangkuhan suku Efraim dan Manasye yang tidak melihat bahwa TUHAN lah yang menjadikan mereka, besar dan kuat. Perolehan mereka pun adalah anugerah TUHAN, bukan karena kehebatan mereka. Maka tepatlah Yosua menyindir mereka: jika mereka memang suku yang besar dan kuat, pergi dan dapatkan tanah itu dan tempati sepenuhnya apa yang telah TUHAN berikan bagi mereka dengan kekuatan mereka sendiri. Kesadaran akan jumlah yang banyak dan potensi yang besar adalah baik, tetapi sikap ini perlu diwaspadai, karena hal-hal ini bisa mencondongkan hati kita untuk tidak menghargai anugerah Allah dan merasa diri selalu bisa bertanggung jawab akan hal yang lebih besar lagi.

Kita belajar, jika menginginkan sesuatu yang lebih, hal pertama yang harus kita lakukan adalah menjadi setia semampu kita dimana kita berada. Suku Efraim dan Manasye belum sepenuhnya dapat mengambil tanah pegunungan di tengah-tengah mereka, karena hal itu adalah pekerjaan yang sulit dan berbahaya. Untuk itulah, TUHAN memberikan satu per satu, karena TUHAN yang paling tahu kapasitas dan waktu terbaik bagi mereka untuk menduduki seluruh tanah bagian mereka. Kadang, bahkan sering, kita juga bisa seperti suku Efraim dan Manasye ini, yang menginginkan lebih, tapi kita tidak melihat yang ada di tangan kita. Mari setia pada hal-hal yang sudah TUHAN percayakan terlebih dahulu. Dia Allah yang paling tahu kapasitas dan waktu terbaik untuk kita.

STUDI PRIBADI: Pernahkah Anda merasa apa yang diberikan Allah tidak sesuai dengan kapasitas Anda? Mengapa Anda merasa demikian?

Berdoalah: Bapa, terima kasih untuk hal baik yang sudah Engkau berikan, tanpa aku minta dan bayangkan, Kau sediakan. Ajarku mengerti kehendak & rencana-Mu agar tidak serong hatiku pada jalan yang Kau tetapkan. Amin. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *