Tanda Umat Tuhan

KAMIS, 28 APRIL 2022

“Dan berfirmanlah Tuhan kepada Yosua: ‘Hari ini telah Kuhapuskan cela Mesir itu dari padamu.’ Itulah sebabnya nama tempat itu disebut Gilgal sampai sekarang.” (Yosua 5:9)

Bacaan hari ini: Yosua 5:1-12 | Bacaan setahun: Yosua 5-6

Sejak kecil saya jumpai lengan kanan saya seperti ada tanda lahir. Awalnya saya tidak pernah bertanya kepada orangtua atau saudara mengapa ada tanda demikian. Hingga saya remaja. Ketika melihat seorang ibu membawa anaknya untuk imunisasi, barulah saya tahu bahwa itu adalah tanda bekas imunisasi waktu saya kecil. Tanda itu menunjukkan bahwa saya sudah diberi kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu.

Sesuai dengan hukum Taurat, maka semua orang yang keluar dari Mesir harus sudah disunat (5:5). Orang Israel memahami bahwa sunat dan perayaan Paskah merupakan tanda bahwa mereka umat Allah. Semua raja orang Amori pun sudah tawar hati dan hilang semangat menghadapi orang Israel, umat Allah ini (5:1), serta mereka takjub mendengar kehebatan Allah Yahweh yang ada di balik bangsa itu. Oleh karena itu, lebih lanjut dicatat bahwa dengan sunat mau menunjukkan umat Allah yang dibawa ke padang gurun untuk dibinasakan, kini telah terhapuskan (5:9). Memberi diri untuk disunat adalah pernyataan kerendahan hati umat di hadapan Allah yang penuh belas kasihan. Perayaan Paskah itu sendiri berarti ungkapan syukur dan sukacita umat atas penebusan Allah dan bentuk kebulatan hati untuk melayani dan mengasihi Allah dengan segenap hati mereka.

Allah telah menggenapi janji-Nya bagi bangsa Israel, dan kini mereka kembali melanjutkan kehidupan. Jadi, tanda sunat dan perayaan Paskah yang dijalani umat Allah, menunjukkan keberserahan dan kehidupan yang mau terus-menerus bersandar kepada Tuhan dan janji-janji-Nya. Bangsa Israel kini menikmati makanan yang dihasilkan tanah Kanaan, dan tidak lagi makan manna (5:12). Kasih setia dan pertolongan Allah memberikan suatu hal yang baik dan kepuasan kepada bangsa Israel dan juga kepada kita sebagai umat pilihan Allah. Meski demikian, Allah tahu bahwa sebagai umat-Nya, ada tantangan baru ke depan yang akan dihadapi, oleh karena itu, Tuhan pun menuntut kesetiaan dan ketaatan umat Allah kepada-Nya. Sehingga, kita perlu dengan rendah hati terus belajar menaati Tuhan dan kehendak-Nya.

STUDI PRIBADI: Apa respons kita terhadap Allah yang menebus dan menyelamatkan kita dari jurang dosa? Apa yang kita lakukan, agar tetap setia dan taat kepada Allah!

Pokok Doa: Berdoa untuk kerohanian jemaat di tengah-tengah pergumulan mereka. Pandemi menjauhkan kita dari persekutuan dengan Tuhan. Kiranya Tuhan beranugerah bagi kita untuk tetap taat dan setia kepada-Nya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *