Batu Peringatan Akan Tuhan

RABU, 27 APRIL 2022

“Pula Yosua menegakkan dua belas batu di tengah-tengah sungai Yordan itu, di tempat bekas berjejak kaki para imam pengangkat tabut perjanjian itu. Batu-batu itu masih ada di sana sampai sekarang.” (Yosua 4:9)

Bacaan hari ini: Yosua 4 | Bacaan setahun: Yosua 4

Hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki monumen. Monumen adalah bangunan yang dibuat untuk memperingati seseorang atau peristiwa penting satu kelompok sosial sebagai peringatan kejadian masa lalu. Seringkali monumen berfungsi untuk memperindah penampilan suatu kota atau lokasi tertentu. Sebagai Kota Pahlawan, Surabaya memiliki beragam jenis monumen. Monumen tersebut selain sebagai media untuk mengenang peristiwa sejarah di masa lampau, juga mempercantik area sekitar dan berfungsi sebagai obyek wisata.

Yosua 4 menyajikan catatan lebih lanjut tentang perjalanan Israel saat menyeberangi sungai Yordan: Pertama, persiapan yang dilakukan saat itu adalah untuk melestarikan ingatan akan mukjizat tersebut yaitu melalui dua belas batu yang didirikan di tengah-tengah sungai Yordan (4:9), serta dua belas batu lain yang diangkat dari tengah-tengah sungai Yordan (4:1-8). Kedua, perjalanan bangsa Israel menyeberangi terusan sungai Yordan, diawali oleh bani Ruben, bani Gad, dan suku Manasye yang setengah itu, kemudian diikuti oleh seluruh orang Israel, dan diakhiri dengan para imam pengangkat tabut Tuhan (4:10-14). Ketiga, berbaliknya air sungai Yordan ke tempatnya setelah para imam naik bersama dengan tabut Tuhan (4:15- 19). Keempat, pendirian tugu di Gilgal untuk melestarikan ingatan akan karya ajaib Tuhan bagi anak-anak orang Israel (4:20-24).

Batu-batu yang didirikan sampai kepada pendirian tugu di Gilgal menjadi sebuah penegasan agar bangsa Israel sampai kepada anak-cucu mereka tetap mengingat sejarah nenek moyangnya. Pengalaman bangsa Israel bersama dengan Allah menjadi suatu warisan bagi generasi yang akan datang. Inilah yang juga harus menjadi bagian hidup orang Kristen, di mana tetap menguatkan iman dan kerohanian setiap anggota keluarga, bahkan menurunkannya kepada generasi selanjutnya, khususnya tentang karya penebusan Allah di dalam Yesus Kristus, karya salib dan anugerah keselamatan, harus terus-menerus digaungkan di tengah-tengah generasi kini maupun generasi selanjutnya.

STUDI PRIBADI: Bagaimana kita dapat belajar mengenal Allah dan Karya Agung-Nya, serta belajar menjadikan Dia Tuhan yang berdaulat? Apakah pengalaman iman Anda!

Pokok Doa: Berdoalah untuk keluarga-keluarga Kristen. Kiranya kehidupan keluarga Kristen dapat terus mengajarkan nilai-nilai kebenaran di tengah kehidupan keluarga serta dapat menjadi saksi hidup bagi banyak orang. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *