Larangan Tuhan Untuk Berbuat Curang

SELASA, 19 APRIL 2022

“Sebab setiap orang yang melakukan hal yang demikian, setiap orang yang berbuat curang, adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.” (Ulangan 25:16)

Bacaan hari ini: Ulangan 25 | Bacaan setahun: Ulangan 25

Teks Ulangan 25 secara umum berisikan sekumpulan peraturan yang berkaitan dengan masalah kemanusiaan, etika sosial dan perintah penutup untuk memusuhi suku Amalek. Sebagai masyarakat yang hidup secara komunal, keberadaan hukum/aturan menjadi sangat penting, sebagai kesepakatan untuk menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif dalam bermasyarakat. Tujuan serupa juga dibutuhkan Israel, khususnya mereka adalah bangsa yang baru keluar dari perbudakan Mesir.

Sayangnya, kondisi finansial yang berbeda mendorong perilaku yang berbeda pula. Beberapa lebih memilih untuk mendahulukan kepentingan dan kesejahteraannya sendiri dengan berbuat licik ketika berdagang. Hal tersebut dilakukan dengan menyediakan dua macam alat timbangan tanpa diketahui konsumen mereka. Ukuran yang lebih besar digunakan untuk membeli, sedangkan ukuran yang lebih kecil untuk menjual. Tindakan ini jelas merupakan sebuah kekejian bagi Allah (Mik. 6:11; Ams. 16:11). Yesus pun mengungkapkan sikap tercela tersebut, sekaligus menggambarkan karakter dan sikap hati mereka di hadapan Allah (Mat. 5:37). Segala sesuatu yang melanggar kekudusan Allah tentu berasal dari si jahat.

Hal yang menarik adalah hukum ini berujung pada sebuah janji yang sama dengan perintah menghormati orang tua (Kel. 20:12). Hal tersebut sekaligus menjadi bukti bahwa hukum dirancang Allah bukan hanya untuk menciptakan keteraturan, tetapi juga menunjukkan karakter dan hati Allah. Dengan demikian, umat Israel tidak perlu menerka-nerka apa yang menjadi isi hati Allah. Budaya mencari keuntungan sendiri atas nama strategi dan trik pemasaran sebenarnya masih cukup marak pada zaman ini.

Firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa Allah memandang serius pelanggaran sekecil apapun, sebab itu bertentangan dengan kekudusan-Nya. Marilah kita berusaha selalu memandang Kristus dan kekudusan-Nya dalam setiap hal yang kita lakukan. Selain itu, marilah kita meminta belas kasihan Tuhan untuk dapat melihat hati-Nya dalam setiap perintah yang Ia ingin kita kerjakan.

STUDI PRIBADI: Bagaimana sikap hati kita menyikapi perintah dan larangan yang tertulis dalam Alkitab? Sebagai pewahyuan isi hati Tuhan, dan melakukannya dengan sukacita?

Pokok Doa: Berdoalah agar Tuhan menghibur serta memampukan setiap anak Tuhan untuk dapat menghidupi dan menikmati setiap firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *