SELASA, 15 MARET 2022
“Tetapi janganlah orang Kehat masuk ke dalam untuk melihat barang-barang kudus itu walau sesaatpun, nanti mereka mati.” (Bilangan 4:20)
Bacaan hari ini: Bilangan 4 | Bacaan setahun: Bilangan 4
Bilangan 4
1 TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
2 “Hitunglah jumlah bani Kehat sebagai suatu golongan tersendiri di antara bani Lewi, menurut kaum-kaum yang ada dalam puak mereka.
3 Hitunglah yang berumur tiga puluh tahun ke atas sampai yang berumur lima puluh tahun, semua orang yang kena wajib tugas, supaya mereka melakukan pekerjaan di Kemah Pertemuan.
4 Pekerjaan jabatan orang Kehat di Kemah Pertemuan ialah mengurus barang-barang yang maha kudus.
5 Kalau perkemahan akan berangkat, haruslah Harun dan anak-anaknya masuk ke dalam untuk menurunkan tabir penudung, dan menudungkannya kepada tabut hukum.
6 Di atasnya mereka harus meletakkan tutup dari kulit lumba-lumba, dan di atasnya lagi mereka harus membentangkan sehelai kain yang seluruhnya ungu tua, kemudian mereka harus memasang kayu-kayu pengusung tabut itu.
7 Lagipula di atas meja roti sajian mereka harus membentangkan sehelai kain ungu tua, dan di atasnya mereka harus meletakkan pinggan, cawan, piala dan kendi korban curahan; juga roti sajian harus tetap ada di atasnya.
8 Di atas semuanya itu mereka harus membentangkan sehelai kain kirmizi, lalu menudungnya dengan tudung dari kulit lumba-lumba, kemudian mereka harus memasang kayu-kayu pengusung meja itu.
9 Lalu mereka harus mengambil sehelai kain ungu tua dan menudungkannya kepada kandil untuk penerangan dengan lampu-lampunya, sepit-sepit dan penadah-penadahnya, dan segala perkakas minyaknya yang dipakai untuk mengurus kandil itu.
10 Dan mereka harus meletakkannya dengan segala perkakasnya ke atas tudung dengan dari kulit lumba-lumba dan meletakkannya di atas usungan.
11 Di atas mezbah dari emas itu mereka harus membentangkan sehelai kain ungu tua dan menudunginya dengan tudung dari kulit lumba-lumba, kemudian mereka harus memasang kayu-kayu pengusung mezbah itu.
12 Lalu mereka harus mengambil segala perkakas yang dipakai untuk menyelenggarakan kebaktian di tempat kudus, meletakkannya di atas sehelai kain ungu tua dan menudunginya dengan tudung dari kulit lumba-lumba, kemudian meletakkannya di atas usungan.
13 Dan mereka harus membersihkan mezbah itu dari abu, lalu membentangkan sehelai kain ungu muda di atasnya,
14 sesudah itu meletakkan di atasnya segala perkakasnya yang dipakai untuk mengurusnya, yakni perbaraan, garpu, penyodok, bokor penyiraman, segala perkakas mezbah itu, dan di atasnya mereka harus membentangkan tutup dari kulit lumba-lumba, kemudian mereka harus memasang kayu-kayu pengusung mezbah itu.
15 Setelah Harun dan anak-anaknya selesai menudungi barang-barang kudus dan segala perkakas tempat kudus, pada waktu perkemahan akan berangkat, barulah orang Kehat boleh masuk ke dalam untuk mengangkat barang-barang itu; tetapi janganlah mereka kena kepada barang-barang kudus itu, nanti mereka mati. Jadi itulah barang-barang di Kemah Pertemuan yang harus diangkat bani Kehat.
16 Tetapi Eleazar, anak imam Harun, bertanggung jawab atas minyak untuk penerangan, ukupan dari wangi-wangian, korban sajian yang tetap dan minyak urapan; ia bertanggung jawab atas segenap Kemah Suci dan segala isinya, yakni barang-barang kudus dan perabotannya.”
17 TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
18 “Perhatikanlah supaya puak Kehat dan kaum-kaumnya jangan musnah binasa dari tengah-tengah orang Lewi.
19 Inilah yang harus kamu lakukan bagi mereka, supaya mereka tinggal hidup dan jangan mati, apabila mereka mendekat ke barang-barang maha kudus: Harun dan anak-anaknya haruslah masuk ke dalam dan menempatkan mereka masing-masing di tempat tugasnya dekat barang yang harus diangkat.
20 Tetapi janganlah orang Kehat masuk ke dalam untuk melihat barang-barang kudus itu walau sesaatpun, nanti mereka mati.”
21 TUHAN berfirman kepada Musa:
22 “Hitunglah juga jumlah bani Gerson menurut puak dan kaum-kaum mereka.
23 Catatlah mereka yang berumur tiga puluh tahun ke atas sampai yang berumur lima puluh tahun, yakni setiap orang yang wajib tugas, supaya mereka melakukan pekerjaan jabatan di Kemah Pertemuan.
24 Inilah tugas kaum-kaum Gerson dalam hal pekerjaan jabatan dan pengangkatan barang itu:
25 mereka harus mengangkat tenda-tenda Kemah Suci, dan Kemah Pertemuan tudungnya dan tudung dari kulit lumba-lumba yang ada di atasnya, tirai pintu Kemah Pertemuan,
26 layar-layar pelataran dan tirai pintu gerbang pelataran yang ada sekeliling Kemah Suci dan mezbah, dengan talinya dan segala perkakas untuk pekerjaan jabatan mereka; dan mereka harus melakukan segala tugas yang perlu berkenaan dengan semuanya itu.
27 Seluruh pekerjaan jabatan bani Gerson harus dilakukan sesuai dengan perintah Harun dan anak-anaknya, yakni segala tugas pengangkatan barang dan pekerjaan jabatan itu; kamu harus membuat mereka penanggung jawab atas segala yang harus diangkat mereka.
28 Itulah tugas kaum-kaum bani Gerson di Kemah Pertemuan. Mereka harus mengerjakan di bawah pimpinan Itamar, anak imam Harun itu.
29 Orang Merari haruslah kaucatat menurut kaum-kaum yang ada dalam puak mereka.
30 Catatlah mereka yang berumur tiga puluh tahun ke atas sampai yang berumur lima puluh tahun, yakni setiap orang yang kena wajib tugas, supaya mereka melakukan pekerjaan jabatan pada Kemah Pertemuan.
31 Inilah yang wajib diangkat mereka berhubung dengan seluruh pekerjaan jabatan mereka di Kemah Pertemuan: papan-papan Kemah Suci, kayu-kayu lintangnya, tiang-tiangnya, alas-alasnya,
32 tiang-tiang pelataran sekelilingnya, alas-alasnya, patok-patok dan tali-talinya, serta segala perkakasnya; semuanya termasuk tugas mereka. Dengan terperinci haruslah kamu tunjuk perkakas yang wajib diangkat mereka itu.
33 Itulah tugas kaum-kaum bani Merari, yakni seluruh pekerjaan jabatan mereka di Kemah Pertemuan, yang harus dilakukan di bawah pimpinan Itamar, anak imam Harun.”
34 Demikianlah Musa dan Harun dengan para pemimpin umat Israel mencatat bani Kehat menurut kaum-kaum yang ada dalam puak mereka,
35 yakni orang-orang yang berumur tiga puluh tahun ke atas sampai yang berumur lima puluh tahun, setiap orang yang kena wajib tugas berhubung dengan pekerjaan jabatan di Kemah Pertemuan.
36 Maka jumlah pencatatan mereka menurut kaum-kaum mereka ada dua ribu tujuh ratus lima puluh orang.
37 Itulah orang-orang yang dicatat dari kaum-kaum Kehat, semua orang yang melakukan pekerjaan jabatan di Kemah Pertemuan, yakni mereka yang dicatat oleh Musa dan Harun, sesuai dengan titah TUHAN dengan perantaraan Musa.
38 Bani Gerson yang dicatat menurut kaum-kaum yang ada dalam puak mereka,
39 yaitu orang-orang yang berumur tiga puluh tahun ke atas sampai yang berumur lima puluh tahun, setiap orang yang kena wajib tugas berhubung dengan pekerjaan jabatan di Kemah Pertemuan,
40 jadi mereka yang dicatat menurut kaum-kaum yang ada dalam puak mereka, berjumlah dua ribu enam ratus tiga puluh orang.
41 Itulah jumlah pencatatan kaum-kaum bani Gerson, semua orang yang melakukan pekerjaan jabatan di Kemah Pertemuan, yakni mereka yang dicatat oleh Musa dan Harun sesuai dengan titah TUHAN.
42 Bani Merari yang dicatat menurut kaum-kaum yang ada dalam puak mereka,
43 yaitu orang-orang yang berumur tiga puluh tahun ke atas sampai yang berumur lima puluh tahun, setiap orang yang kena wajib tugas berhubung dengan pekerjaan jabatan di Kemah Pertemuan,
44 jadi mereka yang dicatat menurut kaum-kaum mereka, berjumlah tiga ribu dua ratus orang.
45 Itulah jumlah pencatatan kaum-kaum bani Merari, yakni mereka yang dicatat oleh Musa dan Harun, sesuai dengan titah TUHAN dengan perantaraan Musa.
46 Semua orang Lewi yang dicatat oleh Musa dan Harun dengan para pemimpin Israel menurut kaum-kaum yang ada dalam puak-puak mereka,
47 yakni orang-orang yang berumur tiga puluh tahun ke atas sampai yang berumur lima puluh tahun, setiap orang yang wajib melakukan pekerjaan jabatan di Kemah Pertemuan dan pekerjaan pengangkatan barang,
48 jadi mereka yang dicatat, berjumlah delapan ribu lima ratus delapan puluh orang.
49 Sesuai dengan titah TUHAN dengan perantaraan Musa, maka mereka masing-masing dibuat penanggung jawab atas apa yang harus dikerjakan dan diangkatnya. Demikianlah mereka dicatat, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Jika kita memperhatikan dengan seksama bagaimana Tuhan Allah kita menciptakan dunia ini, kita akan mengerti bahwa Ia bukanlah Allah yang bekerja secara serampangan maupun tanpa tujuan. Bahkan jika kita memperhatikan rancangan Allah tentang tubuh kita, Allah merancang kita sedemikian rupa, penempatan anggota tubuh yang tepat fungsi dan perannya. Itulah sebabnya ketika kita mencoba mengubah fungsi dan kegunaan anggota tubuh kita, pasti terjadi gangguan atau kesulitan.
Demikian pula dengan peraturan yang Allah buat dalam Kemah Pertemuan; bukan hanya aturan tentang pembuatannya, namun Allah juga memberikan peraturan tentang siapa saja yang harus bertugas dan berkewajiban mengatur semua perkakas dalam Kemah Pertemuan. Bahkan Allah tidak “main-main” dengan peraturan itu. Kepada Musa dan Harun, Allah memerintahkan agar kelompok Lewi dari bani Kehat, Gerson, Merari, tidak boleh melihat perkakas kudus Kemah Pertemuan, ketika mereka mengangkat perkakas itu. Konsekuensi atas pelanggaran peraturan adalah kematian (Bil. 4:20). Semua ini bukan untuk mempersulit mereka, tetapi karena kekudusan Allah tidak dapat berkompromi dengan keberdosaan mereka. Ketaatan adalah langkah yang tepat, sehingga mereka dapat menjalankan tugas mereka dalam sukacita dan diperkenan oleh-Nya.
Lalu, apa hubungan semua ini bagi kita hari ini? (1) Allah kita adalah Allah yang teratur dan tertib. Ia mengatur segalanya dengan baik untuk kebaikan kita. Salah satunya adalah aturan bagaimana kita beribadah kepada-Nya. Mengapa ibadah dirancang sedemikian rupa adalah agar kita beribadah kepada-Nya dengan tertib dan hormat kepada Allah. (2) Sekalipun hari ini kita berelasi dan beribadah kepada Allah melalui Kristus dan bukan mengikuti peraturan PL, kita diingatkan bahwa Allah yang kita sembah adalah kudus. Kita tetap menjaga dan menghormati Allah dalam sikap ibadah kita dengan mengikuti aturan-aturan ibadah yang ditetapkan. Dengan demikian, kita mendapatkan berkat-Nya, dan bukan amarah-Nya.
STUDI PRIBADI: Mengapa Allah menetapkan beragam peraturan dalam Kemah Pertemuan atau Kemah Suci? Pelajaran apa yang dapat kita terapkan darinya?
Pokok Doa: Berdoa bagi setiap Umat Allah supaya semakin menghormati kekudusan dan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupannya, secara khusus di saat di dalam ibadah.