Tugas Yang Kudus

SENIN, 14 MARET 2022

“Sesungguhnya, Aku mengambil orang Lewi dari antara orang Israel ganti semua anak sulung mereka, yang terdahulu lahir dari kandungan, supaya orang Lewi menjadi kepunyaan-Ku.” (Bilangan 3:12)

Bacaan hari ini: Bilangan 3 | Bacaan setahun: Bilangan 2-3

Setiap kita tentu berespons berbeda menerima hak istimewa sebagai “someone special” seseorang. Sebagian orang senang mendapatkan hak istimewa tersebut sebab itu berarti perhatian/kasih yang ditujukan kepadanya jauh lebih besar dibandingkan kepada orang lain. Di sisi lain, tekanan dan tanggung jawab yang lebih besar tentu harus diembannya. Ini menyebabkan sebagian orang lainnya enggan menerima predikat tersebut. Artinya, menjadi orang yang dikhususkan bukanlah sesuatu yang sepele.

Firman Tuhan hari ini memaparkan kekhususan suku Lewi. Formula “TUHAN berfirman kepada Musa” juga muncul sebagai pembukaan bagian ini. Allah menghendaki suku Lewi dikhususkan untuk melayani Harun dan keturunannya dalam kemah Suci. Suku Lewi seolah diperintahkan untuk menjadi pelindung dan pelaksana bagi setiap kegiatan agamawi yang akan dilakukan umat Israel. Allah menghendaki dedikasi total dari suku Lewi dan keturunannya. Kekudusan Allah memang adalah salah satu alasan penting pemisahan ini. Kondisi ini menyebabkan larangan bagi suku Lewi untuk maju berperang. Kekhususan suku Lewi ini tentu bukanlah diskriminasi dari sebelas suku Israel lain. Sebaliknya, suku Lewi mendapat keistimewaan khusus sebagai suku Israel yang dikhususkan untuk melayani Allah dan Umat Allah. Sehinga dirinya dipilih untuk mendapat milik pusakanya adalah melayani Allah. Jadi, hanya suku Lewi saja yang diizinkan untuk melayani Allah dan “bersentuhan” dengan hal-hal sakral lainnya.

Penebusan Kristus di atas kayu salib telah mengubah pembatasan- pembatasan tersebut. Terbelahnya tabir bait Allah menjadi salah satu tanda bahwa jemaat awam pun dapat menghampiri Allah secara pribadi. Sebagai jemaat awam masa kini, kita pun memiliki kesempatan untuk melayani Allah bersama-sama di rumah Tuhan. Pelayanan di dalam rumah Tuhan tidak lagi eksklusif milik pihak tertentu saja, meski fungsi keimaman masih dijalankan oleh para hamba Tuhan. Tugas yang kudus tersebut dijalankan bersama-sama sebagai satu tubuh Kristus. Kristus sebagai Empunya dan Kepala Gereja tentunya harus menjadi fokus dan tujuan dari pelayanan ini.

STUDI PRIBADI: Bila penebusan Kristus memberikan kita kesempatan untuk berpartisipasi dalam tugas kudus yang Allah sediakan, adakah kita menyambutnya dengan sukacita?

Pokok Doa: Berdoalah agar Tuhan memimpin dan memampukan kita untuk dapat melayani sesama sesuai dengan karunia kita masing-masing. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *