Rayakan Kebaikan-Nya

KAMIS, 10 MARET 2022

“Tuhan berfirman kepada Musa: Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN yang harus kamu maklumkan sebagai waktu pertemuan kudus, waktu perayaan yang Kutetapkan, adalah yang berikut.” (Imamat 23:1-2)

Bacaan hari ini: Imamat 23 | Bacaan setahun: Imamat 23

Dalam Imamat 23, Tuhan memerintahkan Musa agar memaklumkan hari-hari raya yang ditetapkan sebagai hari-hari pertemuan kudus bagi umat Tuhan.

Ada beberapa hari raya yang Tuhan telah tetapkan. Pertama, hari raya Sabat, yakni hari perhentian penuh yang dilakukan tiap hari ketujuh untuk mengenang enam hari lamanya Tuhan menciptakan langit dan bumi, dan menggunakan hari itu sebagai hari pertemuan kudus (ay. 3). Kedua adalah hari raya Paskah bagi Tuhan; dirayakan untuk mengenang dibebaskannya umat Tuhan dari perbudakan di Mesir dan darah anak domba yang telah menyelamatkan anak sulung mereka dari kematian (ay. 5). Ketiga, hari raya Roti Tidak Beragi bagi Tuhan, yang dirayakan selama tujuh hari sehabis Paskah (ay. 6-8), dengan cara orang Yahudi memanggang roti tidak beragi sebagai peringatan akan malam pembebasan orang Ibrani dari perbudakannya di Mesir. Keempat, hari raya Buah Sulung, yaitu hari untuk mempersembahkan hasil pertanian di tanah perjanjian kepada Tuhan (ay. 9-14). Kelima adalah hari raya Tujuh Minggu sebagai ucapan syukur atas hasil panen yang diperoleh, dirayakan pada hari kelima puluh setelah hari Paskah (ay. 15-22). Keenam, hari raya Serunai, yakni hari pertama dari bulan ketujuh sebagai satu peringatan peniupan serunai. Itu merupakan satu pertemuan kudus dan saat itulah dipersembahkan kurban-kurban (ay. 23-25). Ketujuh, hari raya Pendamaian untuk merayakan berdamainya kembali bangsa Israel dengan Allah (ay. 26-32). Kedelapan, hari raya Pondok Daun untuk mengenang penyertaan Allah dengan bangsa Israel selama berada di padang gurun (ay. 33-36). Hari-hari raya tersebut harus dirayakan dengan sukaria dan penuh khidmat sebagai perayaan kepada Tuhan atas segala kebaikan dan karya-Nya di dalam kehidupan mereka.

Seperti Israel taat merayakan hari-hari raya turun-temurun, kita juga perlu menempatkan segala makna perayaan hari-hari raya gerejawi kita sebagai bagian dinamika iman kita kepada Tuhan. Kita memuliakan Tuhan yang telah menyatakan kebaikan-Nya di dalam kehidupan kita, Dia yang memelihara, mengampuni, menyelamatkan, dan melindungi kita.

STUDI PRIBADI: Bagaimana kita bersikap terhadap hari-hari raya gerejawi selama ini?

Pokok Doa: Marilah kita berdoa agar umat Tuhan dapat memiliki sikap yang benar dalam merayakan hari-hari raya gerejawi yang ada, sesuai firman Tuhan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *