Pernikahan Kudus

SENIN, 7 MARET 2022

“Tetapi kamu ini haruslah tetap berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku dan jangan melakukan sesuatupun dari segala kekejian itu, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu.” (Imamat 18:26)

Bacaan hari ini: Imamat 18 | Bacaan setahun: Imamat 18

Pemilihan Tuhan Allah atas bangsa Israel dan pemberian hukum-Nya menyatakan bahwa Tuhan Allah menuntut umat-Nya hidup kudus, sebab Allah itu kudus dan Allah sangat membenci dosa. Haruslah umat-Nya kudus karena Allah telah memilih dan memisahkan mereka dari dunia yang sarat dengan dosa, agar umat-Nya menjadi berkat bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.

Israel, sebagai bangsa yang telah dipilih dan dikuduskan oleh Allah sendiri di dalam perjanjian-Nya, hendaklah hidup senantiasa menaati ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan Tuhan agar hidup mereka kudus di hadapan-Nya. Maka Tuhan memberikan perintah-Nya, yaitu agar mereka jangan berbuat seperti yang diperbuat oleh orang di tanah Mesir, dimana mereka tinggal diam dahulu (ayat 3). Mereka juga diperintahkan agar jangan berbuat seperti yang diperbuat orang-orang di tanah Kanaan dan jangan hidup menurut kebiasaan mereka (ayat 6-23). Khususnya pada bagian firman Tuhan ini, umat Israel diingatkan untuk tidak mencemarkan pernikahan. Baik Mesir maupun tanah Kanaan adalah negeri yang najis, sarat dengan dosa pencemaran di dalam pernikahannya sehingga Tuhan menghukumnya, memuntahkan penduduknya, dan memaksa penduduknya untuk keluar dari negerinya. Demikian juga Allah yang kudus akan menghukum umat-Nya yang melakukan kekejian seperti Mesir dan Kanaan.

Kita adalah mempelai Allah, maka Allah menuntut kekudusan hidup kita. Oleh karena itu, Tuhan mengingatkan kita agar tetap berpegang pada ketetapan dan peraturan Tuhan, dan jangan kita melakukan sesuatu dari segala kekejian yang telah diperingatkan Tuhan tersebut.

Kita dapat mendekat kepada Tuhan Allah di dalam kekudusan-Nya, sebab tanpa kekudusan tidak ada seorangpun yang dapat melihat Allah. Kiranya Allah Bapa yang di sorga menolong setiap pasangan suami istri untuk bersandar penuh kepada-Nya dalam menjaga kekudusan pernikahan mereka.

STUDI PRIBADI: Mengapa sebagai umat Tuhan, kita diperingatkan untuk dapat menjaga kekudusan pernikahan kita?

Pokok Doa: Berdoa bagi tiap jemaat, khususnya pasangan suami istri, agar diberikan kekuatan dari Tuhan untuk menjaga kekudusan pernikahannya dan mendapat pertolongan dalam tantangan pernikahan mereka. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *