Pelataran Tuhan

KAMIS, 17 FEBRUARI 2022

“Haruslah engkau membuat pelataran kemah suci …” (Keluaran 27:9)

Bacaan hari ini: Keluaran 27:9-19 | Bacaan setahun: Keluaran 27-28

Dalam iman Kristen, ibadah memiliki kepentingan yang tidak boleh diabaikan. Acapkali kita berpikir bahwa ibadah itu ditentukan oleh keinginan kita atau budaya yang sedang populer, padahal ibadah itu adalah kehendak Allah sendiri. Menurut ajaran Alkitab, ibadah bukanlah rancangan manusia, melainkan rancangan Allah. Allah adalah Perancang agung ibadah sehingga kita diperkenan menghampiri Dia.

Bacaan hari ini terkait dengan petunjuk Tuhan tentang pembangunan atau desain pelataran Kemah Suci. Segalanya diukur panjang-lebarnya, material yang digunakan dan juga warna kain yang digunakan. Mengapa Allah menghendaki pembangunan pelataran kemah suci secara demikian detailnya? Semua ini menunjukkan bahwa Allah tidak menghendaki ibadah kepada-Nya secara serampangan atau sembarangan. Allah merancang demikian karena Ia memiliki maksud dan tujuan. Material pembangunan pelataran dan warna kain yang digunakan menunjukkan bahwa ibadah itu dihayati melalui simbolik-simbolik properti yang ada. Mengapa Allah tidak memakai logam mulia seperti emas untuk pembangunan pelataran Kemah Suci, melainkan memakai perak dan tembaga?

Perak dan tembaga tidak memiliki kualitas logam yang sama nilainya dengan emas. Ini menegaskan bahwa keberadaan kita tidak sama dengan Allah yang Mahakudus. Emas ini menyatakan kekudusan, kemuliaan dan keagungan; sedangkan tembaga menyatakan ketidakmurnian. Apabila kita diperkenan menghampiri Allah, itu semata-mata karena kasih karunia Allah melalui pengorbanan. Karena itu, terdapat tirai yang memberikan batasan, sekaligus jalan. Namun, dari perspektif iman Kristen, semua rancangan Allah tentang Kemah Suci menegaskan bahwa ibadah kepada Allah tidak dapat dikerjakan secara serampangan ataupun sembarangan. Peraturan pembangunan Kemah Suci, termasuk pelatarannya, mengingatkan bahwa ibadah adalah sesuatu yang serius di hadapan Allah. Marilah kita mawas diri tidak bermain-main dengan ibadah kita, sekalipun Kristus telah menjadi jalan antara kita dengan Bapa.

STUDI PRIBADI: Mengapa Allah merancang secara detail pembangunan Kemah Suci, termasuk pelatarannya? Apakah yang dapat kita terapkan dalam ibadah kita masa kini?

Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat agar mereka beribadah dengan benar, bukan menurut selera atau kesenangan mereka, melainkan berdasarkan peraturan ibadah yang Tuhan kehendaki. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *