Tuhan Yang Tinggal Di Tengah Umat-Nya

RABU, 16 FEBRUARI 2022

“Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam ditengah-tengah mereka. Dan disanalah Aku akan bertemu dengan engkau... berbicara tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada Israel.” (Kel. 25:8, 22)

Bacaan hari ini: Keluaran 25:10-22 | Bacaan setahun: Keluaran 25-26

Perjalanan Umat Israel menuju tanah perjanjian menunjukkan betapa Allah sendiri memimpin, merancang dan memelihara kehidupan Israel. Sejak awal bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, Allah telah menggerakkan hati setiap bangsa Mesir untuk memberikan emas, perak, serta kain-kain yang sangat berharga kepada Israel. Sehingga pada saat Allah memberikan perintah bahwa mereka harus membuat tempat kudus bagi diri-Nya, maka tidak ada alasan bagi Israel untuk menolaknya.

Tujuan Allah memerintahkan Israel membuat tempat kudus bagi-Nya adalah menyatakan tiga hal yang menunjukkan relasi yang baik dan indah antara Allah dan Umat-Nya. Pertama, di rumah itulah tanda bahwa Allah akan diam di tengah-tengah Umat-Nya. Kehadiran Allah adalah sumber kekuatan yang memampukan Umat-Nya menghadapi berbagai persoalan sehingga bangsa-bangsa lain menyadari kehadiran Allah yang disembah Umat-Nya. Kedua, di rumah itulah Allah akan bertemu dengan umat-Nya. Perjumpaan Allah dengan Umat-Nya menunjukkan bahwa Allah berkenan menjumpai umat-Nya. Perkenanan Allah ini yang akhirnya juga mendorong Umat Allah untuk memberikan korban persembahan dan penyembahan dengan penuh hormat kepada Allah. Ketiga, di rumah itulah Allah akan berbicara untuk menyampaikan segala sesuatu yang diperintahkan untuk dikerjakan Umat-Nya. Allah menuntut Umat-Nya kepada sebuah pilihan, yaitu hidup menaati segala sesuatu yang diperintahkan oleh-Nya, supaya kehidupan Umat Allah dapat terpelihara dengan baik.

Musa menegaskan sesuatu hal yang penting, yaitu perjalanan bangsa Israel adalah perjalanan yang bersifat theosentris, untuk memasuki tanah perjanjian. Bukankah setiap saat kita juga bergumul dalam perjalanan iman menuju Yerusalem yang baru, yang dijanjikan Kristus kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Oleh sebab itu, jadikanlah: saat teduh secara pribadi, kesetiaan beribadah kepada Allah dan kepedulian kita terhadap sesama, menjadi suatu momen bagi kita untuk menyadari kehadiran-Nya, perkenanan-Nya dan kerinduan hati-Nya untuk dimuliakan.

STUDI PRIBADI: Halangan apa saja yang membuat kita melupakan Allah dalam kehidupan ini? Apakah ada “berhala” yang masih menjadi illah yang kita sembah dan muliakan?

Pokok Doa: Berdoa bagi setiap umat Allah supaya mereka selalu menyadari bahwa tubuh badani mereka adalah Bait Allah Roh Kudus yang harus selalu dipelihara dengan baik dan kudus. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *