SABTU, 12 FEBRUARI 2022
“Tidak akan mungkin bangsa itu mendaki gunung Sinai ini, sebab Engkau sendiri telah memperingatkan kepada kami demikian: pasanglah batas sekeliling gunung itu dan nyatakanlah itu kudus.” (Keluaran 19:23)
Bacaan hari ini: Keluaran 19 | Bacaan setahun: Keluaran 19
Keluaran 19
TUHAN menampakkan diri di gunung Sinai
1 Pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari tanah Mesir, mereka tiba di padang gurun Sinai pada hari itu juga.
2 Setelah mereka berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah di sana di depan gunung itu.
3 Lalu naiklah Musa menghadap Allah, dan TUHAN berseru dari gunung itu kepadanya: “Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub dan kauberitakan kepada orang Israel:
4 Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
5 Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.”
7 Lalu datanglah Musa dan memanggil para tua-tua bangsa itu dan membawa ke depan mereka segala firman yang diperintahkan TUHAN kepadanya.
8 Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: “Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan.” Lalu Musapun menyampaikan jawab bangsa itu kepada TUHAN.
9 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu.” Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada TUHAN.
10 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Pergilah kepada bangsa itu; suruhlah mereka menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus mencuci pakaiannya.
11 Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap, sebab pada hari ketiga TUHAN akan turun di depan mata seluruh bangsa itu di gunung Sinai.
12 Sebab itu haruslah engkau memasang batas bagi bangsa itu berkeliling sambil berkata: Jagalah baik-baik, jangan kamu mendaki gunung itu atau kena kepada kakinya, sebab siapapun yang kena kepada gunung itu, pastilah ia dihukum mati.
13 Tangan seorangpun tidak boleh merabanya, sebab pastilah ia dilempari dengan batu atau dipanahi sampai mati; baik binatang baik manusia, ia tidak akan dibiarkan hidup. Hanya apabila sangkakala berbunyi panjang, barulah mereka boleh mendaki gunung itu.”
14 Lalu turunlah Musa dari gunung mendapatkan bangsa itu; disuruhnyalah bangsa itu menguduskan diri dan merekapun mencuci pakaiannya.
15 Maka kata Musa kepada bangsa itu: “Bersiaplah menjelang hari yang ketiga, dan janganlah kamu bersetubuh dengan perempuan.”
16 Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan.
17 Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung.
18 Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat.
19 Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh.
20 Lalu turunlah TUHAN ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu, maka TUHAN memanggil Musa ke puncak gunung itu, dan naiklah Musa ke atas.
21 Kemudian TUHAN berfirman kepada Musa: “Turunlah, peringatkanlah kepada bangsa itu, supaya mereka jangan menembus mendapatkan TUHAN hendak melihat-lihat; sebab tentulah banyak dari mereka akan binasa.
22 Juga para imam yang datang mendekat kepada TUHAN haruslah menguduskan dirinya, supaya TUHAN jangan melanda mereka.”
23 Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: “Tidak akan mungkin bangsa itu mendaki gunung Sinai ini, sebab Engkau sendiri telah memperingatkan kepada kami, demikian: Pasanglah batas sekeliling gunung itu dan nyatakanlah itu kudus.”
24 Lalu TUHAN berfirman kepadanya: “Pergilah, turunlah, kemudian naiklah pula, engkau beserta Harun; tetapi para imam dan rakyat tidak boleh menembus untuk mendaki menghadap TUHAN, supaya mereka jangan dilanda-Nya.”
25 Lalu turunlah Musa mendapatkan bangsa itu dan menyatakan hal itu kepada mereka.
Saya dan beberapa pimpinan gereja di Jawa Timur sempat diundang ke kantor gubernur Jawa Timur. Jauh-jauh hari saya dan teman-teman dihubungi oleh staf gubernur untuk memperhatikan beberapa aturan, salah satunya tentang cara berbusana. Kami diberitahu, pakaian yang sebaiknya dikenakan sewaktu berjumpa dengan gubernur. Untuk bertemu dengan seorang pejabat negara, ternyata ada aturan yang harus ditaati, terlebih saat bertemu dengan Tuhan.
Dalam Keluaran 19, kita melihat pertemuan antara Allah dengan Musa dan bangsa Israel di gunung Sinai. Allah berkenan bertemu dan berbicara dengan Israel melalui perantaraan Musa. Israel harus menguduskan dan membersihkan diri supaya mereka berkenan di hadapan Allah. Kemudian Musa melarang mereka untuk menyentuh bahkan mendaki gunung Sinai ketika bertemu Tuhan. Mengapa? Karena manusia berdosa tidak mungkin berjumpa dengan Allah yang Mahakudus. Jika mereka melanggar hal ini, mereka akan mati. Kehadiran Allah yang Mahakudus di tengah-tengah bangsa Israel memang mengagumkan sekaligus menakutkan.
Pelajaran utama yang sedang diperagakan adalah: kekudusan Allah dan keharusan untuk menghargai kekudusan Allah. Kekudusan Allah membuat pemisahan Allah dengan manusia. Allah itu tidak mau kompromi dengan dosa atau bergaul dengan dosa sebab diri-Nya adalah Allah yang Mahakudus. Ada jurang yang terbentang antara manusia dengan Allah dan perjumpaan dengan Allah adalah hal yang tidak mungkin akan terjadi.
Namun sekarang, dalam Kristus tiap orang percaya boleh mendapat kesempatan untuk menghampiri takhta kasih karunia dan mendapatkan rahmat dan perkenanan Allah (Ibr. 4:16). Melalui Kristus, hal yang sebelumnya tidak mungkin terjadi, sekarang dimungkinkan. Bukan hanya perjumpaan, bahkan relasi dengan Allah pun dipulihkan di dalam Kristus. Biarlah setiap kita terus menaikkan ucapan syukur kepada Kristus karena anugerah-Nya yang besar, telah memungkinkan kita menghampiri takhta Allah dan beroleh kasih karunia-Nya.
STUDI PRIBADI: Mengapa kita tidak bisa bertemu muka dengan Allah? Apa penghalang- nya? Apa yang Kristus lakukan sehingga kita boleh mengalami perjumpaan dengan Allah?
Pokok Doa: Berdoalah agar jemaat Tuhan menjaga kekudusan dan relasi dengan Allah yang Mahakudus tiap hari. Bersyukurlah kepada Kristus yang telah menebus dan memungkinkan kita bertemu Allah yang Mahakudus.