Memuliakan Nama Tuhan

MINGGU, 30 JANUARI 2022

“Katanya: Dengan menyebutkan namamulah orang Israel akan memberkati, demikian: Allah kiranya membuat engkau seperti Efraim dan seperti Manasye.” (Kejadian 48:20)

Bacaan hari ini: Kejadian 48 | Bacaan tahunan: Kejadian 48

Sekarang Yakub sudah tua dan matanya rabun. Saat itu, Yakub sedang sakit, sehingga Yusuf segera membawa Manasye dan Efraim, kedua anaknya untuk diberkati Yakub. Berkat ini sangat penting bagi mereka karena menjadi simbol berkat yang dijanjikan Allah kepada Abraham yang akan dilanjutkan kepada keturunannya. Sama halnya dengan orang tua Kristen sekarang memiliki tanggung jawab membawa anak-anak masuk di dalam janji anugerah Tuhan dan hidup dalam iman yang kita wariskan.

Adalah satu kebiasaan ketika orang tua mendoakan dan meletakkan tangan atas anak-anaknya, maka tangan kanan adalah mendoakan anak sulung dan tangan kiri untuk anak bungsu. Tangan kanan melambangkan kekuasaan, kehormatan dan perlindungan yang berhak didapatkan oleh anak sulung. Namun kali ini yang terjadi adalah sebaliknya, meski Manasye anak sulung Yusuf ada di sebelah kanan dan Efraim ada di sebelah kiri, Yakub menyilangkan tangannya ketika memberi berkat. Berkat untuk anak sulung diberikan pada Efraim dan berkat anak bungsu diberikan kepada Manasye. Walau sudah tidak bisa melihat, namun perasaan Yakub masih sangat tajam, dengan penuh keyakinan Yakub mendoakan mereka.

Mengapa berkat anak sulung tidak diberikan kepada Manasye, tetapi kepada Efraim yang adalah anak bungsu? Kita sulit menjawab pertanyaan ini, hanya Allah yang tahu. Ketika Yusuf tahu, ia berusaha memindahkan tangan ayahnya. Namun Yakub dengan penuh kesadaran berkata bahwa ia tahu, yang ia lakukan sesuai kehendak Allah. Alkitab mencatat beberapa kasus saat Allah tidak memilih anak sulung, tetapi adiknya. Allah memilih Ishak, bukan Ismael. Allah memilih Yakub, bukan Esau. Allah memilih Daud, bukan kakak-kakaknya. Apa yang mau Allah sampaikan ketika kehendak-Nya seakan berlawanan dengan kebiasaan dan budaya saat itu? Allah ingin kita mengerti walau hak kesulungan itu karena kelahiran, tetapi kita punya tugas dan tanggung jawab untuk menghargai berkat Tuhan dan berusaha hidup sebagai anak Tuhan dengan benar. Melalui berkat Tuhan yang kita terima, kita bertanggung jawab memuliakan nama Tuhan melalui hidup kita.

STUDI PRIBADI: Dari firman ini, apakah arti hak kesulungan? Mengapa Yakub memberkati Efraim, bukan Manasye sebagai anak sulung? Apa arti kebenaran ini buat kita sekarang?

Pokok Doa: Berdoalah agar hidup kita, sebagai anak-anak Tuhan boleh terus memuliakan nama Tuhan, sampai akhir hidup kita. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *