Ampunilah Saudaramu

JUMAT, 28 JANUARI 2022

“Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku kesini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.” (Kejadian 45:5)

Bacaan hari ini: Kejadian 45 | Bacaan tahunan: Kejadian 44-45

Bencana kelaparan mempertemukan kembali keluarga yang telah terpisah lama. Bacaan Alkitab ini menceritakan rencana saudara-saudara Yusuf untuk kembali lagi ke Mesir karena sudah kehabisan bahan pangan yang mereka beli sebelumnya. Namun, kesulitannya adalah mereka harus kembali dengan membawa Benyamin sesuai permintaan Yusuf (ay. 3).

Pertentangan sempat terjadi karena Yakub tidak ingin Benyamin ikut. Dia tidak ingin kehilangan anak kesayangan untuk kedua kalinya. Mereka tidak menyadari bahwa Yusuf masih hidup dan menjadi penguasa di Mesir saat itu. Mereka akhirnya berangkat bersama Benyamin karena tidak ada jalan lain untuk mengatasi persediaan makanan yang menipis. Yehuda pun menjamin keselamatan Benyamin dengan dirinya sendiri. Jika melihat yang terjadi dengan saudara-saudara Yusuf maka sebenarnya ada perubahan besar dalam kehidupan mereka. Tidak ada lagi saling iri dan membenci antar saudara. Bahkan, Yehuda yang dulu mengusulkan agar Yusuf dijual saja kepada orang asing (Kej. 37:26-27), sekarang memberi dirinya untuk menjamin keselamatan Benyamin.

Kehidupan bersaudara memang tidak luput dari konflik, bisa berbentuk iri hati. Namun konflik tidak boleh dibiarkan tidak terselesaikan. Ada dua hal yang mengingatkan kita, jika kita masih menyimpan konflik antar keluarga. Pertama, konflik menimbulkan kesedihan dan absennya damai sejahtera, seperti saudara-saudara Yusuf yang masih menyimpan rahasia bahwa Yusuf sebenarnya mereka jual, bukan mati. Hal itu masih mendatangkan kesedihan bagi ayah mereka. Kedua, situasi sulit yang terjadi bisa menjadi pengingat agar kita tidak membiarkan konflik berlarut-larut.

Bagaimana dengan kita saat ini? Apakah pandemi ini memunculkan konflik di tengah-tengah keluarga kita? Maukah kita belajar untuk saling mengasihi dan mengampuni sebagai satu keluarga? Kiranya situasi sulit tidak menjadikan kita saling menyalahkan dan iri hati, tapi saling menolong dan memperhatikan dengan pertolongan Tuhan.

STUDI PRIBADI: Apa buktinya bahwa saudara-saudara Yusuf sudah berubah dan tidak lagi menjadi saudara yang iri hati dan membenci saudaranya?

Pokok Doa: Berdoa bagi keluarga jemaat agar kasih Tuhan hadir di tengah-tengah mereka yang terwujud dalam saling mengampuni dan mengasihi satu sama lain. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *