Iri Hati

MINGGU, 23 JANUARI 2022

“Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya.” (Kejadian 37:18)

Bacaan hari ini: Kejadian 37:12-36 | Bacaan tahunan: Kejadian 36-37

Iri hati ini bagaikan penyakit yang bisa menggerogoti hidup seseorang sehingga membuatnya tidak lagi mampu berpikir jernih dan tepat. Hal ini terjadi dengan saudara-saudara Yusuf, ketika sang ayah menunjukkan kasih yang lebih besar kepada Yusuf. Alkitab mencatat, mereka membenci Yusuf dan tidak mau menyapanya dengan ramah. Kebencian lahir dari iri. Kebencian itu bahkan diperparah dengan cerita Yusuf tentang mimpinya.

Puncaknya, kebencian itu melahirkan satu kejahatan yang menakutkan. Dikisahkan suatu kali Yakub menyuruh Yusuf pergi melihat kondisi saudara-saudaranya yang tengah menggembalakan kambing domba. Dengan taat, Yusuf menyanggupinya. Tetapi hal itu menjadi awal perjalanan hidup Yusuf yang menyedihkan. Itikad baik untuk pergi melihat kondisi saudara-saudaranya membawa Yusuf pada rencana jahat saudara-saudaranya.

Ketika melihat Yusuf datang mendekat, mereka pun bermufakat untuk membunuhnya. Ruben, sebagai kakak sulung berusaha untuk mencegah hal itu terjadi, dan mengusulkan agar Yusuf dilemparkan saja ke dalam sumur, karena Ruben bermaksud melepaskan Yusuf dari tangan mereka. Tetapi kemudian, tanpa sepengetahuan Ruben, Yusuf dijual kepada saudagar-saudagar Midian yang lewat, untuk dijadikan budak. Betapa tega mereka menjual adik mereka sendiri! Namun, itulah akibat dari iri hati: hati nurani seseorang menjadi buta!

Dari kisah ini kita belajar betapa mengerikannya menyimpan perasaan iri dan benci. Bukan saja kita merasa tidak bahagia, hal itu juga akan membawa kita pada kejahatan. Karena itu buanglah iri dan benci, dengan cara belajar mensyukuri apa yang kita miliki dan percaya bahwa tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, apabila hal itu tidak dikaruniakan kepadanya dari surga (Yohanes 3:27). Bersukacitalah dengan keberhasilan orang lain, sebagaimana yang dikatakan oleh Paulus dalam Roma 12:15, “Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!”

STUDI PRIBADI: Mengapa Yakub sangat mengasihi Yusuf, melebihi saudaranya yang lain? Apa akibat yang terjadi ketika di dalam sebuah keluarga terjadi ‘favoritisme’?

Pokok Doa: Mari berdoa agar jemaat tidak mudah iri dengan keberhasilan orang lain, terutama orang-orang fasik, sehingga tergoda untuk menempuh jalan-jalan yang tidak saleh demi keuntungan diri. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *