Rabu, 5 Januari 2022
Bacaan hari ini: Kejadian 7 Bacaan tahunan: Kejadian 7-8
“Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya.” (Kejadian 7:5)
Kejadian 7
Air bah
1 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: “Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.
2 Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya;
3 juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan betina, supaya terpelihara hidup keturunannya di seluruh bumi.
4 Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu.”
5 Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya.
6 Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi bumi.
7 Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya karena air bah itu.
8 Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari burung-burung dan dari segala yang merayap di muka bumi,
9 datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan dan betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh.
10 Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi.
11 Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit.
12 Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya.
13 Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu,
14 mereka itu dan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata yang merayap di bumi dan segala jenis burung, yakni segala yang berbulu bersayap;
15 dari segala yang hidup dan bernyawa datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu.
16 Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.
17 Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi.
18 Ketika air itu makin bertambah-tambah dan naik dengan hebatnya di atas bumi, terapung-apunglah bahtera itu di muka air.
19 Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit,
20 sampai lima belas hasta di atasnya bertambah-tambah air itu, sehingga gunung-gunung ditutupinya.
21 Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia.
22 Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang ada di darat.
23 Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu.
24 Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.
Kejadian 8
Air bah surut
1 Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun.
2 Ditutuplah mata-mata air samudera raya serta tingkap-tingkap di langit dan berhentilah hujan lebat dari langit,
3 dan makin surutlah air itu dari muka bumi. Demikianlah berkurang air itu sesudah seratus lima puluh hari.
4 Dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Ararat.
5 Sampai bulan yang kesepuluh makin berkuranglah air itu; dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal satu bulan itu, tampaklah puncak-puncak gunung.
6 Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya pada bahtera itu.
7 Lalu ia melepaskan seekor burung gagak; dan burung itu terbang pulang pergi, sampai air itu menjadi kering dari atas bumi.
8 Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air itu telah berkurang dari muka bumi.
9 Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, karena di seluruh bumi masih ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera.
10 Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu dari bahtera;
11 menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.
12 Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya burung merpati itu, tetapi burung itu tidak kembali lagi kepadanya.
13 Dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi; kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi sudah mulai kering.
14 Dalam bulan kedua, pada hari yang kedua puluh tujuh bulan itu, bumi telah kering.
15 Lalu berfirmanlah Allah kepada Nuh:
16 “Keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama-sama dengan isterimu serta anak-anakmu dan isteri anak-anakmu;
17 segala binatang yang bersama-sama dengan engkau, segala yang hidup: burung-burung, hewan dan segala binatang melata yang merayap di bumi, suruhlah keluar bersama-sama dengan engkau, supaya semuanya itu berkeriapan di bumi serta berkembang biak dan bertambah banyak di bumi.”
18 Lalu keluarlah Nuh bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya.
19 Segala binatang liar, segala binatang melata dan segala burung, semuanya yang bergerak di bumi, masing-masing menurut jenisnya, keluarlah juga dari bahtera itu.
20 Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.
21 Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: “Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.
22 Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam.”
Pernahkah Anda “Salfok” (Salah Fokus) terhadap suatu pekerjaan yang sedang Anda lakukan? Jika iya, apa penyebabnya? Mungkin saja, Anda kurang perhatian, atau memikirkan hal lain, atau paling terburuk adalah Anda tidak ingin melakukannya karena pekerjaan itu tidak menarik buat Anda! Apapun alasan Anda, salah fokus dapat merugikan Anda atau orang lain!
Bagaimana dengan Nuh dalam perikop yang kita baca hari ini? Dalam Kejadian 7, kita dapati bahwa Allah memerintahkan Nuh untuk mengambil 7 pasang, jantan dan betina, dari segala binatang yang tidak haram, dan 1 pasang, jantan dan betina, dari segala binatang yang haram. Demikian pula dengan segala burung di udara, Nuh mengumpulkan 7 pasang. Pekerjaan ringankah ini? Tentu saja nampak ringan, karena hanya mengumpulkan binatang, tetapi ini bukan bekerjaan yang mudah, sebab Nuh harus mengumpulkan semua jenis binatang, dan tidak boleh salah!
Alkitab mencatat bahwa Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya. Tidak ada sedikitpun keraguan Nuh terhadap perintah Allah kepadanya. Tidak ada sedikitpun terbesit bagi Nuh untuk tidak mau melakukannya. Ia melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya (ay. 5). Ketaatan Nuh untuk masuk ke dalam bahtera bersama dengan anggota keluarganya dan membawa masuk segala binatang yang dikehendaki Tuhan, membuatnya menikmati keselamatan yang dari Tuhan dari air bah tersebut. Ketaatan sepenuh hati Nuh kepada Tuhan telah mengantarnya pada perkenanan Tuhan. Ketaatan sepenuh hatinya merupakan buah dari kesalehan hidup dan takut-Nya akan TUHAN.
Bagaimana relasi Anda dengan TUHAN? Apakah Anda mengerjakan kehendak-Nya dengan sepenuh hati, atau sebaliknya seringkali salfok terhadap kehendak Tuhan, karena Anda seringkali mencari kenikmatan dunia daripada mengerjakan perintah-Nya? Mari kita fokus pada perintah TUHAN dan mengerjakannya dengan setia. Ia akan memperlengkapi Anda dan memampukannya! Soli Deo Gloria. Amin.
STUDI PRIBADI: Bagaimanakah respons Nuh terhadap perintah TUHAN? Bagaimana pula pengalaman Anda melakukan kehendak-Nya?
Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar dalam segala perkara hidup ini, mereka mengerjakan yang terbaik dan senantiasa taat kepada kehendak Allah sepenuh hati.