Kamis, 30 Desember 2021
Bacaan hari ini: Lukas 6:27-36 | Bacaan setahun: Zakharia 13-14
“Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu.” (Lukas 6:27)
Lukas 6 : 27-36
Kasihilah musuhmu
27 “Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
29 Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.
32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.
34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.”
Zakharia 13
Penyingkiran berhala dan nabi palsu
1 “Pada waktu itu akan terbuka suatu sumber bagi keluarga Daud dan bagi penduduk Yerusalem untuk membasuh dosa dan kecemaran.
2 Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, Aku akan melenyapkan nama-nama berhala dari negeri itu, sehingga orang tidak menyebutnya lagi. Juga para nabi dan roh najis akan Kusingkirkan dari negeri itu.
3 Dan apabila seseorang masih tampil sebagai nabi, maka ayahnya dan ibunya, yang telah memperanakkan dia, akan berkata kepadanya: Janganlah engkau hidup lagi, sebab yang kaukatakan demi nama TUHAN itu adalah dusta! Lalu ayahnya dan ibunya, yang telah memperanakkan dia, akan menikam dia pada waktu ia bernubuat.
4 Pada waktu itu para nabi masing-masing akan mendapat malu oleh karena penglihatannya sebagai nabi, dan tidak ada lagi dari mereka yang mengenakan jubah berbulu untuk berbohong;
5 tetapi masing-masing akan berkata: Aku ini bukan seorang nabi, melainkan seorang pengusaha tanah, sebab tanah adalah harta kepunyaanku sejak kecil.
6 Dan apabila ada orang bertanya kepadanya: Bekas luka apakah yang ada pada badanmu ini?, lalu ia akan menjawab: Itulah luka yang kudapat di rumah sahabat-sahabatku!”
Pedang menimpa — Umat baru
7 “Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!”, demikianlah firman TUHAN semesta alam. “Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai! Aku akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah.
8 Maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup.
9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!”
Zakharia 14
Kemenangan terakhir: TUHAN menjadi Raja di Yerusalem
1 Sesungguhnya, akan datang hari yang ditetapkan TUHAN, maka jarahan yang dirampas dari padamu akan dibagi-bagi di tengah-tengahmu.
2 Aku akan mengumpulkan segala bangsa untuk memerangi Yerusalem; kota itu akan direbut, rumah-rumah akan dirampoki dan perempuan-perempuan akan ditiduri. Setengah dari penduduk kota itu harus pergi ke dalam pembuangan, tetapi selebihnya dari bangsa itu tidak akan dilenyapkan dari kota itu.
3 Kemudian TUHAN akan maju berperang melawan bangsa-bangsa itu seperti Ia berperang pada hari pertempuran.
4 Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan.
5 Maka tertutuplah lembah gunung-gunung-Ku, sebab lembah gunung itu akan menyentuh sisinya; dan kamu akan melarikan diri seperti kamu pernah melarikan diri oleh karena gempa bumi pada zaman Uzia, raja Yehuda. Lalu TUHAN, Allahku, akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia.
6 Maka pada waktu itu tidak akan ada lagi udara dingin atau keadaan beku,
7 tetapi akan ada satu hari–hari itu diketahui oleh TUHAN–dengan tidak ada pergantian siang dan malam, dan malampun menjadi siang.
8 Pada waktu itu akan mengalir air kehidupan dari Yerusalem; setengahnya mengalir ke laut timur, dan setengah lagi mengalir ke laut barat; hal itu akan terus berlangsung dalam musim panas dan dalam musim dingin.
9 Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.
10 Seluruh negeri ini akan berubah menjadi seperti Araba-Yordan, dari Geba sampai ke Rimon di sebelah selatan Yerusalem. Tetapi kota itu akan menjulang tinggi dan tetap tinggal di tempatnya, dari pintu gerbang Benyamin sampai ke tempat pintu gerbang yang dahulu, yakni sampai ke pintu gerbang Sudut, dan dari menara Hananeel sampai ke tempat pemerasan anggur raja.
11 Orang akan menetap di dalamnya, sebab penumpasan tidak akan ada lagi, dan Yerusalem akan tetap aman.
12 Inilah tulah yang akan ditimpakan TUHAN kepada segala bangsa yang memerangi Yerusalem: daging mereka akan menjadi busuk, sementara mereka masih berdiri, mata mereka akan menjadi busuk dalam lekuknya dan lidah mereka akan menjadi busuk dalam mulut mereka.
13 Maka pada waktu itu akan terjadi kegemparan besar dari pada TUHAN di antara mereka, sehingga masing-masing memegang tangan temannya dan mengangkat tangannya melawan tangan temannya.
14 Juga Yehuda akan berperang melawan Yerusalem itu; dan dikumpulkanlah harta benda segala bangsa di sekeliling, yaitu emas, perak dan pakaian dalam jumlah yang sangat besar.
15 Tulah seperti itu juga akan menimpa kuda, bagal, unta, keledai dan segala hewan yang ada dalam perkemahan-perkemahan itu.
16 Maka semua orang yang tinggal dari segala bangsa yang telah menyerang Yerusalem, akan datang tahun demi tahun untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, dan untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
17 Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun hujan.
18 Dan jika kaum Mesir tidak datang dan tidak masuk menghadap, maka kepada mereka akan turun tulah yang ditimpakan TUHAN kepada bangsa-bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
19 Itulah hukuman dosa Mesir dan hukuman dosa segala bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
20 Pada waktu itu akan tertulis pada kerencingan-kerencingan kuda: “Kudus bagi TUHAN!” dan kuali-kuali di rumah TUHAN akan seperti bokor-bokor penyiraman di depan mezbah.
21 Maka segala kuali di Yerusalem dan di Yehuda akan menjadi kudus bagi TUHAN semesta alam; semua orang yang mempersembahkan korban akan datang mengambilnya dan memasak di dalamnya. Dan tidak akan ada lagi pedagang di rumah TUHAN semesta alam pada waktu itu.
Salah satu perintah Tuhan yang tidak mudah untuk dilakukan adalah mengasihi musuh kita. Bisa mengampuni dan memaafkan orang yang membenci kita tanpa membalas dendam, adalah tindakan yang luar biasa. Akan tetapi Tuhan menuntut kita maju satu langkah, yaitu mengasihi musuh dan berbuat baik kepada orang yang membenci kita.
Lalu kita harus memberkati orang yang mengutuk kita dan berdoa untuk orang yang telah mencaci-maki kita.
Sesungguhnya, mengasihi musuh adalah jalan keluar dari sakit hati, dendam dan juga kebencian yang menjadi akar pahit dan penghalang pertumbuhan iman. Seringkali pengampunan menyisakan luka batin, hati kita menjadi dingin serta malas berurusan lagi dengan orang itu. Namun, sekarang kita diperintahkan Tuhan untuk mengasihi, berbuat baik, berdoa bahkan memintakan berkat bagi orang yang menyakiti dan merugikan kita. Perintah mengasihi musuh tidak mungkin sejalan dengan membenci dan mengutuknya, karena tidak berkenan kepada Tuhan.
Perintah selanjutnya adalah mengalah dengan penuh sukacita. Jika seseorang menampar pipi kita yang satu, berikan juga pipi yang lain. Jika seseorang mengambil jubah kita, biarkan dia juga mengambil baju kita. Ini pun adalah perintah yang tidak masuk akal. Bagaimana mungkin kita tidak melawan orang yang menyakiti dan mempermalukan kita. Kesalahan dan kejahatan tidak pernah akan bisa diselesaikan dengan membalas hal yang sama. Mengalah belum tentu kalah, ini bukan persoalan kalah-menang, tapi masalah kedewasaan dan penguasaan diri di dalam Tuhan. Mengalah bukan karena dipaksa, tetapi dengan penuh sukacita. Dengan demikian kita telah memutuskan roda kebencian dan balas dendam. Melaluinya, juga tidak akan tumbuh akar pahit dalam hidup kita, yang mengurangi sukacita dan damai sejahtera kita.
Inilah pelajaran penting anak Tuhan. Dengan kasih dan penguasaan diri serta kedewasaan di dalam Tuhan, kita mau mengalah dengan penuh sukacita dan tidak menuruti hawa nafsu yang menuntun kita ke dalam dosa.
STUDI PRIBADI: Mengapa perintah Tuhan dalam bacaan hari ini tidak mudah untuk kita lakukan? Apakah penghalangnya dan bagaimana mengatasinya?
Pokok Doa: Berdoa agar hari ini, anak Tuhan dimampukan untuk mengasihi musuh, mendoakan dan memberkati orang-orang yang membenci mereka supaya hidup kita berkenan kepada-Nya.