Bersyukur Dalam Aksi

Senin, 15 November 2021

Bacaan hari ini: Lukas 17:11-19 | Bacaan setahun: Yeremia 49-50



“Lalu tersungkurlah di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.” (Lukas 17:16)

Kisah sepuluh orang kusta yang disembuhkan Tuhan Yesus ini cukup menarik, banyak pelajaran rohaninya. Kusta adalah penyakit yang sangat mengerikan, orang yang sakit kusta akan diusir (diisolasi) di batas kota, tidak boleh masuk kota dan tidak boleh tinggal di antara orang sehat. Jika mau komunikasi dengan orang sehat, mereka harus ambil jarak.

Dicatat bahwa Yesus ke Yerusalem, melewati tempat mereka diisolasi. Mereka tahu Yesus melewati mereka dan sepuluh orang kusta ini berseru, dan memohon kepada Yesus. Hanya satu kalimat dicatat, “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Lalu Yesus “memandang” mereka (melihat penuh belas kasihan). Yesus tidak langsung menyembuhkan, Yesus menyuruh mereka menunjukkan diri kepada imam. Ini aneh, mereka masih sakit, untuk apa menunjukkan diri kepada imam. Yang menghadap ke imam biasanya yang telah sembuh; imam akan memeriksa dan menyatakan status kesembuhan mereka. Namun, jika mereka ragu dan tidak mengerjakan perintah Yesus, tidak akan ada kesembuhan. Dalam perjalanan menghadap itulah, mereka disembuhkan. Ketika mendapati dirinya sembuh, satu di antaranya memilih kembali kepada Yesus, dan yang sembilan lainnya segera pergi ke imam, untuk dinyatakan sembuh dan segera pulang berkumpul keluarga. Alkitab mencatat, satu orang yang kembali dan yang mengucap syukur itu adalah orang Samaria. Manakah yang lainnya? Banyak penafsir alkitab sepakat, kemungkinan sembilan orang yang sudah sembuh itu adalah orang Yahudi. Mereka merasa sudah selayaknya disembuhkan. Saatnya mereka pulang, bersuka cita dengan keluarga, menjalani berbagai prosesi agama sebagai syarat kesembuhan. Hanya satu orang Samaria yang kembali pada Yesus, tersungkur di kaki Yesus. Orang Samaria adalah orang yang sangat dibenci bangsa Yahudi, mereka dianggap orang kafir meski faktanya mereka pun masih keturunan orang Yahudi sekalipun sudah campuran.

Ketika ditolong keluar dari masalah, beryukurlah, ingatlah Tuhan. Iman itu bukan cuma di dalam pengetahuan, tetapi dalam perbuatan mengucap syukur kepada Allah yang telah mendengarkan seruan doa kita.

STUDI PRIBADI: Sejauh mana kita percaya Allah saat kita berseru dan memohon kepada- Nya? Apakah iman kita adalah iman yang diikuti dengan hati yang selalu bersyukur?

Pokok Doa: Berdoalah bagi setiap anak Tuhan yang terus mengalami pertolongan dan penyertaan Tuhan, supaya mereka juga selalu memiliki pola hidup yang tahu bersyukur kepada Allah.  

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *