Respons Yang Benar

Kamis, 11 November 2021

Bacaan hari ini: 1 Timotius 1:12-17 | Bacaan setahun: Pengkhotbah 11, Yeremia 37-39



“Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita...” (1 Timotius 1:12)

“Amazing grace, how sweet the sound, that saved a wretch like me.” Demikian sepenggal lirik lagu Amazing Grace yang ditulis oleh John Newton; ia sadar betapa besar anugerah Tuhan dalam hidupnya. Newton mengakui bahwa dia manusia celaka yang terhilang ketika terlibat dalam perdagangan budak, tapi menerima anugerah keselamatan. Dalam perikop ini, Paulus menggemakan hal serupa, betapa dia bersyukur atas anugerah keselamatan Tuhan.

Ada dua hal yang disyukuri Paulus atas keselamatan yang dia terima. Pertama, bersyukur bahwa keselamatan telah mengubah hidupnya. Dia yang tadinya seorang penghujat Allah, seorang penganiaya umat Tuhan, dan bertindak bodoh dalam ketidakpercayaannya, telah diubahkan Tuhan. Diubahkan menjadi orang yang mencintai Tuhan dan jemaat-Nya, bahkan kehidupannya menjadi teladan bagi orang lain. Kedua, dia bersyukur atas pelayanan pekabaran Injil yang dipercayakan padanya (ay. 11-12). Tuhan menguatkan dia dalam setiap perjalanan pekabaran Injil yang dia lakukan dan dalam pemberitaannya, dia menegaskan bahwa Injil yang diberitakan adalah Injil yang dapat dipercaya dan layak diterima sepenuhnya.

Paulus sadar bahwa itu semua karena kasih karunia Tuhan. Meskipun begitu besar dosanya, bahkan menyebut diri sebagai yang paling berdosa di antara para rasul, dia tetap menerima kasih Tuhan. Dasar dari anugerah yang dia terima semata-mata karena kasih Allah itu sendiri. Oleh sebab itu, Paulus meresponi anugerah besar ini dengan bersyukur, memberitakan Injil keselamatan itu, dan memuliakan Tuhan seumur hidupnya.

Seperti Paulus yang menunjukkan rasa syukurnya atas anugerah Tuhan, marilah kita mengingat bahwa kita juga mengalami hal yang sama. Kita adalah orang berdosa yang sebenarnya tidak melakukan apapun yang pantas untuk menerima anugerah keselamatan itu. Kita yang adalah seteru Allah, namun telah diperdamaikan dan dipersatukan dalam persekutuan Kristen hanya melalui kasih karunia Allah. Marilah kita meresponi anugerah keselamatan yang berharga ini dengan bersyukur dan menjadikan hidup kita layak diteladani oleh orang lain serta setia memberitakan Injil.

STUDI PRIBADI: Bagaimana respons kita, yang menerima anugerah keselamatan Tuhan? Sudahkah kita melayani Dia dan menjadikan hidup kita teladan bagi orang lain?

Pokok Doa: Berdoa supaya setiap orang Kristen tidak lupa bersyukur atas anugerah keselamatan yang dia terima dan mohon Tuhan memampukan kita untuk melayani Dia dan memberitakan Injil-Nya selama kita hidup. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *