Sabtu, 16 Oktober 2021
Bacaan hari ini: Filipi 1:18-26 | Bacaan setahun: Amsal 16, Yesaya 31-33
“... demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” (Filipi 1:20-21)
Filipi 1 : 18-26
18 Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,
19 karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus.
20 Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.
21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus–itu memang jauh lebih baik;
24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
25 Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman,
26 sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila aku kembali kepada kamu.
Amsal 16
1 Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN.
2 Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.
3 Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.
4 TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka.
5 Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman.
6 Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan.
7 Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itupun didamaikan-Nya dengan dia.
8 Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan.
9 Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.
10 Keputusan dari Allah ada di bibir raja, kalau ia mengadili mulutnya tidak berbuat salah.
11 Timbangan dan neraca yang betul adalah kepunyaan TUHAN, segala batu timbangan di dalam pundi-pundi adalah buatan-Nya.
12 Melakukan kefasikan adalah kekejian bagi raja, karena takhta menjadi kokoh oleh kebenaran.
13 Bibir yang benar dikenan raja, dan orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya.
14 Kegeraman raja adalah bentara maut, tetapi orang bijak memadamkannya.
15 Wajah raja yang bercahaya memberi hidup dan kebaikannya seperti awan hujan musim semi.
16 Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak.
17 Menjauhi kejahatan itulah jalan orang jujur; siapa menjaga jalannya, memelihara nyawanya.
18 Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.
19 Lebih baik merendahkan diri dengan orang yang rendah hati dari pada membagi rampasan dengan orang congkak.
20 Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN.
21 Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan.
22 Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya.
23 Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan.
24 Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.
25 Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
26 Rasa lapar bekerja untuk seorang pekerja, karena mulutnya memaksa dia.
27 Orang yang tidak berguna menggali lobang kejahatan, dan pada bibirnya seolah-olah ada api yang menghanguskan.
28 Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib.
29 Orang yang menggunakan kekerasan menyesatkan sesamanya, dan membawa dia di jalan yang tidak baik.
30 Siapa memejamkan matanya, merencanakan tipu muslihat; siapa mengatupkan bibirnya, sudah melakukan kejahatan.
31 Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran.
32 Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.
33 Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN.
Yesaya 31
TUHANlah penolong yang satu-satunya
1 Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN.
2 Akan tetapi Dia yang bijaksana akan mendatangkan malapetaka, dan tidak menarik firman-Nya; Ia akan bangkit melawan kaum penjahat, dan melawan bala bantuan orang-orang lalim.
3 Sebab orang Mesir adalah manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama.
4 Sebab beginilah firman TUHAN kepadaku: Seperti seekor singa atau singa muda menggeram untuk mempertahankan mangsanya, dan tidak terkejut mendengar teriakan seluruh pasukan gembala yang dikerahkan melawan dia, dan tidak mengalah terhadap keributan mereka, demikianlah TUHAN semesta alam akan turun berperang untuk mempertahankan gunung Sion dan bukitnya.
5 Seperti burung yang berkepak-kepak melindungi sarangnya, demikianlah TUHAN semesta alam akan melindungi Yerusalem, ya, melindungi dan menyelamatkannya, memeliharanya dan menjauhkan celaka.
6 Bertobatlah, hai orang Israel, kepada Dia yang sudah kamu tinggalkan jauh-jauh!
7 Sungguh pada hari itu kamu masing-masing akan membuang berhala-berhala peraknya dan berhala-berhala emasnya yang dibuat oleh tanganmu sendiri dengan penuh dosa.
8 Asyur akan rebah oleh pedang, tetapi bukan pedang orang, dan akan dimakan habis oleh pedang, tetapi bukan pedang manusia; mereka akan melarikan diri terhadap pedang, dan teruna-terunanya akan menjadi orang rodi.
9 Pelindung mereka akan lenyap karena gentar, dan panglimanya akan lari terkejut meninggalkan panji-panji, demikianlah firman TUHAN yang mempunyai api di Sion dan dapur perapian di Yerusalem.
Yesaya 32
Raja yang adil
1 Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan,
2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.
3 Mata orang-orang yang melihat tidak lagi akan tertutup, dan telinga orang-orang yang mendengar akan memperhatikan.
4 Hati orang-orang yang terburu nafsu akan tahu menimbang-nimbang, dan lidah orang-orang yang gagap akan dapat berbicara jelas.
5 Orang bebal tidak akan disebutkan lagi orang yang berbudi luhur, dan orang penipu tidak akan dikatakan terhormat.
6 Sebab orang bebal mengatakan kebebalan, dan hatinya merencanakan yang jahat, yaitu bermaksud murtad dan mengatakan yang menyesatkan tentang TUHAN, membiarkan kosong perut orang lapar dan orang haus kekurangan minuman.
7 Kalau penipu, akal-akalnya adalah jahat, ia merancang perbuatan-perbuatan keji untuk mencelakakan orang sengsara dengan perkataan dusta, sekalipun orang miskin itu membela haknya.
8 Tetapi orang yang berbudi luhur merancang hal-hal yang luhur, dan ia selalu bertindak demikian.
Peringatan kepada perempuan-perempuan Yerusalem
9 Hai perempuan-perempuan yang hidup aman, bangunlah, dengarkanlah suaraku, hai anak-anak perempuan yang hidup tenteram, perhatikanlah perkataanku!
10 Dalam waktu setahun lebih kamu akan gemetar, hai orang-orang yang hidup tenteram, sebab panen buah anggur sudah habis binasa, dan panen buah-buah lain juga tidak ada.
11 Gentarlah, hai perempuan-perempuan yang hidup aman, gemetarlah, hai perempuan-perempuan yang hidup tenteram, tanggalkanlah dan bukalah pakaianmu, kenakanlah kain kabung pada pinggangmu!
12 Ratapilah ladangmu yang permai, dan pohon anggurmu yang selalu berbuah lebat,
13 ratapilah tanah bangsaku yang ditumbuhi semak duri dan puteri malu, bahkan juga segala rumahmu tempat bergirang-girang di kota yang penuh keriaan.
14 Sebab purimu sudah ditinggalkan dan keramaian kotamu sudah berubah menjadi kesepian. Bukit dan Menara sudah menjadi tanah rata untuk selama-lamanya, menjadi tempat kegirangan bagi keledai hutan dan tempat makan rumput bagi kawanan binatang.
15 Sampai dicurahkan kepada kita Roh dari atas: Maka padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan.
16 Di padang gurun selalu akan berlaku keadilan dan di kebun buah-buahan akan tetap ada kebenaran.
17 Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.
18 Bangsaku akan diam di tempat yang damai, di tempat tinggal yang tenteram di tempat peristirahatan yang aman.
19 Hutan akan runtuh seluruhnya dan kota akan direndahkan serendah-rendahnya
20 Berbahagialah kamu yang boleh menabur di segala tempat di mana terdapat air, yang dapat membiarkan sapi dan keledainya pergi ke mana-mana!
Yesaya 33
TUHAN adalah penolong dan raja di Sion
1 Celakalah engkau, hai perusak yang tidak dirusak sendiri, dan engkau, hai penggarong yang tidak digarong sendiri! Apabila engkau selesai merusak, engkau sendiri akan dirusak; apabila engkau habis menggarong, engkau sendiri akan digarong.
2 TUHAN, kasihanilah kami, Engkau kami nanti-nantikan! Lindungilah kami setiap pagi dengan tangan-Mu, ya, selamatkanlah kami di waktu kesesakan!
3 Waktu mendengar suara gemuruh ketika Engkau bangkit, larilah bangsa-bangsa dan berceraiberailah suku-suku bangsa.
4 Orang mengumpulkan jarahan seperti belalang pelahap menelan makanannya; mereka menyerbunya seperti serbuan kawanan belalang.
5 TUHAN tinggi luhur, sebab Ia tinggal di tempat tinggi; Ia membuat Sion penuh keadilan dan kebenaran.
6 Masa keamanan akan tiba bagimu; kekayaan yang menyelamatkan ialah hikmat dan pengetahuan; takut akan TUHAN, itulah harta benda Sion.
7 Lihat, orang-orang Ariel menjerit di jalan, utusan-utusan yang mencari damai menangis dengan pedih.
8 Jalan-jalan raya menjadi sunyi dan seorangpun tiada lagi yang lintas di jalan. Perjanjian sudah diingkari, saksi-saksi sudah ditolak, dan manusia tidak dihiraukan.
9 Negeri berkabung dan merana; Libanon tersipu-sipu dan mati rebah; Saron sudah seperti padang belantara, Basan dan Karmel meluruh daun.
10 Sekarang, Aku akan bangkit, firman TUHAN, sekarang, Aku akan bangkit berdiri, sekarang, Aku akan berdiri tegak!
11 Kamu mengandung rumput kering, dan melahirkan jerami; amarahmu seperti api yang memakan kamu sendiri.
12 Bangsa-bangsa akan dibakar menjadi kapur dan akan dibakar dalam api seperti semak duri yang ditebang.
13 Hai orang-orang yang jauh, dengarlah apa yang telah Kulakukan, hai orang-orang yang dekat, ketahuilah keperkasaan-Ku!
14 Orang-orang yang berdosa terkejut di Sion orang-orang murtad diliputi kegentaran. Mereka berkata: “Siapakah di antara kita yang dapat tinggal dalam api yang menghabiskan ini? Siapakah di antara kita yang dapat tinggal di perapian yang abadi ini?”
15 Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan,
16 dialah seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat tinggi, bentengnya ialah kubu di atas bukit batu; rotinya disediakan air minumnya terjamin.
17 Engkau akan memandang raja dalam semaraknya, akan melihat negeri yang terbentang jauh.
18 Dalam hatimu engkau akan memikirkan kengerian yang sudah-sudah: “Sudah lenyapkah juru hitung, sudah lenyapkah juru timbang, dan sudah lenyapkah orang yang menghitung menara-menara?”
19 Tidak lagi akan kaulihat bangsa yang biadab itu, bangsa yang logatnya samar, sehingga tidak dapat dipahami, yang bahasanya gagap, sehingga tiada yang mengerti.
20 Pandanglah Sion, kota pertemuan raya kita! Matamu akan melihat Yerusalem, tempat kediaman yang aman, kemah yang tidak berpindah-pindah, yang patoknya tidak dicabut untuk seterusnya, dan semua talinya tidak akan putus.
21 Di situ kita akan melihat betapa mulia TUHAN kita: seperti tempat yang penuh sungai dan aliran yang lebar; perahu dayung tidak melaluinya, dan kapal besar tidak menyeberanginya.
22 Sebab TUHAN ialah Hakim kita, TUHAN ialah yang memberi hukum bagi kita; TUHAN ialah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita.
23 Tali-talimu sudah kendor, tidak dapat mengikat teguh tiang layar di tempatnya, tidak dapat membentangkan layar. Pada waktu itu orang akan membagi-bagi rampasan banyak-banyak, dan orang-orang lumpuh akan menjarah jarahan.
24 Tidak seorangpun yang tinggal di situ akan berkata: “Aku sakit,” dan semua penduduknya akan diampuni kesalahannya.
Dalam dunia, sebuah relasi sering diukur dengan asas timbal balik. Kita mendengar, “Jika orang itu baik kepada saya, maka saya akan baik kepadanya. Tetapi, jika dia jahat, saya akan balas berkali lipat.” Orang yang mengatakan demikian, mau agar orang lain selalu berbuat baik kepadanya dan balasannya kepada orang lain adalah agar orang itu jangan berbuat tidak baik kepadanya. Namun, bagaimanakah jika kita melakukan tindakan curang/merugikan orang lain; relakah kita jika orang itu membalas dengan berbuat curang dan merugikan? Kita cenderung ingin menerima yang baik tapi menolak yang tidak baik, sekalipun itu konsekuensi kita.
Tidak semua hal bisa kita dasarkan pada asas timbal-balik ataupun perhitungan untung-rugi. Misalnya, dalam relasi orang tua dan anak, belum tentu anak bisa membalas kebaikan orang tua. Jika orang tua mendasarkan tindakan mereka pada asas timbal-balik, maka mereka tidak akan pernah dapat melakukan tugasnya sebagai orang tua dengan maksimal. Demikian juga dalam relasi kita dengan Tuhan. Jika kita sibuk hitung-hitungan dengan Tuhan, maka kita tidak akan bisa bertumbuh dalam iman dan mengerjakan pelayanan dengan maksimal. Sebaliknya jika Tuhan mau hitung-hitungan untung-rugi dengan kita, maka Ia tidak akan pernah datang ke dunia untuk menebus dosa kita.
Sebagai jemaat Tuhan, hendaknya kita sadar bahwa melayani Tuhan bukan untuk memperoleh keuntungan, melainkan kesediaan berkorban demi Injil. Paulus berkata: Ia melayani Tuhan dengan kerinduan agar Injil diberitakan melalui keseluruhan keberadaannya, baik melalui kematiannya maupun kehidupannya (ay. 20). Bahkan pada ayat 21, Paulus menyatakan: hidupnya adalah Kristus. Hal ini berarti Kristus menjadi dasar tindakannya dan tujuan hidupnya, bahkan perintah Kristus lah yang menjadi pemandu setiap keputusannya. Baginya, kematian justru adalah keuntungan, yaitu hidup selamanya bersama Kristus dalam kekekalan serta dibebaskan dari segala godaan dan dosa yang membuatnya jatuh dan mendukakan Kristus.
STUDI PRIBADI: Apakah kita bersedia berkorban untuk Injil, kesediaan untuk menunjukkan kesetiaan & menderita rugi agar orang lain menerima Kabar Baik melalui pelayanan kita?
Pokok Doa: Berdoa untuk para missionari yang telah meneladani kehidupan Kristus sehingga rela untuk memberitakan Injil ke seluruh pelosok dunia, supaya semua suku bangsa boleh mendengarkan Injil Tuhan.