Jumat, 24 September 2021
Bacaan hari ini: Lukas 5:1-11 Bacaan setahun: Mazmur 126-128
“Simon menjawab: Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” (Lukas 5:5)
Lukas 5 : 1-11
Penjala ikan menjadi penjala manusia
1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.
2 Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.”
5 Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”
6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
7 Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.”
9 Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap;
10 demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.”
11 Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.
Mazmur 126
Pengharapan di tengah-tengah penderitaan
1 Nyanyian ziarah. Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi.
2 Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: “TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!”
3 TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
4 Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!
5 Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
6 Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Mazmur 127
Berkat TUHAN pangkal selamat
1 Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
2 Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah–sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
3 Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.
4 Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.
5 Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.
Mazmur 128
Berkat atas rumah tangga
1 Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
2 Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
3 Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!
4 Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.
5 Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,
6 dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel!
Pada waktu Tuhan Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, ada banyak orang mengerumuni-Nya untuk mendengar firman Allah. Tuhan Yesus melihat dua perahu di tepi pantai dan naik ke dalam salah satu perahu itu. Perahu itu adalah perahu milik Petrus. Tuhan lantas menyuruh Petrus untuk bertolak sedikit jauh dari pantai dan mengajar orang banyak dari atas perahu itu. Setelah selesai berbicara, Tuhan Yesus berkata kepada Petrus agar bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jalanya untuk menangkap ikan. Petrus menjawabnya: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” Dengan demikian, kita dapat memahami bahwa Petrus taat kepada perintah Tuhan. Setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Jadi, kita dapat memahami bahwa ini merupakan mukjizat yang dilakukan Tuhan Yesus kepada Petrus dan teman-temannya.
Ada banyak pembelajaran yang dapat kita petik dalam pembacaan Firman Tuhan kita hari ini. Namun, hari ini kita akan berfokus hanya pada dua pembelajaran. Pertama, mengenai ketaatan Petrus terhadap perintah Tuhan. Apabila kita melihat ayat ke-5, Petrus sebenarnya tidak ingin menebarkan jala, sebab sudah sepanjang malam ia bekerja dan tidak menangkap apa-apa. Namun, karena ia taat, Petrus tetap menebarkan jalanya. Dari ketaatannya kepada Tuhan, ia mendapatkan berkat. Kedua, mengenai mukjizat Tuhan. Bagi Petrus, sangat mustahil untuk mendapat ikan, sebab ia sudah bekerja keras sepanjang malam dan tidak menangkap apa-apa. Tetapi bagi Tuhan, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Dengan demikian, marilah hari ini kita mengambil komitmen untuk senantiasa taat kepada perintah Tuhan. Namun, ingat bahwa fokus ketaatan kita adalah kepada Tuhan, karena cinta kepada Tuhan, bukan hanya karena berkat saja. Kemudian, marilah kita mempercayai dengan iman bahwa mukjizat Tuhan masih ada sampai hari ini.
STUDI PRIBADI: Apakah selama ini kita telah mentaati perintah Tuhan? Kemudian, apakah selama ini kita mempercayai bahwa mujizat Tuhan masih ada sampai saat ini?
Pokok Doa: Pertama, berdoalah agar kita menjadi seorang Kristen yang taat kepada perintah Tuhan. Kedua, berdoalah agar kiranya mukjizat Tuhan boleh terjadi di dalam kehidupan kita saat ini.