Ucapan Bahagia : Yang Lemah Lembut, Memiliki Bumi

Minggu, 12 September 2021

Bacaan hari ini: Matius 5:5, Mazmur 37:1-11 | Bacaan setahun: Mazmur 103-104, Wahyu 12



“Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.” (Matius 5:5)

Kelemahlembutan seringkali dikaitkan dengan kelemahan, padahal sesungguhnya keduanya berbeda karena kelemahlembutan tidak sama dengan kelemahan, meekness is not weakness

Kelemahlembutan ini merupakan sikap di hadapan Allah, yaitu sikap rendah hati dan tunduk atau taat kepada Tuhan, orang yang menyerahkan jalan hidupnya kepada Tuhan, ia percaya sepenuhnya bahwa Tuhan selalu ada bersama dengan dia. Dia tenang di hadapan Tuhan, menunggu Tuhan dengan setia. Orang yang lemah lembut memiliki ketenangan yang stabil di tengah pergolakan karena ia tahu, Tuhan Mahakuasa. Dia menanggung hasutan tanpa terbakar kemarahan olehnya; ini bukan berarti orang yang lemah lembut tidak pernah marah, namun dia marah pada saat dan cara yang tepat. Dia dapat menunjukkan rasa tidak senang bila ada alasan untuk itu, tanpa terseret dalam sikap yang tidak pantas. Dia bisa mengendalikan diri dan lebih suka memaafkan. Kelemahlembutan yang demikian muncul dari pengenalan yang benar tentang dirinya sendiri yang adalah manusia berdosa, sehingga dia mengandalkan Tuhan dalam hidupnya.

Berbahagialah orang yang lemah lembut karena akan memiliki bumi. Memiliki bumi artinya hidup mereka yang sekarang ini akan diberkati Tuhan. Bisa saja mereka hanya punya sebagian kecil harta duniawi, namun disertai berkat Allah atasnya, sehingga yang kecil itu lebih besar daripada kekayaan yang banyak tanpa berkat Tuhan. Mereka juga akan hidup penuh damai di bumi. Janji Tuhan ini memberi kita kekuatan untuk terus bertahan dengan kelemahlembutan sampai Tuhan memberi kita upah dalam bumi yang baru. Jika kita adalah milik Tuhan dan Tuhan menjadi Raja di bumi, maka semua kaum milik-Nya akan mewarisi bumi bersama-Nya. Kelemahlembutan ini, selain persyaratan menjadi orang Kristen sejati, juga harus dimiliki oleh mereka yang telah menerima anugerah keselamatan. Kelemahlembutan membutuhkan perjuangan untuk percaya kepada rencana Tuhan, sebab sulit bagi kita untuk menjadi rendah hati dan sabar ketika kita tidak dapat sepenuhnya memahami kebaikan dan anugerah Tuhan dalam hidup kita.

STUDI PRIBADI: Sampai sejauh mana kita tunduk kepada Tuhan dan Firman-Nya? Ataukah kita justru sering melanggar kehendak Tuhan?

Pokok Doa: Berdoalah supaya kita dimampukan Tuhan untuk menundukkan diri pada kehendak Tuhan sehingga menjadi orang yang lemah lembut dan taat kepada Dia.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *