Jumat, 20 Agustus 2021
Bacaan hari ini: Amsal 1:10-16 | Bacaan setahun: 1 Yohanes 2, Mazmur 46-48
“Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut.” (Amsal 1:10)
Amsal 1 : 10-16
10 Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut;
11 jikalau mereka berkata: “Marilah ikut kami, biarlah kita menghadang darah, biarlah kita mengintai orang yang tidak bersalah, dengan tidak semena-mena;
12 biarlah kita menelan mereka hidup-hidup seperti dunia orang mati, bulat-bulat, seperti mereka yang turun ke liang kubur;
13 kita akan mendapat pelbagai benda yang berharga, kita akan memenuhi rumah kita dengan barang rampasan;
14 buanglah undimu ke tengah-tengah kami, satu pundi-pundi bagi kita sekalian.”
15 Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka,
16 karena kaki mereka lari menuju kejahatan dan bergegas-gegas untuk menumpahkan darah.
Mazmur 46
Allah, kota benteng kita
1 Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Dengan lagu: Alamot. Nyanyian. (46-2) Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.
2 (46-3) Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut;
3 (46-4) sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. Sela
4 (46-5) Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai.
5 (46-6) Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
6 (46-7) Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang, Ia memperdengarkan suara-Nya, dan bumipun hancur.
7 (46-8) TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Sela
8 (46-9) Pergilah, pandanglah pekerjaan TUHAN, yang mengadakan pemusnahan di bumi,
9 (46-10) yang menghentikan peperangan sampai ke ujung bumi, yang mematahkan busur panah, menumpulkan tombak, membakar kereta-kereta perang dengan api!
10 (46-11) “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!”
11 (46-12) TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Sela
Mazmur 47
Allah, Raja seluruh bumi
1 Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Mazmur. (47-2) Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai!
2 (47-3) Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi.
3 (47-4) Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, suku-suku bangsa ke bawah kaki kita,
4 (47-5) Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggaan Yakub yang dikasihi-Nya. Sela
5 (47-6) Allah telah naik dengan diiringi sorak-sorai, ya TUHAN itu, dengan diiringi bunyi sangkakala.
6 (47-7) Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermazmurlah bagi Raja kita, bermazmurlah!
7 (47-8) Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran!
8 (47-9) Allah memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus.
9 (47-10) Para pemuka bangsa-bangsa berkumpul sebagai umat Allah Abraham. Sebab Allah yang empunya perisai-perisai bumi; Ia sangat dimuliakan.
Mazmur 48
Sion, kota Allah
1 Nyanyian. Mazmur bani Korah. (48-2) Besarlah TUHAN dan sangat terpuji di kota Allah kita!
2 (48-3) Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi; gunung Sion itu, jauh di sebelah utara, kota Raja Besar.
3 (48-4) Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai benteng.
4 (48-5) Sebab lihat, raja-raja datang berkumpul, mereka bersama-sama berjalan maju;
5 (48-6) demi mereka melihatnya, mereka tercengang-cengang, terkejut, lalu lari kebingungan.
6 (48-7) Kegentaran menimpa mereka di sana; mereka kesakitan seperti perempuan yang hendak melahirkan.
7 (48-8) Dengan angin timur Engkau memecahkan kapal-kapal Tarsis.
8 (48-9) Seperti yang telah kita dengar, demikianlah juga kita lihat, di kota TUHAN semesta alam, di kota Allah kita; Allah menegakkannya untuk selama-lamanya. Sela
9 (48-10) Kami mengingat, ya Allah, kasih setia-Mu di dalam bait-Mu.
10 (48-11) Seperti nama-Mu, ya Allah, demikianlah kemasyhuran-Mu sampai ke ujung bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.
11 (48-12) Biarlah gunung Sion bersukacita; biarlah anak-anak perempuan Yehuda bersorak-sorak oleh karena penghukuman-Mu!
12 (48-13) Kelilingilah Sion dan edarilah dia, hitunglah menaranya,
13 (48-14) perhatikanlah temboknya, jalanilah puri-purinya, supaya kamu dapat menceriterakannya kepada angkatan yang kemudian:
14 (48-15) Sesungguhnya inilah Allah, Allah kitalah Dia seterusnya dan untuk selamanya! Dialah yang memimpin kita!
1 Yohanes 2
Kristus pengantara kita
1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
2 Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
3 Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.
4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.
5 Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.
6 Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Perintah yang baru
7 Saudara-saudara yang kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar.
8 Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu, telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya.
9 Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang.
10 Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan.
11 Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
12 Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama-Nya.
13 Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu telah mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu telah mengalahkan yang jahat.
14 Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, karena kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat.
15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Antikristus
18 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.
19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
20 Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya.
21 Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran.
22 Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.
23 Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa.
24 Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari mulanya, itu harus tetap tinggal di dalam kamu. Jika apa yang telah kamu dengar dari mulanya itu tetap tinggal di dalam kamu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa.
25 Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal.
26 Semua itu kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu.
27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu–dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta–dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Anak-anak Allah
28 Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.
29 Jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya.
Dalam perikop ini, penulis Amsal mulai dengan mengingatkan kita, jika ada seseorang yang membujuk ataupun membawa kita untuk melakukan dosa, maka kita harus tegas menolak. Orang-orang jahat akan selalu terlihat baik dalam membujuk dan menarik seseorang untuk hidup dalam dosa dan menjadi seperti mereka. Marketing orang-orang demikian kerapkali sangat menarik, sehingga membuat kita mudah terjatuh dan kompromi dengan dosa. Berhati-hatilah!
Selanjutnya, penulis juga mengingatkan kita untuk tidak hidup menurut tingkah laku orang berdosa. Dengan cara menahan diri dan tidak mengikuti bujukan ataupun gaya hidup orang berdosa. Mengapa penulis Amsal perlu mengingatkan hal ini? Karena ketika kita berkompromi dengan dosa yang “dianggap kecil” maka kita akan berkompromi dengan dosa yang lainnya. Alhasil, tanpa disadari, hal itu menghantarkan kita kepada kehidupan yang penuh dosa, yang pada akhirnya membentuk gaya hidup kita. Mungkin ini terlihat berlebihan, tetapi inilah yang nyatanya terjadi. Waspadalah!
Pandemi Covid-19 di Indonesia masih terus menjadi masalah. Imbas dari persoalan ini adalah melemahnya bidang perekonomian, sehingga tak heran terjadi pemutusan hubungan kerja di mana-mana. Mungkin ada berbagai cara yang akan kita lakukan agar perekonomian kita tetap dalam keadaan stabil. Namun, ingatlah agar tetap menggunakan cara yang memuliakan Tuhan dalam mempertahankan perekonomian kita. Jika ada seseorang yang hendak mengajak kita untuk melakukan kecurangan ataupun mengajak untuk melakukan dosa, maka ingatlah Firman Tuhan hari ini. Kita sebagai orang percaya harus tegas menolaknya dan tidak mengikuti langkah-langkah yang tidak memuliakan Tuhan. Ingatlah bahwa sebagai orang percaya, kita telah ditebus oleh Yesus Kristus, sehingga sepatutnya kita hidup untuk memuliakan Tuhan. Lebih baik melangkah sendiri namun hal itu benar, tepat, dan memuliakan Tuhan, ketimbang melangkah bersama-sama dengan orang berdosa, yang akan menghantar kita menuju gerbang kebinasaan.
STUDI PRIBADI: Apakah selama ini kita selalu jatuh ke dalam bujukan orang jahat yang dipakai oleh Iblis untuk melakukan kejahatan?
Pokok Doa: Berdoalah, agar kita diberikan kekuatan dari Roh Kudus untuk tetap hidup di jalan yang benar, yang sesuai dengan kehendak Tuhan, dan memuliakan Tuhan, sampai akhir hidup kita.