Hidup Yang Tidak Bercela

Kamis, 3 Juni 2021

Bacaan hari ini: Wahyu 14:1-5 | Bacaan setahun: 1 Tawarikh 3-4, 2 Korintus 5



“Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.” (Wahyu 14:5, ITB)

Bagian ini melukiskan, ketika Tuhan Yesus datang kembali sebagai Raja, umat percaya akan bersama-sama dengan Dia, hidup mereka sudah diperbaharui, oleh sebab itu ada nama Anak Domba sebagai tanda penebus di dahi dan nama Bapa sebagai pemilik mereka. Mereka adalah lambang dari semua orang percaya. Mungkin ada yang bertanya, bukannya di sini hanya dituliskan 144.000 orang saja? Angka 144.000 tidak boleh ditafsirkan secara harfiah, sebagaimana ayat 4 yang mengatakan bahwa mereka tidak mencemarkan diri dengan perempuan, karena seperti perawan, atau lebih jelasnya adalah bahwa mereka tidak menikah? Kita tidak menemukan orang-orang ini di dalam Alkitab, namun kita tahu bahwa tokoh-tokoh iman yang besar, yang Alkitab lukiskan sebagai orang hidup “tidak bercacat cela” adalah orang-orang yang menikah, seperti: Henokh, Nuh, Ayub, Petrus. Dan kita juga melihat bahwa mereka ini adalah orang- orang percaya yang saleh hidupnya tetapi mereka tetap menikah.

Angka 144.000 = 12 Suku Israel (PL) X 12 Murid Tuhan Yesus (PB) X 1000, adalah lambang angka sempurna, yaitu mereka yang percaya pada Tuhan Yesus, baik pada zaman PL maupun PB, mereka memperoleh keselamatan yang sempurna di dalam Tuhan.

Juga dalam ayat 4b menggambarkan, mereka sebagai manusia yang ditebus oleh Anak Domba Allah, mereka bukan manusia yang benar-benar tanpa catat cela sehingga tidak memerlukan karya penebusan Tuhan Yesus di atas kayu salib, melainkan sama seperti kita yang ditebuskan melalui pengorbanan Tuhan Yesus, sehingga mereka dibenarkan menjadi anak Allah. Sebagai anak Allah mereka juga menjalani hal yang sama seperti kita hari ini, yaitu hari-hari kita memuji Tuhan di dalam bait Allah (dimana pun kita berada), bahkan dikatakan mereka menyanyikan lagu nyanyian baru, dan tidak ada seorang pun dapat mempelajari nyanyian mereka. Gambaran ini mirip seperti Henokh dalam PL, yang setia berjalan (hidup) bersama dengan Tuhan, menyertakan Tuhan Yesus (kebenaran Firman) menjadi pedoman kehidupan setiap hari.

STUDI PRIBADI : Jika kita yakin memiliki kepastian hidup kekal, bagaimana seharusnya kita hidup di dunia? Hal-hal apakah yang tidak pantas kita lakukan sebagai anak Tuhan?

Berdoalah : Tuhan Yesus, Juruselamat kami, mampukanlah kami memuji dan membesarkan nama-Mu di dalam setiap ibadah hidup yang kami lakukan, setiap hari, Amin. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *