Selasa, 1 Juni 2021
Bacaan hari ini: Wahyu 13:1-10 | Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 25, 2 Korintus 3
“Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.” (Wahyu 13:6)
Wahyu 13 : 1-10
1 (12-18) Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.
Binatang yang keluar dari dalam laut
(13-1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
3 Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
4 Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: “Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?”
5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
7 Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.
8 Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.
9 Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!
10 Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.
2 Raja-raja 25
1 Maka pada tahun kesembilan dari pemerintahannya, dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal sepuluh bulan itu, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, dengan segala tentaranya menyerang Yerusalem. Ia berkemah mengepungnya dan mendirikan tembok pengepungan sekelilingnya.
2 Demikianlah kota itu terkepung sampai tahun yang kesebelas zaman raja Zedekia.
3 Pada tanggal sembilan bulan yang keempat, ketika kelaparan sudah merajalela di kota itu dan tidak ada lagi makanan pada rakyat negeri itu,
4 maka dibelah oranglah tembok kota itu dan semua tentara melarikan diri malam-malam melalui pintu gerbang antara kedua tembok yang ada di dekat taman raja, sekalipun orang Kasdim mengepung kota itu sekeliling. Mereka lari menuju ke Araba-Yordan.
5 Tetapi tentara Kasdim mengejar raja dari belakang dan mencapai dia di dataran Yerikho; segala tentaranya telah berserak-serak meninggalkan dia.
6 Mereka menangkap raja dan membawa dia kepada raja Babel di Ribla, yang menjatuhkan hukuman atas dia.
7 Orang menyembelih anak-anak Zedekia di depan matanya, kemudian dibutakannyalah mata Zedekia, lalu dia dibelenggu dengan rantai tembaga dan dibawa ke Babel.
8 Dalam bulan yang kelima pada tanggal tujuh bulan itu–itulah tahun kesembilan belas zaman raja Nebukadnezar, raja Babel–datanglah Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, pegawai raja Babel, ke Yerusalem.
9 Ia membakar rumah TUHAN, rumah raja dan semua rumah di Yerusalem; semua rumah orang-orang besar dibakarnya dengan api.
10 Tembok sekeliling kota Yerusalem dirobohkan oleh semua tentara Kasdim yang ada bersama-sama dengan kepala pasukan pengawal itu.
11 Sisa-sisa rakyat yang masih tinggal di kota itu dan para pembelot yang menyeberang ke pihak raja Babel dan sisa-sisa khalayak ramai diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal itu.
12 Hanya beberapa orang miskin dari negeri itu ditinggalkan oleh kepala pasukan pengawal itu untuk menjadi tukang-tukang kebun anggur dan peladang-peladang.
13 Juga tiang-tiang tembaga yang ada di rumah TUHAN dan kereta penopang dan “laut” tembaga yang ada di rumah TUHAN dipecahkan oleh orang Kasdim dan tembaganya diangkut mereka ke Babel.
14 Kuali-kuali, penyodok-penyodok, pisau-pisau dan cawan-cawan dan segala perkakas tembaga yang dipakai untuk menyelenggarakan kebaktian, diambil mereka,
15 juga perbaraan-perbaraan dan bokor-bokor penyiraman, baik segala yang dari emas maupun segala yang dari perak, diambil oleh kepala pasukan pengawal itu.
16 Adapun kedua tiang, “laut” yang satu itu, kereta penopang yang dibuat oleh Salomo untuk rumah TUHAN, tiada tertimbang tembaga segala perkakas ini.
17 Delapan belas hasta tingginya tiang yang satu, dan di atasnya ada ganja dari tembaga; tinggi ganja itu tiga hasta dan jala-jala dan buah-buah delima ada di atas ganja itu sekeliling, semuanya itu tembaga. Dan seperti itu juga tiang yang kedua, disertai jala-jala.
18 Lalu kepala pasukan pengawal itu menangkap Seraya, imam kepala, dan Zefanya, imam tingkat dua dan ketiga orang penjaga pintu.
19 Dari kota itu ditangkapnya seorang pegawai istana yang diangkat mengepalai tentara, dan lima orang pelayan pribadi raja yang terdapat di kota itu, dan panitera panglima tentara yang mengerahkan rakyat negeri menjadi tentara, dan enam puluh orang dari rakyat negeri yang terdapat di kota itu.
20 Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, menangkap mereka dan membawa mereka kepada raja Babel, di Ribla.
21 Lalu raja Babel menyuruh membunuh mereka di Ribla, di tanah Hamat. Demikianlah orang Yehuda diangkut ke dalam pembuangan dari tanahnya.
Gedalya menjadi gubernur dan dibunuh
22 Tentang rakyat yang masih tinggal di tanah Yehuda yang ditinggalkan oleh Nebukadnezar, raja Babel, diangkatnyalah atas mereka Gedalya bin Ahikam bin Safan.
23 Ketika semua panglima tentara dengan orang-orangnya mendengar bahwa raja Babel telah mengangkat Gedalya, maka pergilah mereka kepada Gedalya, ke Mizpa, yaitu Ismael bin Netanya, Yohanan bin Kareah, Seraya bin Tanhumet, orang Netofa itu, dan Yaazanya, anak seorang Maakha, bersama dengan anak buahnya.
24 Lalu bersumpahlah Gedalya kepada mereka dan anak buah mereka, katanya kepada mereka: “Janganlah kamu takut terhadap pegawai-pegawai orang Kasdim itu; tinggallah di negeri ini dan takluklah kepada raja Babel, maka keadaanmu akan menjadi baik.”
25 Tetapi dalam bulan yang ketujuh datanglah Ismael bin Netanya bin Elisama, seorang yang asalnya dari keturunan raja, dan sepuluh orang bersama-sama dengan dia; mereka membunuh Gedalya dan orang-orang Yehuda dan orang-orang Kasdim yang ada bersama-sama dengan dia di Mizpa.
26 Maka bangkitlah seluruh rakyat, dari yang kecil sampai yang besar, serta panglima-panglima tentara, lalu larilah mereka ke Mesir, sebab mereka takut terhadap orang Kasdim itu.
Yoyakhin dikasihani
27 Kemudian dalam tahun ketiga puluh tujuh sesudah Yoyakhin, raja Yehuda dibuang, dalam bulan yang kedua belas, pada tanggal dua puluh tujuh bulan itu, maka Ewil-Merodakh, raja Babel, dalam tahun ia menjadi raja, menunjukkan belas kasihannya kepada Yoyakhin, raja Yehuda, dengan melepaskannya dari penjara.
28 Ewil-Merodakh berbicara baik-baik dengan dia dan memberi kedudukan kepadanya lebih tinggi dari pada kedudukan raja-raja yang bersama-sama dengan dia di Babel;
29 ia boleh mengganti pakaian penjaranya dan boleh selalu makan roti di hadapan raja selama hidupnya.
30 Dan tentang belanjanya, raja selalu memberikannya kepadanya, sekadar yang perlu tiap-tiap hari, selama hidupnya.
2 Korintus 3
Pelayan-pelayan perjanjian yang baru
1 Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu?
2 Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
3 Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.
4 Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus.
5 Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.
6 Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.
7 Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian
8 betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!
9 Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran.
10 Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti.
11 Sebab, jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai kemuliaan.
12 Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian,
13 tidak seperti Musa, yang menyelubungi mukanya, supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya cahaya yang sementara itu.
14 Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
15 Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.
16 Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.
17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
Wahyu 13:1-2 menggambarkan fisik binatang tersebut dengan detail. Ia memiliki 7 kepala dan tiap kepala memiliki 10 tanduk, serta ada 10 mahkota di setiap tanduknya. Perawakan binatang itu menyerupai seekor macan tutul yang gesit, kakinya menyerupai seekor beruang yang kuat dan mulutnya seperti mulut singa yang ganas. Binatang ini memiliki bekas luka parah pada salah satu kepalanya dan hampir mematikan. Tetapi ia sembuh dengan ajaib dan kejadian itu membuat banyak orang takjub lalu menyembahnya. Memang ia memiliki kekuatan serta kuasa sehingga ia diperkenankan memerangi orang-orang kudus. Mulutnya penuh dengan hujat dan kesombongan kepada Allah. Kemegahan itulah yang membuat banyak orang, yang namanya tidak tercantum di dalam kitab kehidupan, tunduk menyembahnya.
Binatang itu, yang kemudian dikenal dengan Antikristus, memang menyesatkan banyak orang karena ia memakai tanda menyerupai anak domba yang tersembelih, yaitu Kristus sendiri (Wahyu 13:8) dengan leher yang terluka. Kemudian dengan tanda-tanda ajaib, ia juga membuat banyak orang percaya kepadanya sehingga menyembahnya. Yohanes menangkap pesan penting di dalam penglihatan tersebut dalam ayat 8-10 yang mengingatkan setiap orang percaya untuk waspada terhadap segala bentuk penyesatan yang terjadi, baik di masa lampau terlebih di masa kini. Setan tetap memakai cara yang sama dan Antikristus tetap bekerja dengan pola yang sama, yaitu: menipu dan menyesatkan banyak orang. Sekarang ini bahkan ia lebih giat lagi menyesatkan lebih banyak orang supaya menyembahnya, bukan menyembah Allah yang hidup.
Oleh sebab itu kita yakin, meski Setan dan Antikristus tampak menakutkan dan perkasa, sesungguhnya Anak Domba Allah yang disembelih, yaitu Kristus telah menang atas penguasa angkasa itu dan memberikan kemenangan kepada kita yang percaya kepada-Nya. Marilah kita tetap memegang teguh iman percaya kita kepada Kristus, sang Anak Domba Allah dan tidak menyerah terhadap tipu daya Setan atas kita.
STUDI PRIBADI : Siapa penyesat yang menyesatkan banyak orang percaya di dalam bagian firman Tuhan ini? Bagaimana cara penyesat ini menyesatkan umat Tuhan pada zaman ini?
Berdoalah : Allah Bapa kami yang baik, teguhkanlah iman kami Tuhan, agar kami tetap setia kepada-Mu, sampai kami berjumpa dengan-Mu, Amin.