Kasihilah Sesamamu

Selasa, 02 Maret 2021

Bacaan hari ini: Yakobus 2:8-13 | Bacaan setahun: Bilangan 21-22, Lukas 17



“Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: ‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri,’ kamu berbuat baik.” (Yakobus 2:8)

Bagian firman Tuhan hari ini masih berbicara tentang jangan memandang muka, dan yang diperingatkan kali ini adalah jika kita memandang muka terhadap orang lain maka sebenarnya kita sedang membawa diri dalam penghakiman yang tidak berbelas kasihan. Maksudnya ialah, ketika kita memandang muka terhadap orang lain maka sebenarnya kita sedang menghakimi orang lain, yang berakibat kita juga tidak bisa menolak jika kita dihakimi sebagaimana cara kita menghakimi orang lain. Dan, siapakah yang sanggup bertahan di hadapan penghakiman Allah? Karena barangsiapa melakukan seluruh hukum tetapi melalaikan satu hukum saja, maka sebenarnya dia gagal untuk melakukan seluruh hukum tersebut. Yakobus memberikan contoh: kita merasa sebagai orang yang lebih rohani karena tidak pernah berbuat jahat kepada orang lain, misalnya tidak pernah membunuh, sehingga kita merendahkan mereka yang berbuat jahat kepada orang lain. Tetapi ternyata kita adalah seorang yang berzinah, maka sebenarnya kitapun tidak lebih hebat karena kita gagal dalam hukum jangan berzinah.

Lalu bagaimana? Yakobus berkata hendaklah kita berkata dan berlaku seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan atau hukum yang berbelas kasihan. Maksudnya kita diingatkan akan siapa diri kita di hadapan Allah, yaitu manusia yang berdosa yang mendapatkan belas kasihan dari Allah di dalam Kristus, karena tidak ada satupun dari kita yang dibenarkan karena mampu melakukan tuntutan hukum Allah. Bagaimana kemudian menghidupi hidup yang hanya karena belas kasihan Allah semata ini? Ayat 8 berkata: kita berbuat baik jika kita melakukan hukum yang utama itu yaitu kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Mengasihi sesamamu tanpa memandang muka sebagaimana Allahpun di dalam Kristus tidak memandang muka terhadap kita. Maka hal ini terwujud ketika kita saling melayani dan menghormati di Gereja tanpa membedakan jabatan gerejawi, status, atau kekayaan kita. Kiranya Tuhan menolong kita semua untuk melakukan firman Tuhan ini. Amin.

STUDI PRIBADI: Bagaimana wujud tingkah laku seseorang yang tidak memandang muka terhadap orang lain?

Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat agar saling melayani dan hidup bersama sebagai Gereja Tuhan tanpa membedakan jabatan, status, & kekayaan. Kira-nya kasih Kristus mewarnai kehidupan kita bersama sebagai Gereja-Nya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *