Pengantara Yang Mulia

Sabtu, 30 Januari 2021

Bacaan hari ini: Ibrani 8:1-6 | Bacaan setahun: Keluaran 23-24, Markus 2



“... Ia menjadi Pengantara dari perjanjian lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.” (Ibrani 8:6)

Semenjak manusia memberontak dan jatuh ke dalam dosa, manusia bukan lagi menjadi sekutu Allah, melainkan telah menjadi seteru Allah. Hubungan yang tadi begitu harmonis menjadi hubungan yang hancur. Rasanya mustahil dan nihil jika manusia hidup tanpa pertolongan Allah. Benang relasi yang sudah terputus itu perlu disambung kembali agar manusia tidak mengalami kebinasaan kekal. Maka Allah berinisiatif secara langsung turun menjumpai manusia melalui Pengantara.

Dalam 1 Timotius 2:5 mengatakan bahwa Yesus adalah Pengantara kita. Sebagai seorang Mediator yang mulia, Yesus telah melakukan tiga hal:
(1) Ada jaminan (Ibrani 7:22). Dalam usaha membangun kembali hubungan antara manusia berdosa dengan Allah, Kristus sendiri memberikan diri-Nya sebagai jaminan, karenya hal ini merupakan sebuah kepastian;
(2) Ada pengorbanan (Ibrani 12:24). Percikan darah Kristus yang mengalir di atas kayu salib adalah sangat berarti dan berharga bagi hidup kita dan bukan sebuah pengorbanan yang sia-sia;
(3) Adanya penebusan (Ibrani 9:15). Binatang yang dikorbankan dalam Imamat 5:15-16 adalah sebagai korban penebus salah, hanya bersifat sementara dan bayang-bayang. Sedangkan Yesus adalah korban yang bersifat kekal dan telah menjadi korban yang sempurna demi menebus kita dari setiap dosa kita.

Yesus Kristus adalah Pengantara yang Mahahadir, Mahatahu, dan Mahakuasa. Ia adalah manusia 100%, namun tidak pernah ada dosa. Ia pernah mengalami penderitaan yang hebat namun itu tidak membuat-Nya berdosa. Ia adalah Penebus yang suci. Ia pernah merasakan lapar, haus, dan lelah. Ia juga pernah dipukul dan disakiti namun di dalam semua itu Ia tidak pernah berdosa. Semua itu Ia lalui demi kita manusia yang berdosa. Perbuatan besar yang Kristus kerjakan bagi kehidupan kita, seharusnya menyadarkan kita bahwa hidup dalam kasih karunia adalah hidup yang bergantung total pada Dia. Amin.

STUDI PRIBADI :
(1) Inisiatif Allah untuk mencari dan menemukan kita, manusia berdosa. Apakah hal ini menyadarkan kita bahwa kita juga harus aktif mencari Dia?
(2) Hal-hal apa yang dapat kita syukuri dari tindakan Kristus sebagai Pengantara kita?

Pokok Doa : Tuhan Yesus, kehadiran-Mu dalam hidup kami, menyadarkan kami untuk mau hidup bergantung pada kuasa dan kasih-Mu dan kami mau sungguh-sungguh hidup seturut kehendak-Mu Tuhan. Amin.  

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *