Jumat, 02 Oktober 2020
Bacaan hari ini: 2 Korintus 1:12-2:4 | Bacaan setahun: Kidung Agung 1-3, Amsal 2
“Jadi, adakah aku bertindak serampangan dalam merencanakan hal ini?...” (2 Korintus 1:17a)
2 Korintus 1:12-2:4
Perubahan dalam rencana Paulus
12 Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah.
13 Sebab kami hanya menuliskan kepada kamu apa yang dapat kamu baca dan pahamkan. Dan aku harap, mudah-mudahan kamu akan memahaminya sepenuhnya,
14 seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti kami juga akan bermegah atas kamu.
15 Berdasarkan keyakinan ini aku pernah merencanakan untuk mengunjungi kamu dahulu, supaya kamu boleh menerima kasih karunia untuk kedua kalinya.
16 Kemudian aku mau meneruskan perjalananku ke Makedonia, lalu dari Makedonia kembali lagi kepada kamu, supaya kamu menolong aku dalam perjalananku ke Yudea.
17 Jadi, adakah aku bertindak serampangan dalam merencanakan hal ini? Atau adakah aku membuat rencanaku itu menurut keinginanku sendiri, sehingga padaku serentak terdapat “ya” dan “tidak”?
18 Demi Allah yang setia, janji kami kepada kamu bukanlah serentak “ya” dan “tidak”.
19 Karena Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kamu, yaitu olehku dan oleh Silwanus dan Timotius, bukanlah “ya” dan “tidak”, tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada “ya”.
20 Sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan “Amin” untuk memuliakan Allah.
21 Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi,
22 memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.
23 Tetapi aku memanggil Allah sebagai saksiku–Ia mengenal aku–,bahwa sebabnya aku tidak datang ke Korintus ialah untuk menyayangkan kamu.
24 Bukan karena kami mau memerintahkan apa yang harus kamu percayai, karena kamu berdiri teguh dalam imanmu. Sebaliknya, kami mau turut bekerja untuk sukacitamu.
2 Korintus 2 : 1-4
1 Aku telah mengambil keputusan di dalam hatiku, bahwa aku tidak akan datang lagi kepadamu dalam dukacita.
2 Sebab, jika aku mendukakan hatimu, siapa lagi yang dapat membuat aku menjadi gembira selain dia yang berdukacita karena aku.
3 Dan justru itulah maksud suratku ini, yaitu supaya jika aku datang, jangan aku berdukacita oleh mereka, yang harus membuat aku menjadi gembira. Sebab aku yakin tentang kamu semua, bahwa sukacitaku adalah juga sukacitamu.
4 Aku menulis kepada kamu dengan hati yang sangat cemas dan sesak dan dengan mencucurkan banyak air mata, bukan supaya kamu bersedih hati, tetapi supaya kamu tahu betapa besarnya kasihku kepada kamu semua.
Kidung Agung 1
1 Kidung agung dari Salomo.
Mempelai perempuan dan puteri-puteri Yerusalem
2 –Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur,
3 harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!
4 Tariklah aku di belakangmu, marilah kita cepat-cepat pergi! Sang raja telah membawa aku ke dalam maligai-maligainya. Kami akan bersorak-sorai dan bergembira karena engkau, kami akan memuji cintamu lebih dari pada anggur! Layaklah mereka cinta kepadamu!
5 Memang hitam aku, tetapi cantik, hai puteri-puteri Yerusalem, seperti kemah orang Kedar, seperti tirai-tirai orang Salma.
6 Janganlah kamu perhatikan bahwa aku hitam, karena terik matahari membakar aku. Putera-putera ibuku marah kepadaku, aku dijadikan mereka penjaga kebun-kebun anggur; kebun anggurku sendiri tak kujaga.
7 Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?
8 –Jika engkau tak tahu, hai jelita di antara wanita, ikutilah jejak-jejak domba, dan gembalakanlah anak-anak kambingmu dekat perkemahan para gembala.
Mempelai laki-laki dan mempelai perempuan puji-memuji
9 –Dengan kuda betina dari pada kereta-kereta Firaun kuumpamakan engkau, manisku.
10 Moleklah pipimu di tengah perhiasan-perhiasan dan lehermu di tengah kalung-kalung.
11 Kami akan membuat bagimu perhiasan-perhiasan emas dengan manik-manik perak.
12 –Sementara sang raja duduk pada mejanya, semerbak bau narwastuku.
13 Bagiku kekasihku bagaikan sebungkus mur, tersisip di antara buah dadaku.
14 Bagiku kekasihku setangkai bunga pacar di kebun-kebun anggur En-Gedi.
15 –Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu.
16 –Lihatlah, tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik; sungguh sejuk petiduran kita.
17 Dari kayu aras balok-balok rumah kita, dari kayu eru papan dinding-dinding kita.
Kidung Agung 2
1 Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah.
2 –Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.
3 –Seperti pohon apel di antara pohon-pohon di hutan, demikianlah kekasihku di antara teruna-teruna. Di bawah naungannya aku ingin duduk, buahnya manis bagi langit-langitku.
4 Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan panjinya di atasku adalah cinta.
5 Kuatkanlah aku dengan penganan kismis, segarkanlah aku dengan buah apel, sebab sakit asmara aku.
6 Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.
7 Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!
Di pintu mempelai perempuan
8 Dengarlah! Kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas bukit-bukit.
9 Kekasihku serupa kijang, atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap dan melihat dari kisi-kisi.
10 Kekasihku mulai berbicara kepadaku: “Bangunlah manisku, jelitaku, marilah!
11 Karena lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah lalu.
12 Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita.
13 Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pohon anggur semerbak baunya. Bangunlah, manisku, jelitaku, marilah!
14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!”
15 Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga!
16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
17 Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, kembalilah, kekasihku, berlakulah seperti kijang, atau seperti anak rusa di atas gunung-gunung tanaman rempah-rempah!
Kidung Agung 3
Impian mempelai perempuan
1 Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia.
2 Aku hendak bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia.
3 Aku ditemui peronda-peronda kota. “Apakah kamu melihat jantung hatiku?”
4 Baru saja aku meninggalkan mereka, kutemui jantung hatiku; kupegang dan tak kulepaskan dia, sampai kubawa dia ke rumah ibuku, ke kamar orang yang melahirkan aku.
5 Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!
Iring-iringan mempelai
6 Apakah itu yang membubung dari padang gurun seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyan dan bau segala macam serbuk wangi dari pedagang?
7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.
8 Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.
9 Raja Salomo membuat bagi dirinya suatu tandu dari kayu Libanon.
10 Tiang-tiangnya dibuatnya dari perak, sandarannya dari emas, tempat duduknya berwarna ungu, bagian dalamnya dihiasi dengan kayu arang. Hai puteri-puteri Yerusalem,
11 puteri-puteri Sion, keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.
Amsal 2
Faedah dari pada menuntut hikmat
1 Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu,
2 sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian,
3 ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian,
4 jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam,
5 maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.
6 Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.
7 Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya,
8 sambil menjaga jalan keadilan, dan memelihara jalan orang-orang-Nya yang setia.
9 Maka engkau akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik.
10 Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu;
11 kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau
12 supaya engkau terlepas dari jalan yang jahat, dari orang yang mengucapkan tipu muslihat,
13 dari mereka yang meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang gelap;
14 yang bersukacita melakukan kejahatan, bersorak-sorak karena tipu muslihat yang jahat,
15 yang berliku-liku jalannya dan yang sesat perilakunya;
16 supaya engkau terlepas dari perempuan jalang, dari perempuan yang asing, yang licin perkataannya,
17 yang meninggalkan teman hidup masa mudanya dan melupakan perjanjian Allahnya;
18 sesungguhnya rumahnya hilang tenggelam ke dalam maut, jalannya menuju ke arwah-arwah.
19 Segala orang yang datang kepadanya tidak balik kembali, dan tidak mencapai jalan kehidupan.
20 Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar.
21 Karena orang jujurlah akan mendiami tanah, dan orang yang tak bercelalah yang akan tetap tinggal di situ,
22 tetapi orang fasik akan dipunahkan dari tanah itu, dan pengkhianat akan dibuang dari situ.
Perubahan rencana kedatangan Paulus ke Korintus untuk kedua kali dicatat dalam ayat 15-16 yang kita baca. Perubahan rencana Paulus ini, oleh orang-orang yang tidak menyukainya, justru dipandang sebagai keraguan akan kerasulannya. “Bagaimana mungkin seorang rasul Kristus tidak menepati janji yang telah dibuatnya kepada jemaat Tuhan?”, kira-kira demikianlah tuduhan musuh-musuh Paulus kepadanya karena perubahan rencana untuk datang ke Korintus ini.
Paulus ingin menjelaskan kepada jemaat Korintus bahwa dia tidak sembarangan dalam merubah rencana kedatangannya. Maksud Paulus menunda kedatangannya adalah karena dia menyayangi jemaat Korintus, ia berkata, “…bahwa sebabnya aku tidak datang ke Korintus ialah untuk menyayangkan kamu” (ay. 23). Dalam 1 Korintus 7:1, ditulisan bahwa jemaat Korintus meminta nasihat Paulus untuk masalah yang terjadi dalam diri jemaat saat itu. Paulus pun mengirimkan surat sebagai jawaban atas pertanyaan mereka. Namun sesungguhnya mereka tidak menuruti nasihat Paulus. Paulus rindu mereka mengikuti nasihatnya dan menyelesaikan masalah yang terjadi dalam diri jemaat, tanpa Paulus harus datang dan menegur mereka secara langsung. Paulus mendorong mereka, sekaligus mengingatkan mereka bahwa mereka harus berdiri teguh dalam iman (ay. 24). Sebagai bukti keteguhan iman, mereka harus mau menuruti hidup benar di hadapan Tuhan dengan mengikuti nasihat Paulus tentang hidup perkawinan (1 Kor. 7). Namun maksud Paulus ini telah disalah-mengerti oleh para musuhnya dan ini tersebar di antara jemaat.
Menghadapi semuanya itu, Paulus hanya bisa membawa segalanya kepada Tuhan dan minta Tuhan yang menjadi saksinya (ay. 23), dengan satu keyakinan bahwa Tuhan yang paling mengenal dan mengetahui isi hati Paulus. Saat kita berbuat baik, yang mana dilandasi dengan hati yang tulus di hadapan manusia dan Tuhan, namun disalah-mengerti sesama, marilah meneladani Paulus. Paulus membawa segala hal kepada Tuhan dan tetap menjelaskan salah mengerti itu dengan penuh cinta kasih.
STUDI PRIBADI :
(1) Pernahkah mengalami kondisi seperti yang Paulus hadapi dalam relasi dengan jemaat Korintus?
(2) Apa yang Saudara lakukan sebagai jalan keluarnya?
Pokok Doa : Berdoalah agar jemaat Tuhan diberikan hati yang penuh cinta kasih, tidak menaruk dendam dan penuh pengampunan pada saat disalah-mengerti oleh orang lain.