Selasa, 29 September 2020
Bacaan hari ini: 1 Korintus 16:5-9 | Bacaan setahun: Mazmur 141-144
“Sebab di sini banyak kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak penentang.” (1 Korintus 16:9)
1 Korintus 16:5-9
Rencana Paulus
5 Aku akan datang kepadamu, sesudah aku melintasi Makedonia, sebab aku akan melintasi Makedonia.
6 Dan di Korintus mungkin aku akan tinggal beberapa lamanya dengan kamu atau mungkin aku akan tinggal selama musim dingin, sehingga kamu dapat menolong aku untuk melanjutkan perjalananku.
7 Sebab sekarang aku tidak mau melihat kamu hanya sepintas lalu saja. Aku harap dapat tinggal agak lama dengan kamu, jika diperkenankan Tuhan.
8 Tetapi aku akan tinggal di Efesus sampai hari raya Pentakosta,
9 sebab di sini banyak kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak penentang.
Mazmur 141
Doa dalam pencobaan
1 Mazmur Daud. Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru kepada-Mu!
2 Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.
3 Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!
4 Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat, untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang fasik bersama-sama dengan orang-orang yang melakukan kejahatan; dan jangan aku mengecap sedap-sedapan mereka.
5 Biarlah orang benar memalu dan menghukum aku, itulah kasih; tetapi janganlah minyak orang fasik menghiasi kepalaku! Sungguh aku terus berdoa menentang kejahatan-kejahatan mereka.
6 Apabila mereka diserahkan kepada hakim-hakimnya, maka mereka akan mendengar, bahwa perkataan-perkataanku menyenangkan.
7 Seperti batu yang dibelah dan dihancurkan di tanah, demikianlah akan berhamburan tulang-tulang mereka di mulut dunia orang mati.
8 Tetapi kepada-Mulah, ya ALLAH, Tuhanku, mataku tertuju; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!
9 Lindungilah aku terhadap katupan jerat yang mereka pasang terhadap aku, dan dari perangkap orang-orang yang melakukan kejahatan.
10 Orang-orang fasik akan jatuh serentak ke dalam jala mereka, tetapi aku melangkah lalu.
Mazmur 142
Doa seorang yang dikejar-kejar
1 Nyanyian pengajaran Daud, ketika ia ada di dalam gua: suatu doa. (142-2) Dengan nyaring aku berseru-seru kepada TUHAN, dengan nyaring aku memohon kepada TUHAN.
2 (142-3) Aku mencurahkan keluhanku ke hadapan-Nya, kesesakanku kuberitahukan ke hadapan-Nya.
3 (142-4) Ketika semangatku lemah lesu di dalam diriku, Engkaulah yang mengetahui jalanku. Di jalan yang harus kutempuh, dengan sembunyi mereka memasang jerat terhadap aku.
4 (142-5) Pandanglah ke kanan dan lihatlah, tidak ada seorangpun yang menghiraukan aku; tempat pelarian bagiku telah hilang, tidak ada seorangpun yang mencari aku.
5 (142-6) Aku berseru-seru kepada-Mu, ya TUHAN, kataku: “Engkaulah tempat perlindunganku, bagianku di negeri orang-orang hidup!”
6 (142-7) Perhatikanlah teriakku, sebab aku telah menjadi sangat lemah. Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang mengejar aku, sebab mereka terlalu kuat bagiku.
7 (142-8) Keluarkanlah aku dari dalam penjara untuk memuji nama-Mu. Orang-orang benar akan mengelilingi aku, apabila Engkau berbuat baik kepadaku.
Mazmur 143
Doa minta pertolongan dan pengajaran
1 Mazmur Daud. Ya TUHAN, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada permohonanku! Jawablah aku dalam kesetiaan-Mu, demi keadilan-Mu!
2 Janganlah beperkara dengan hamba-Mu ini, sebab di antara yang hidup tidak seorangpun yang benar di hadapan-Mu.
3 Sebab musuh telah mengejar aku dan mencampakkan nyawaku ke tanah, menempatkan aku di dalam gelap seperti orang yang sudah lama mati.
4 Semangatku lemah lesu dalam diriku, hatiku tertegun dalam tubuhku.
5 Aku teringat kepada hari-hari dahulu kala, aku merenungkan segala pekerjaan-Mu, aku memikirkan perbuatan tangan-Mu.
6 Aku menadahkan tanganku kepada-Mu, jiwaku haus kepada-Mu seperti tanah yang tandus. Sela
7 Jawablah aku dengan segera, ya TUHAN, sudah habis semangatku! Jangan sembunyikan wajah-Mu terhadap aku, sehingga aku seperti mereka yang turun ke liang kubur.
8 Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi, sebab kepada-Mulah aku percaya! Beritahukanlah aku jalan yang harus kutempuh, sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku.
9 Lepaskanlah aku dari pada musuh-musuhku, ya TUHAN, pada-Mulah aku berteduh!
10 Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!
11 Hidupkanlah aku oleh karena nama-Mu, ya TUHAN, keluarkanlah jiwaku dari dalam kesesakan demi keadilan-Mu!
12 Binasakanlah musuh-musuhku demi kasih setia-Mu, dan lenyapkanlah semua orang yang mendesak aku, sebab aku ini hamba-Mu!
Mazmur 144
Nyanyian syukur raja
1 Dari Daud. Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang;
2 yang menjadi tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku, perisaiku dan tempat aku berlindung, yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!
3 Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya?
4 Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.
5 Ya TUHAN, tekukkanlah langit-Mu dan turunlah, sentuhlah gunung-gunung, sehingga berasap!
6 Lontarkanlah kilat-kilat dan serakkanlah mereka, lepaskanlah panah-panah-Mu, sehingga mereka kacau!
7 Ulurkanlah tangan-Mu dari tempat tinggi, bebaskanlah aku dan lepaskanlah aku dari banjir, dari tangan orang-orang asing,
8 yang mulutnya mengucapkan tipu dan yang tangan kanannya adalah tangan kanan dusta.
9 Ya Allah, aku hendak menyanyikan nyanyian baru bagi-Mu, dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur bagi-Mu,
10 Engkau yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu!
11 Bebaskanlah aku dari pada pedang celaka dan lepaskanlah aku dari tangan orang-orang asing, yang mulutnya mengucapkan tipu, dan yang tangan kanannya adalah tangan kanan dusta.
12 Semoga anak-anak lelaki kita seperti tanam-tanaman yang tumbuh menjadi besar pada waktu mudanya; dan anak-anak perempuan kita seperti tiang-tiang penjuru, yang dipahat untuk bangunan istana!
13 Semoga gudang-gudang kita penuh, mengeluarkan beraneka ragam barang; semoga kambing domba kita menjadi beribu-ribu, berlaksa-laksa di padang-padang kita!
14 Semoga lembu sapi kita sarat; semoga tidak ada kegagalan dan tidak ada keguguran, dan tidak ada jeritan di lapangan-lapangan kita!
15 Berbahagialah bangsa yang demikian keadaannya! Berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah TUHAN!
Paulus menyampaikan rencana perjalanannya kepada jemaat di Korintus. Awalnya, ia akan mengadakan perjalan ke Makedonia untuk melayani di sana. Ia berharap dapat tinggal agak lama selama musim dingin di Korintus bersama mereka. Rupanya jemaat di Korintus sangat antusias menyambut rencana kunjungan Paulus tersebut. Mereka sangat senang rencana kedatangannya itu. Namun sayang, rencananya tersebut berubah karena Paulus melihat bahwa ada banyak kesempatan yang lebih besar dan lebih penting yang Tuhan nyatakan kepadanya untuk memberitakan Injil di Efesus (ayat 8-9). Itulah sebabnya, dengan berat hati ia tidak merealisasikan rencana-rencana yang telah dibuatnya semula.
Melalui bagian ini kita belajar beberapa hal. Pertama, sebagai orang percaya, apalagi sebagai pelayan Tuhan, kita harus menggunakan akal sehat kita, berdoa, memperhatikan keadaan, dan berusaha sebaik mungkin untuk mengetahui kehendak Allah. Janganlah bersandar kepada pengertian kita sendiri agar tidak salah di dalam memahami dan meresponi orang lain. Kedua, adakalanya rencana ataupun keputusan yang kita buat, mungkin tidak selalu sesuai dengan kehendak Allah sehingga kita pun harus mengubah rencana-rencana pelayanan kita dan mengganti jadwal kita karena keadaan-keadaan yang tidak mampu kita kendalikan. Apakah hal itu berarti bahwa kita membuat rencana-rencana kita di luar kehendak Allah? Tidak selalu berarti demikian.
Demikianlah halnya yang terjadi dengan rasul Paulus. Kadang-kadang Paulus harus memeriksa kembali buku catatan tentang janji kujungan, pelayanan, atau pertemuannya. Paulus melihat pintu pelayanan terbuka di Efesus dan itu sangat penting baginya. Ia rindu untuk dapat memberitakan Injil dan memenangkan orang-orang yang tersesat di Efesus; bukannya untuk “memanjakan” orang-orang yang sudah selamat di Korintus. Paulus lebih mengutamakan agenda Tuhan daripada agenda pribadinya. Baginya, kesempatan yang Tuhan beri untuk memenangkan jiwa adalah jauh lebih penting. Bagaimanakah dengan kita?
STUDI PRIBADI :
(1) Mengapa Paulus lebih mengutamakan pelayanan di Efesus daripada di Korintus?
(2) Bukankah jemaat-jemaat itu membutuhkan Paulus untuk melayani mereka?
Pokok Doa : Berdoalah bagi setiap jemaat Tuhan agar mereka tetap setia di dalam memberitakan Injil bagi Tuhan di manapun mereka berada. Tuhan menolong dan memimpin pergumulan hidup mereka, Amin.