Kamis, 24 September 2020
Bacaan hari ini: 1 Korintus 14:26-40 | Bacaan setahun: Mazmur 126-128
“Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu..., tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun.” (1 Korintus 14:26)
1 Korintus 14:26-40
Peraturan dalam pertemuan Jemaat
26 Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun.
27 Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya.
28 Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.
29 Tentang nabi-nabi–baiklah dua atau tiga orang di antaranya berkata-kata dan yang lain menanggapi apa yang mereka katakan.
30 Tetapi jika seorang lain yang duduk di situ mendapat penyataan, maka yang pertama itu harus berdiam diri.
31 Sebab kamu semua boleh bernubuat seorang demi seorang, sehingga kamu semua dapat belajar dan beroleh kekuatan.
32 Karunia nabi takluk kepada nabi-nabi.
33 Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.
34 Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.
35 Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.
36 Atau adakah firman Allah mulai dari kamu? Atau hanya kepada kamu sajakah firman itu telah datang?
37 Jika seorang menganggap dirinya nabi atau orang yang mendapat karunia rohani, ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah Tuhan.
38 Tetapi jika ia tidak mengindahkannya, janganlah kamu mengindahkan dia.
39 Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia untuk bernubuat dan janganlah melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh.
40 Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.
Mazmur 126
Pengharapan di tengah-tengah penderitaan
1 Nyanyian ziarah. Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi.
2 Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: “TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!”
3 TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
4 Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!
5 Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
6 Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Mazmur 127
Berkat TUHAN pangkal selamat
1 Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
2 Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah–sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
3 Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.
4 Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.
5 Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.
Mazmur 128
Berkat atas rumah tangga
1 Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
2 Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
3 Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!
4 Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.
5 Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,
6 dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel!
Bayangkan, apa yang akan terjadi jika lampu lalu lintas tidak berfungsi dengan baik? “Kekacauan.” Benar. Fungsi lampu lalu lintas adalah supaya tidak terjadi kekacauan ketika berada di perempatan jalan. Tetapi jika tidak berfungsi maka yang akan terjadi adalah kekacauan. Inilah yang hendak ditekankan Paulus, berkenaan dengan karunia rohani dalam pertemuan jemaat. Fungsi karunia rohani haruslah untuk membangun, dan bukan kekacauan (ay. 40).
Apakah yang terjadi jika seseorang dalam ibadah mengatakan bahwa dirinya mendapat pencerahan dari Tuhan lalu hendak berkhotbah dalam ibadah tersebut; sementara ada juga orang lain yang mengatakan hal yang sama. Tentu yang terjadi adalah kekacauan dalam ibadah, bukan? Itu baru dua orang, bagaimana jika ada lebih dari dua orang seperti itu? Ibadah tentu menjadi kacau. Dan Tuhan tidak menghendaki hal itu terjadi (ay. 33). Maka dari itu, Paulus menasihati jemaat di Korintus agar menahan diri (ay. 30). Jangan merasa mempunyai karunia rohani, lalu ingin pamer. Karunia rohani seharusnya dipakai untuk membangun jemaat, bukan untuk pamer, apalagi menimbulkan kekacauan. Itu sebabnya Paulus menasihati supaya karunia rohani dipakai untuk dapat membangun (ay. 26).
Firman Tuhan hari ini hendak mengajarkan kepada kita supaya dapat menggunakan karunia rohani kita dengan baik dan benar. Jangan pernah menggunakan karunia rohani dengan tujuan untuk menyombongkan diri. Ingatlah bahwa Tuhan membenci orang yang sombong (band. Ams. 16:5). Terlebih bila gara-gara kesombongan kita dalam menggunakan karunia rohani, menyebabkan kekacauan dalam ibadah. Tentu Tuhan akan sangat tidak senang, bukan? Maka dari itu saudaraku, mintalah hikmat dari Tuhan dalam menggunakan karunia rohani yang Tuhan telah percayakan kepada kita. Pakailah karunia rohani untuk dapat membangun jemaat. Jika karunia rohani kita tidak bisa membangun jemaat, maka hendaklah kita menahan diri atau meminta hikmat kepada Tuhan sehingga karunia rohani kita dapat digunakan untuk membangun jemaat.
STUDI PRIBADI :
(1) Sudahkah kita tahu karunia rohani kita?
(2) Jika sudah, renungkanlah bagaimana agar karunia rohani itu dapat kita pakai untuk membangun jemaat.
Pokok Doa : Berdoalah supaya karunia rohani yang kita miliki dapat dipakai untuk membangun jemaat. Berdoalah supaya Tuhan memberi kita hati yang rendah hati dalam menggunakan karunia rohani yang Tuhan percayakan.