Apa Karunia Rohanimu ?

Rabu, 23 September 2020

Bacaan hari ini: 1 Korintus 14:1-25 | Bacaan setahun: Mazmur 123-125



“Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.” (1 Korintus 14:3)

Propheteia adalah bahasa Yunani, merupakan asal kata “nubuat,” sesuai yang Paulus maksud dalam teks ini. Yang mempunyai arti (menurut kamus Alkitab) adalah Firman atau perkataan Allah yang diperkatakan oleh hamba-Nya dengan tujuan untuk menyatakan kesalahan, memberi suatu penghiburan, atau untuk menyingkapkan suatu hal yang rahasia, misalnya tentang peristiwa yang akan datang. Dengan kata lain, perkataan Allah ini disampaikan untuk dapat dimengerti maksudnya kepada yang menerima (misalnya jemaat), dengan tujuan untuk membangun. Sebab bagaimana bisa membangun jika tidak dimengerti maksudnya (apalagi jika bahasanya tidak dimengerti). Inilah yang menjadi poin Paulus, yakni menggunakan karunia untuk dapat membangun jemaat.

Jemaat di Korintus mempunyai karunia rohani tetapi mereka menggunakannya untuk show off alias untuk pamer. Padahal tujuan paling utamanya adalah agar bisa membangun orang lain. Buat apa pamer tetapi tidak bisa membangun. Inilah yang menjadi kritikan Paulus kepada jemaat di Korintus. Begitu juga dengan kita, orang percaya. Kita, sebagai orang percaya telah diberikan karunia rohani (band. 1Kor. 12:7 & 11) oleh Tuhan (jika belum dapat bisa meminta kepada Tuhan). Maka dari itu karunia rohani yang kita punyai, misalnya karunia bernubuat, harus dapat dipakai untuk dapat membangun, menasihati dan menghibur (band. 2Tim. 3:16). Jangan sampai kita menggunakan karunia rohani untuk “pamer.”

Memang dalam teks ini, Paulus lebih menekankan karunia untuk bernubuat karena bisa membangun, tetapi ada juga karunia rohani yang Tuhan berikan kepada kita yang bisa untuk membangun jemaat. Misalnya: karunia berkata-kata dengan hikmat atau dengan pengetahuan, karunia untuk menyembuhkan, karunia untuk membedakan roh, dan lainnya (1Kor. 12:8-10). Yang terpenting adalah, kita minta kepada Tuhan agar kita bisa menggunakan karunia yang Tuhan berikan ini untuk kita pakai agar dapat membangun orang lain atau bisa juga untuk menegur orang lain sehingga ada transformasi hidup.

STUDI PRIBADI :
(1) Tahukah kita karunia rohani kita?
(2) Adakah karunia rohani yang kita butuhkan dalam pelayanan? Sudahkah membangun, menghibur, menegur dalam kasih?

Pokok Doa : Berdoalah agar kita tahu karunia rohani kita. Berdoalah untuk karunia rohani yang kita butuhkan dalam pelayanan. Juga agar karunia rohani kita dapat dipakai membangun, menghibur, dan menegur dalam kasih. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *