Mahkota Yang Abadi

Kamis, 17 September 2020

Bacaan hari ini: 1 Korintus 9:1-27 | Bacaan setahun: Mazmur 111-113, Wahyu 17



“Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.” (1 Korintus 9:25)

Miss World adalah sebuah kontes kecantikan tahunan terlama untuk memilih wanita terbaik sedunia setiap tahunnya. Setiap pemenang tahunan akan dipanggil maju di depan kerumunan ramai dan di kepala mereka akan disematkan mahkota yang indah sebagai tanda kemenangan. Di dalam kehidupan Yunani, mahkota biasa juga diberikan kepada mereka yang memenangkan Isthmian Games. Di depan khalayak ramai mereka akan disanjung dan diberi penghargaan berupa mahkota sebagai tanda kemenangan.

Dengan penggambaran inilah, Paulus menjelaskan kehidupan orang Kristen di dunia ini. Kita sebagai orang Kristen diibaratkan seorang yang bertanding dalam pertandingan untuk memperoleh mahkota. Pada akhir pertandingan, kita, di hadapan kaum kudus akan menerima mahkota yang abadi atas kesetiaan kita mengikut Tuhan dan memberitakan Injil bagi Tuhan. Apabila para atlet bertanding untuk memperoleh mahkota yang fana, kita orang Kristen bertanding untuk memperoleh mahkota yang kekal (ay. 25). Tetapi untuk menang, kita pun sama seperti para atlet, kita harus mendisiplin diri, melatih diri, menguasai diri dalam berbagai hal untuk dapat memenangkan pertandingan ini (ay. 25b). Kita tidak bisa menang apabila kita menjadi petinju yang sembarangan saja memukul, ataupun pelari yang berlari tanpa tujuan (ay. 26). Apabila kita mau menang, kita harus melatih diri, di dalam memberitakan Injil dan di dalam kehidupan kudus kita.

Jika demikian, adakah tiap kita sungguh-sungguh rindu memperoleh mahkota yang abadi? Jika iya, maukah kita sungguh-sungguh melatih diri kita untuk hidup kudus bagi Tuhan. Maukah kita sungguh-sungguh melatih diri kita untuk dapat memberitakan Injil Kristus? Marilah kita belajar dan melatih diri di dalam kekudusan, sehingga kita boleh hidup memuliakan Tuhan dan membawa orang-orang di sekitar kita untuk mengenal Kristus.

STUDI PRIBADI :
(1) Perhatikan disiplin rohani kita dengan baik. Adakah kita sudah bersaat teduh dengan disiplin dan membaca Alkitab dengan konsisten?
(2) Ambillah waktu dan bertanyalah kepada hamba Tuhan bagaimana cara memberitakan Injil dengan baik.

Pokok Doa : Berdoalah untuk setiap teman dan sanak famili yang belum mengenal Kristus. Berdoalah agar Tuhan membuka hati mereka dan kita boleh memiliki kesempatan memberitakan Injil-Nya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *