Hidup Tanpa Rasa Takut

Senin, 10 Agustus 2020

Bacaan hari ini: Roma 5:1-11 | Bacaan setahun: Mazmur 24-26, Yakobus 5



“Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!” (Mazmur 32:1)

Pada bagian ini, Paulus menjelaskan bahwa dahulu kita adalah seteru atau musuh Allah, karena kita hidup dalam dosa dan memusuhi Allah. Namun sekarang, ketika Kristus telah mati bagi kita untuk menebus dosa-dosa kita maka kita beroleh pendamaian dengan Allah. Paulus ingin menggambarkan bagaimana situasi dan keadaan orang-orang yang telah dibenarkan oleh Tuhan. Orang-orang yang telah dibenarkan Allah memiliki hidup penuh damai sejahtera dengan Allah. Dengan kata lain, manusia memiliki relasi yang dipulihkan dengan Allah. Manusia dapat memancarkan kemuliaan Allah, sebab tadinya dosa telah membuat manusia kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23).

Hasil pembenaran itu juga berdampak kepada kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan. Dahulu hidup penuh dengan keputus-asaan dan tanpa pengharapan. Tetapi, ketika hidup kita dibenarkan oleh Tuhan maka kita memiliki iman untuk masuk kepada kasih karunia Allah, di mana kita dapat bermegah atas kesengsaraan kita. Sebab kita tahu bahwa kesengsaraan menimbulkan ketekunan dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan dan pengharapan itu tidak mengecewakan karena Roh Kudus telah dikaruniakan kepada kita.

Setiap pembenaran yang kita terima dari Allah adalah karena Kristus telah menunjukkan kasih-Nya yang besar kepada kita dengan mati bagi kita ketika kita semua masih lemah dan hidup sebagai orang-orang durhaka. Kristus memberikan nyawa-Nya supaya kita beroleh hidup di dalam Dia. Ia telah menanggung semua penghukuman yang seharusnya menjadi bagian kita. Oleh sebab itu, Paulus meyakinkan agar kita boleh bermegah di dalam Kristus karena telah menerima pendamaian yang berasal dari Dia (ay. 11).

Dengan demikian, sebagai orang-orang yang telah dibenarkan, kita boleh hidup tanpa ketakutan akan hukuman kekal, melainkan hidup dengan keberanian untuk percaya bahwa kita akan memperoleh hidup kekal bersama dengan Dia sekalipun harus menghadapi berbagai macam kesengsaraan dalam dunia ini.

STUDI PRIBADI :
(1) Apakah Anda merasakan damai sejahtera dan sukacita dalam berelasi dengan Allah?
(2) Apa Anda takut mendapat hukuman Allah ketika berdosa kepada Dia?

Berdoalah : Ya Tuhan Yesus, Allah Pencipta kami, terima kasih untuk karya keselamatan yang telah Engkau kerjakan bagi kami. Mampukan kami hidup sebagai orang yang telah dibenarkan oleh-Mu. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *