Minggu, 26 Juli 2020
Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 23:23-35 | Bacaan setahun: Ayub 26-28, Ibrani 3
“Tetapi Paulus menjawab: Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku?” (Kisah Para Rasul 21:13a)
Kisah Para Rasul 23:23-35
Paulus dipindahkan ke Kaisarea
23 Kemudian kepala pasukan memanggil dua perwira dan berkata: “Siapkan dua ratus orang prajurit untuk berangkat ke Kaisarea beserta tujuh puluh orang berkuda dan dua ratus orang bersenjata lembing, kira-kira pada jam sembilan malam ini.
24 Sediakan juga beberapa keledai tunggang untuk Paulus dan bawalah dia dengan selamat kepada wali negeri Feliks.”
25 Dan ia menulis surat, yang isinya sebagai berikut:
26 “Salam dari Klaudius Lisias kepada wali negeri Feliks yang mulia.
27 Orang ini ditangkap oleh orang-orang Yahudi dan ketika mereka hendak membunuhnya, aku datang dengan pasukan mencegahnya dan melepaskannya, karena aku dengar, bahwa ia adalah warganegara Roma.
28 Untuk mengetahui apa alasannya mereka mendakwa dia, aku menghadapkannya ke Mahkamah Agama mereka.
29 Ternyatalah bagiku, bahwa ia didakwa karena soal-soal hukum Taurat mereka, tetapi tidak ada tuduhan, atas mana ia patut dihukum mati atau dipenjarakan.
30 Kepadaku telah diberitahukan, bahwa ada komplotan merencanakan membunuh dia. Karena itu aku segera menyuruh membawa dia kepadamu, sedang kepada para pendakwa telah kuberitahukan, bahwa mereka harus mengajukan perkara itu kepadamu.”
31 Lalu prajurit-prajurit itu mengambil Paulus sesuai dengan yang diperintahkan kepada mereka dan membawanya pada waktu malam ke Antipatris.
32 Pada keesokan harinya mereka membiarkan orang-orang berkuda dan Paulus meneruskan perjalanan, dan mereka sendiri pulang ke markas.
33 Setibanya di Kaisarea orang-orang berkuda itu menyampaikan surat itu kepada wali negeri serta menyerahkan Paulus kepadanya.
34 Dan setelah membaca surat itu, wali negeri itu menanyakan Paulus dari propinsi manakah asalnya. Dan ketika ia mendengar, bahwa Paulus dari Kilikia,
35 ia berkata: “Aku akan memeriksa perkaramu, bila para pendakwamu juga telah tiba di sini.” Lalu ia menyuruh menahan Paulus di istana Herodes.
Ayub 26
Jawab Ayub: Siapa dapat mengerti kebesaran Allah?
1 Tetapi Ayub menjawab:
2 “Alangkah baiknya bantuanmu kepada yang tidak kuat, dan pertolonganmu kepada lengan yang tidak berdaya!
3 Alangkah baiknya nasihatmu kepada orang yang tidak mempunyai hikmat, dan pengertian yang kauajarkan dengan limpahnya!
4 Atas anjuran siapakah engkau mengucapkan perkataan-perkataan itu, dan gagasan siapakah yang kaunyatakan?
5 Roh-roh di bawah menggeletar, demikian juga air dan penghuninya.
6 Dunia orang mati terbuka di hadapan Allah, tempat kebinasaanpun tidak ada tutupnya.
7 Allah membentangkan utara di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan.
8 Ia membungkus air di dalam awan-Nya, namun awan itu tidak robek.
9 Ia menutupi pemandangan takhta-Nya, melingkupinya dengan awan-Nya.
10 Ia telah menarik garis pada permukaan air, sampai ujung perbatasan antara terang dan gelap;
11 tiang-tiang langit bergoyang-goyang, tercengang-cengang oleh hardik-Nya.
12 Ia telah meneduhkan laut dengan kuasa-Nya dan meremukkan Rahab dengan kebijaksanaan-Nya.
13 Oleh nafas-Nya langit menjadi cerah, tangan-Nya menembus ular yang tangkas.
14 Sesungguhnya, semuanya itu hanya ujung-ujung jalan-Nya; betapa lembutnya bisikan yang kita dengar dari pada-Nya! Siapa dapat memahami guntur kuasa-Nya?”
Ayub 27
Tidak ada harapan bagi orang fasik
1 Maka Ayub melanjutkan uraiannya:
2 “Demi Allah yang hidup, yang tidak memberi keadilan kepadaku, dan demi Yang Mahakuasa, yang memedihkan hatiku,
3 selama nafasku masih ada padaku, dan roh Allah masih di dalam lubang hidungku,
4 maka bibirku sungguh-sungguh tidak akan mengucapkan kecurangan, dan lidahku tidak akan melahirkan tipu daya.
5 Aku sama sekali tidak membenarkan kamu! Sampai binasa aku tetap mempertahankan bahwa aku tidak bersalah.
6 Kebenaranku kupegang teguh dan tidak kulepaskan; hatiku tidak mencela seharipun dari pada umurku.
7 Biarlah musuhku mengalami seperti orang fasik, dan orang yang melawan aku seperti orang yang curang.
8 Karena apakah harapan orang durhaka, kalau Allah menghabisinya, kalau Ia menuntut nyawanya?
9 Apakah Allah akan mendengar teriaknya, jika kesesakan menimpa dia?
10 Dapatkah ia bersenang-senang karena Yang Mahakuasa dan berseru kepada Allah setiap waktu?
11 Aku akan mengajari kamu tentang tangan Allah, apa yang dimaksudkan oleh Yang Mahakuasa tidak akan kusembunyikan.
12 Sesungguhnya, kamu sekalian telah melihatnya sendiri; mengapa kamu berpikir yang tidak-tidak?
13 Inilah bagian orang fasik yang ditentukan Allah, dan milik pusaka orang-orang lalim yang mereka terima dari Yang Mahakuasa:
14 kalau anak-anaknya bertambah banyak mereka menjadi makanan pedang, dan anak cucunya tidak mendapat cukup makan;
15 siapa yang luput dari padanya, akan turun ke kubur karena wabah, dengan tidak ditangisi oleh janda mereka.
16 Jikalau ia menimbun uang seperti debu banyaknya, dan menumpuk pakaian seperti tanah liat,
17 sekalipun ia yang menumpuknya, namun orang benar yang akan memakainya, dan orang yang tidak bersalah yang akan membagi-bagi uang itu.
18 Ia mendirikan rumahnya seperti sarang laba-laba, seperti gubuk yang dibuat penjaga.
19 Sebagai orang kaya ia membaringkan diri, tetapi tidak dapat ia mengulanginya: ketika ia membuka matanya, maka tidak ada lagi semuanya itu.
20 Kedahsyatan mengejar dia seperti air bah, pada malam hari ia diterbangkan badai;
21 angin timur mengangkatnya, lalu lenyaplah ia; ia dilemparkannya dari tempatnya.
22 Dengan tak kenal belas kasihan Allah melempari dia, dengan cepat ia harus melepaskan diri dari kuasa-Nya.
23 Oleh karena dia orang bertepuk tangan, dan bersuit-suit karena dia dari tempat kediamannya.”
Ayub 28
Manusia tidak dapat menemukan hikmat
1 “Memang ada tempat orang menambang perak dan tempat orang melimbang emas;
2 besi digali dari dalam tanah, dan dari batu dilelehkan tembaga.
3 Orang menyudahi kegelapan, dan batu diselidikinya sampai sedalam-dalamnya, di dalam kekelaman dan kelam pekat.
4 Orang menggali tambang jauh dari tempat kediaman manusia, mereka dilupakan oleh orang-orang yang berjalan di atas, mereka melayang-layang jauh dari manusia.
5 Tanah yang menghasilkan pangan, dibawahnya dibongkar-bangkir seperti oleh api.
6 Batunya adalah tempat menemukan lazurit yang mengandung emas urai.
7 Jalan ke sana tidak dikenal seekor burung buaspun, dan mata elang tidak melihatnya;
8 binatang yang ganas tidak menginjakkan kakinya di sana dan singa tidak melangkah melaluinya.
9 Manusia melekatkan tangannya pada batu yang keras, ia membongkar-bangkir gunung-gunung sampai pada akar-akarnya;
10 di dalam gunung batu ia menggali terowongan, dan matanya melihat segala sesuatu yang berharga;
11 air sungai yang merembes dibendungnya, dan apa yang tersembunyi dibawanya ke tempat terang.
12 Tetapi di mana hikmat dapat diperoleh, di mana tempat akal budi?
13 Jalan ke sana tidak diketahui manusia, dan tidak didapati di negeri orang hidup.
14 Kata samudera raya: Ia tidak terdapat di dalamku, dan kata laut: Ia tidak ada padaku.
15 Untuk gantinya tidak dapat diberikan emas murni, dan harganya tidak dapat ditimbang dengan perak.
16 Ia tidak dapat dinilai dengan emas Ofir, ataupun dengan permata krisopras yang mahal atau dengan permata lazurit;
17 tidak dapat diimbangi oleh emas, atau kaca, ataupun ditukar dengan permata dari emas tua.
18 Baik gewang, baik hablur, tidak terhitung lagi; memiliki hikmat adalah lebih baik dari pada mutiara.
19 Permata krisolit Etiopia tidak dapat mengimbanginya, ia tidak dapat dinilai dengan emas murni.
20 Hikmat itu, dari manakah datangnya, atau akal budi, di manakah tempatnya?
21 Ia terlindung dari mata segala yang hidup, bahkan tersembunyi bagi burung di udara.
22 Kebinasaan dan maut berkata: Hanya desas-desusnya yang sampai ke telinga kami.
23 Allah mengetahui jalan ke sana, Ia juga mengenal tempat kediamannya.
24 Karena Ia memandang sampai ke ujung-ujung bumi, dan melihat segala sesuatu yang ada di kolong langit.
25 Ketika Ia menetapkan kekuatan angin, dan mengatur banyaknya air,
26 ketika Ia membuat ketetapan bagi hujan, dan jalan bagi kilat guruh,
27 ketika itulah Ia melihat hikmat, lalu memberitakannya, menetapkannya, bahkan menyelidikinya;
28 tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi.”
Ibrani 3
Yesus lebih tinggi dari Musa
1 Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,
2 yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musapun setia dalam segenap rumah-Nya.
3 Sebab Ia dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa, sama seperti ahli bangunan lebih dihormati dari pada rumah yang dibangunnya.
4 Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah.
5 Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian,
6 tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.
Binasa karena murtad
7 Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
8 janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
9 di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.
10 Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,
11 sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.”
12 Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.
13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini”, supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.
14 Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.
15 Tetapi apabila pernah dikatakan: “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman”,
16 siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa?
17 Dan siapakah yang Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat dosa dan yang mayatnya bergelimpangan di padang gurun?
18 Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya? Bukankah mereka yang tidak taat?
19 Demikianlah kita lihat, bahwa mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka.
Akhirnya Paulus tiba di Kaisarea (menjadikan kota ini ibukota Yudea di bawah pemerintahan Romawi dengan wali negeri Feliks) di tengah-tengah komplotan orang-orang Yahudi yang hendak membunuh Paulus. Yang menarik, kepala pasukan itu percaya akan apa yang dikatakan oleh keponakan Paulus. Sehingga ia menyuruh pasukan untuk mengawal Paulus ke Kaisarea dengan: 200 orang prajurit, 70 orang berkuda, dan 200 orang bersenjata lembing.
Melalui surat yang ditulis kepala pasukan menyatakan 2 hal: Pertama, bahwa Paulus adalah warga negara Romawi. Ia tidak boleh diperlakukan sembarangan sebelum diadili, apalagi bukan persoalan yang terkait dengan pemberontakan. Kedua, bahwa Paulus ditangkap dan diadili karena persoalan agama Yahudi, mereka berdebat tentang Hukum Taurat.
Melalui kisah Paulus ini, kita dapat melihat rancangan Tuhan Allah di dalam memberitakan Injil-Nya ke Roma tidak dapat dihalangi rancangan jahat manusia. Manusia dapat mereka-rekakan yang jahat tetapi Allah mereka-rekakan yang baik agar Injil-Nya diberitakan dan semakin banyak orang kembali kepada Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang non Yahudi, untuk diselamatkan.
Injil Kerajaan harus diberitakan meskipun Paulus sudah dinubutkan oleh Agabus bahwa Paulus akan menderita, dianiaya, dan bahkan harus mati di Yerusalem. Tetapi Paulus berkata: “Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku?” Mengapa Paulus mengatakan hal demikian? Karena bagi Paulus, nilai hidupnya bukanlah terletak pada hal-hal lahiriah atau pada materi semata-mata, melainkan nilai hidup Paulus terfokus kepada pengenalan akan Kristus dan Paulus menganggap bahwa pengenalannya akan Kristus jauh lebih mulia dari segala sesuatu.
Demikianlah rancangan Tuhan Allah bagi setiap kita anak-anak-Nya, yakni untuk pergi memberitakan Injil kepada yang lainnya. Adakah kita sebagai anak-anak-Nya hidup sesuai dengan rancangan Tuhan itu?
STUDI PRIBADI : Dari perenungan Firman Tuhan ini, pelajaran rohani apakah yang dapat kita ambil sebagai makanan rohani bagi pertumbuhan iman kita?
Berdoalah : Ya Tuhan, kepada-Mu hamba berjuang untuk taat menjalankan amanat-Mu. Tolonglah dan pimpinlah kami untuk setia pergi memberitakan Injil Kerajaan Allah kepada yang lainnya, Amin.