Jumat, 24 Juli 2020
Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 22:30-23:11 | Bacaan setahun: Ayub 20-22, Ibrani 1
“Tetapi Imam Besar Ananias menyuruh orang-orang yang berdiri dekat Paulus menampar mulut Paulus.” (Kisah Para Rasul 23:2)
Kisah Para Rasul 22:30 - 23:1-11
Paulus di hadapan Mahkamah Agama
Kisah Para Rasul 22:30
30 Namun kepala pasukan itu ingin mengetahui dengan teliti apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus. Karena itu pada keesokan harinya ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara dan memerintahkan, supaya imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul. Lalu ia membawa Paulus dari markas dan menghadapkannya kepada mereka.
Kisah Para Rasul 23:1-11
1 Sambil menatap anggota-anggota Mahkamah Agama, Paulus berkata: “Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah.”
2 Tetapi Imam Besar Ananias menyuruh orang-orang yang berdiri dekat Paulus menampar mulut Paulus.
3 Membalas itu Paulus berkata kepadanya: “Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur putih-putih! Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut hukum Taurat, namun engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar aku.”
4 Dan orang-orang yang hadir di situ berkata: “Engkau mengejek Imam Besar Allah?”
5 Jawab Paulus: “Hai saudara-saudara, aku tidak tahu, bahwa ia adalah Imam Besar. Memang ada tertulis: Janganlah engkau berkata jahat tentang seorang pemimpin bangsamu!”
6 Dan karena ia tahu, bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi, ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya: “Hai saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap akan kebangkitan orang mati.”
7 Ketika ia berkata demikian, timbullah perpecahan antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki dan terbagi-bagilah orang banyak itu.
8 Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya.
9 Maka terjadilah keributan besar. Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan dan membantah dengan keras, katanya: “Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini! Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya.”
10 Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan untuk turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka dan membawanya ke markas.
11 Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya: “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.”
Ayub 20
Pendapat Zofar, bahwa sesudah kemujuran sebentar, orang fasik akan binasa
1 Maka Zofar, orang Naama, menjawab:
2 “Oleh sebab itulah pikiran-pikiranku mendorong aku menjawab, karena hatiku tidak sabar lagi.
3 Kudengar teguran yang menghina aku, tetapi yang menjawab aku ialah akal budi yang tidak berpengertian.
4 Belumkah engkau mengetahui semuanya itu sejak dahulu kala, sejak manusia ditempatkan di bumi,
5 bahwa sorak-sorai orang fasik hanya sebentar saja, dan sukacita orang durhaka hanya sekejap mata?
6 Walaupun keangkuhannya sampai ke langit dan kepalanya mengenai awan,
7 namun seperti tahinya ia akan binasa untuk selama-lamanya; siapa yang pernah melihatnya, bertanya: Di mana dia?
8 Bagaikan impian ia melayang hilang, tak berbekas, lenyap bagaikan penglihatan waktu malam.
9 Ia tidak lagi tampak pada mata yang melihatnya, dan tempat kediamannya tidak melihatnya lagi.
10 Anak-anaknya harus mencari belas kasihan orang miskin, dan tangannya sendiri harus mengembalikan kekayaannya.
11 Tulang-tulangnya boleh penuh tenaga orang muda, tetapi tenaga itupun akan membaringkan diri bersama dia dalam debu.
12 Sungguhpun kejahatan manis rasanya di dalam mulutnya, sekalipun ia menyembunyikannya di bawah lidahnya,
13 menikmatinya serta tidak melepaskannya, dan menahannya pada langit-langitnya,
14 namun berubah juga makanannya di dalam perutnya, menjadi bisa ular tedung di dalamnya.
15 Harta benda ditelannya, tetapi dimuntahkannya lagi, Allah yang mengeluarkannya dari dalam perutnya.
16 Bisa ular tedung akan diisapnya, ia akan dibunuh oleh lidah ular.
17 Ia tidak boleh melihat batang-batang air dan sungai-sungai yang mengalirkan madu dan dadih.
18 Ia harus mengembalikan apa yang diperolehnya dan tidak mengecapnya; ia tidak menikmati kekayaan hasil dagangnya.
19 Karena ia telah menghancurkan orang miskin, dan meninggalkan mereka terlantar; ia merampas rumah yang tidak dibangunnya.
20 Sesungguhnya, ia tidak mengenal ketenangan dalam batinnya, dan ia tidak akan terluput dengan membawa harta bendanya.
21 Suatupun tidak luput dari pada lahapnya, itulah sebabnya kemujurannya tidak kekal.
22 Dalam kemewahannya yang berlimpah-limpah ia penuh kuatir; ia ditimpa kesusahan dengan sangat dahsyatnya.
23 Untuk mengisi perutnya, Allah melepaskan ke atasnya murka-Nya yang menyala-nyala, dan menghujankan itu kepadanya sebagai makanannya.
24 Ia dapat meluputkan diri terhadap senjata besi, namun panah tembaga menembus dia.
25 Anak panah itu tercabut dan keluar dari punggungnya, mata panah yang berkilat itu keluar dari empedunya: ia menjadi ngeri.
26 Kegelapan semata-mata tersedia bagi dia, api yang tidak ditiup memakan dia dan menghabiskan apa yang tersisa dalam kemahnya.
27 Langit menyingkapkan kesalahannya, dan bumi bangkit melawan dia.
28 Hasil usahanya yang ada di rumahnya diangkut, semuanya habis pada hari murka-Nya.
29 Itulah ganjaran Allah bagi orang fasik, milik pusaka yang dijanjikan Allah kepadanya.”
Ayub 21
Pendapat Ayub, bahwa kemujuran orang fasik kelihatannya tahan lama
1 Tetapi Ayub menjawab:
2 “Dengarkanlah baik-baik perkataanku dan biarlah itu menjadi penghiburanmu.
3 Bersabarlah dengan aku, aku akan berbicara; sehabis bicaraku bolehlah kamu mengejek.
4 Kepada manusiakah keluhanku tertuju? Mengapa aku tidak boleh kesal hati?
5 Berpalinglah kepadaku, maka kamu akan tercengang, dan menutup mulutmu dengan tangan!
6 Kalau aku memikirkannya, aku menjadi takut, dan gemetarlah tubuhku.
7 Mengapa orang fasik tetap hidup, menjadi tua, bahkan menjadi bertambah-tambah kuat?
8 Keturunan mereka tetap bersama mereka, dan anak cucu diperhatikan mereka.
9 Rumah-rumah mereka aman, tak ada ketakutan, pentung Allah tidak menimpa mereka.
10 Lembu jantan mereka memacek dan tidak gagal, lembu betina mereka beranak dan tidak keguguran.
11 Kanak-kanak mereka dibiarkan keluar seperti kambing domba, anak-anak mereka melompat-lompat.
12 Mereka bernyanyi-nyanyi dengan iringan rebana dan kecapi, dan bersukaria menurut lagu seruling.
13 Mereka menghabiskan hari-hari mereka dalam kemujuran, dan dengan tenang mereka turun ke dalam dunia orang mati.
14 Tetapi kata mereka kepada Allah: Pergilah dari kami! Kami tidak suka mengetahui jalan-jalan-Mu.
15 Yang Mahakuasa itu apa, sehingga kami harus beribadah kepada-Nya, dan apa manfaatnya bagi kami, kalau kami memohon kepada-Nya?
16 Memang, kemujuran mereka tidak terletak dalam kuasa mereka sendiri! Rancangan orang fasik adalah jauh dari padaku.
17 Betapa sering pelita orang fasik dipadamkan, kebinasaan menimpa mereka, dan kesakitan dibagikan Allah kepada mereka dalam murka-Nya!
18 Mereka menjadi seperti jerami di depan angin, seperti sekam yang diterbangkan badai.
19 Bencana untuk dia disimpan Allah bagi anak-anaknya. Sebaiknya, orang itu sendiri diganjar Allah, supaya sadar;
20 sebaiknya matanya sendiri melihat kebinasaannya, dan ia sendiri minum dari murka Yang Mahakuasa!
21 Karena peduli apa ia dengan keluarganya sesudah ia mati, bila telah habis jumlah bulannya?
22 Masakan kepada Allah diajarkan orang pengetahuan, kepada Dia yang mengadili mereka yang di tempat tinggi?
23 Yang seorang mati dengan masih penuh tenaga, dengan sangat tenang dan sentosa;
24 pinggangnya gemuk oleh lemak, dan sumsum tulang-tulangnya masih segar.
25 Yang lain mati dengan sakit hati, dengan tidak pernah merasakan kenikmatan.
26 Tetapi sama-sama mereka terbaring di dalam debu, dan berenga-berenga berkeriapan di atas mereka.
27 Sesungguhnya, aku mengetahui pikiranmu, dan muslihat yang kamu rancangkan terhadap aku.
28 Katamu: Di mana rumah penguasa? Di mana kemah tempat kediaman orang-orang fasik?
29 Belum pernahkah kamu bertanya-tanya kepada orang-orang yang lewat di jalan? Dapatkah kamu menyangkal petunjuk-petunjuk mereka,
30 bahwa orang jahat terlindung pada hari kebinasaan, dan diselamatkan pada hari murka Allah?
31 Siapa yang akan langsung menggugat kelakuannya, dan mengganjar perbuatannya?
32 Dialah yang dibawa ke kuburan, dan jiratnya dirawat orang.
33 Dengan nyaman ia ditutupi oleh gumpalan-gumpalan tanah di lembah; setiap orang mengikuti dia, dan yang mendahului dia tidak terbilang banyaknya.
34 Alangkah hampanya penghiburanmu bagiku! Semua jawabanmu hanyalah tipu daya belaka!”
Ayub 22
Elifas menganjurkan, supaya Ayub bertobat dari pada dosanya yang besar
1 Maka Elifas, orang Teman, menjawab:
2 “Apakah manusia berguna bagi Allah? Tidak, orang yang berakal budi hanya berguna bagi dirinya sendiri.
3 Apakah ada manfaatnya bagi Yang Mahakuasa, kalau engkau benar, atau keuntungannya, kalau engkau hidup saleh?
4 Apakah karena takutmu akan Allah, maka engkau dihukum-Nya, dan dibawa-Nya ke pengadilan?
5 Bukankah kejahatanmu besar dan kesalahanmu tidak berkesudahan?
6 Karena dengan sewenang-wenang engkau menerima gadai dari saudara-saudaramu dan merampas pakaian orang-orang yang melarat;
7 orang yang kehausan tidak kauberi minum air, dan orang yang kelaparan tidak kauberi makan,
8 tetapi orang yang kuat, dialah yang memiliki tanah, dan orang yang disegani, dialah yang mendudukinya.
9 Janda-janda kausuruh pergi dengan tangan hampa, dan lengan yatim piatu kauremukkan.
10 Itulah sebabnya engkau dikelilingi perangkap, dan dikejutkan oleh kedahsyatan dengan tiba-tiba.
11 Terangmu menjadi gelap, sehingga engkau tidak dapat melihat dan banjir meliputi engkau.
12 Bukankah Allah bersemayam di langit yang tinggi? Lihatlah bintang-bintang yang tertinggi, betapa tingginya!
13 Tetapi pikirmu: Tahu apa Allah? Dapatkah Ia mengadili dari balik awan-awan yang gelap?
14 Awan meliputi Dia, sehingga Ia tidak dapat melihat; Ia berjalan-jalan sepanjang lingkaran langit!
15 Apakah engkau mau tetap mengikuti jalan lama, yang dilalui orang-orang jahat,
16 mereka yang telah direnggut sebelum saatnya, yang alasnya dihanyutkan sungai;
17 mereka yang berkata kepada Allah: Pergilah dari pada kami! dan: Yang Mahakuasa dapat berbuat apa terhadap kami?
18 Namun Dialah juga yang memenuhi rumah mereka dengan segala yang baik–tetapi rancangan orang fasik adalah jauh dari padaku.
19 Hal itu dilihat oleh orang benar dan mereka bersukaria; orang yang tidak bersalah mengolok-olok mereka:
20 Sungguh, lawan kami telah dilenyapkan, dan peninggalan mereka telah habis dimakan api.
21 Berlakulah ramah terhadap Dia, supaya engkau tenteram; dengan demikian engkau memperoleh keuntungan.
22 Terimalah apa yang diajarkan mulut-Nya, dan taruhlah firman-Nya dalam hatimu.
23 Apabila engkau bertobat kepada Yang Mahakuasa, dan merendahkan diri; apabila engkau menjauhkan kecurangan dari dalam kemahmu,
24 membuang biji emas ke dalam debu, emas Ofir ke tengah batu-batu sungai,
25 dan apabila Yang Mahakuasa menjadi timbunan emasmu, dan kekayaan perakmu,
26 maka sungguh-sungguh engkau akan bersenang-senang karena Yang Mahakuasa, dan akan menengadah kepada Allah.
27 Jikalau engkau berdoa kepada-Nya, Ia akan mengabulkan doamu, dan engkau akan membayar nazarmu.
28 Apabila engkau memutuskan berbuat sesuatu, maka akan tercapai maksudmu, dan cahaya terang menyinari jalan-jalanmu.
29 Karena Allah merendahkan orang yang angkuh tetapi menyelamatkan orang yang menundukkan kepala!
30 Orang yang tidak bersalah diluputkan-Nya: engkau luput karena kebersihan tanganmu.”
Ibrani 1
Allah berfirman dengan perantaraan Anak-Nya
1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
Anak Allah lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat
5 Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?” dan “Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?”
6 Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: “Semua malaikat Allah harus menyembah Dia.”
7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: “Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api.”
8 Tetapi tentang Anak Ia berkata: “Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.
9 Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu.”
10 Dan: “Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu.
11 Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian;
12 seperti jubah akan Engkau gulungkan mereka, dan seperti persalinan mereka akan diubah, tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.”
13 Dan kepada siapakah di antara malaikat itu pernah Ia berkata: “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu?”
14 Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?
Pada dasarnya, orang Farisi dan orang Saduki tidak mungkin bisa bersatu, karena pandangan agama dan politiknya bertolak belakang. Orang Saduki adalah kaum bangsawan, kelompok orang kaya yang memiliki kekuasaan dan mendominasi kursi anggota majelis Sanhedrin. Mereka lebih suka berhubungan dengan orang kaya dan pejabat. Secara politik, orang Saduki adalah pendukung pemerintah Roma. Secara agama, mereka tidak percaya adanya kebangkitan orang mati, tidak percaya adanya hidup kekal, dan tidak percaya adanya malaikat ataupun Iblis.
Sedangkan orang Farisi kebanyakan adalah pengusaha kelas menengah, yang lebih sering berinteraksi dengan rakyat kecil. Orang Farisi percaya kepada firman Allah, namun juga memberi otoritas yang sama bagi berbagai tradisi dan seiring waktu tradisi-tradisi ini ditambahkan ke dalam Firman Tuhan dan otoritasnya dianggap sama dengan firman Tuhan. Dalam konsep agama, mereka percaya Allah berdaulat penuh, percaya pada kebangkitan orang mati, kehidupan kekal, percaya adanya malaikat dan Iblis.
Paulus sangat memahami situasi pengadilan agama yang sedang mengadili dia. Dengan cerdik ia memanfaatkan perbedaan pandangan agama antara orang Saduki dan orang Farisi, ia memecahkan persatuan para anggota Mahkama Agama Yahudi saat itu. Paulus mengatakan bahwa ia ditangkap dan diperhadapkan ke pengadilan agama adalah semata-mata karena pandangannya yang mengharapkan kebangkitan orang mati. Ia menempatkan diri sebagai orang Farisi yang menjadi korban. Ini tentu memancing rasa iba orang Farisi dan akhirnya mempersalahkan kelompok Saduki. Paulus mengatakan seperti ini juga tidak salah, karena ia memang mengharapkan kebangkitan Kristus yang menjadi inti dan kekuatan dari pemberitaan Injilnya. Paulus sangat cerdik dan penuh hikmat. Akhirnya pengadilan itu jadi kacau, terbelah jadi dua kelompok, tidak ada keputusan. Yang bisa kita pelajari dari bacaan hari ini adalah, setiap kesepakatan jahat harus dihadapi dengan tenang, dan jangan lupa meminta hikmat Tuhan.
STUDI PRIBADI : Apa yang menjadi inti pembelaan Paulus ketika diperhadapkan di dalam pengadilan Agama pada saat itu?
Pokok Doa : Berdoalah agar setiap jemaat tetap bersandar dan berpegang teguh pada keyakinan yang dimilikinya dan hidup taat sesuai dengan Firman Tuhan, Amin.