Berani Bersaksi

Rabu, 22 Juli 2020

Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 22:1-22 | Bacaan setahun: Ayub 14-16, Titus 3



“Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya...” (Kisah Para Rasul 22:14-15)

Apakah yang menyebabkan Paulus berani bersaksi di tengah-tengah penganiayaan yang sewaktu-waktu dapat merenggut nyawanya? Keberanian Paulus bersaksi didorong oleh kasihnya kepada Tuhan Allah yang telah menawan hatinya: “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku
memperoleh Kristus” (Filipi 3:7-8).

Dulunya, Paulus adalah seorang penganiaya dan pembunuh pengikut Kristus, tanpa pandang bulu. Bahkan Paulus meminta surat resmi untuk menangkapi para pengikut Kristus di Damsyik. Tapi ketika Paulus bertemu Tuhan Yesus dalam perjalanan ke Damsyik, hidupnya berubah. Paulus bertobat dan dibaptis oleh Ananias, ia memperoleh anugerah Allah yang merupakan kemurahan Tuhan Allah. Dari seorang yang sombong menjadi seorang abdi allah yang dipakai secara luar biasa bagi pekerjaan Tuhan untuk kemuliaan nama-Nya. Allah sendiri memanggil Paulus untuk diselamatkan dan menjadi alat-Nya, yaitu saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang dilihat dan didengarnya, bukan hanya kepada orang-orang Yahudi, tetapi juga kepada bangsa-bangsa lain, “Tetapi kata Tuhan kepadaku: Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain.” Hal ini dikatakan-Nya karena umat-Nya telah banyak membunuh nabi-nabi dan rasul-rasul yang Allah utus oleh karena ketidak-percayaan mereka, seperti tertulis, “Rakyat mendengarkan Paulus sampai kepada perkataan itu; tetapi sesudah itu, mereka mulai berteriak, katanya: ‘Enyahkan orang ini dari muka bumi! Ia tidak layak hidup!’”

Saat ini, Tuhan Allah memanggil setiap kita untuk menerima anugerah keselamatan-Nya dan menjadi alat kemuliaan-Nya. Tuhan Yesus yang tidak berubah dalam visi-Nya memerintahkan setiap pengikut-Nya untuk menyampaikan kebenaran Firman Tuhan, baik atau tidak baik waktunya.

STUDI PRIBADI :
(1) Apakah yang Paulus lakukan di tengah-tengah rakyat yang akan menangkap dia?
(2) Bagaimana respons rakyat setelah mendengarkan perkataan Paulus?

Berdoalah : Ya Tuhan Yesus, Allah yang hidup, hanya kepada-Mu lah, hamba belajar taat untuk hidup memuliakan nama-Mu. Tolonglah, pimpinlah setiap kami sehingga kesaksian hidup kami memuliakan nama-Mu. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *