Keselamatan Hanya Karena Anugerah

Sabtu, 04 Juli 2020

Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 15:1-21 | Bacaan setahun: Ezra 5-6, 1 Tesalonika 3



“Sebaliknya kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.” (Kisah Para Rasul 15:11)

Sekelompok orang Farisi yang bertobat rupanya masih melanjutkan kebiasaan mereka untuk menaati Hukum Taurat. Mereka datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan orang-orang non Yahudi: “Jika kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan Musa, kamu tidak dapat selamat” (ay. 1, 5). Jadi bagi mereka, untuk diselamatkan, tidak cukup jika hanya percaya kepada Yesus. Hal ini mengakibatkan kebingungan dan perselisihan dalam gereja Antiokhia, sehingga mereka perlu mengirimkan sebuah delegasi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk bersidang menyelesaikan masalah ini.

Dalam persidangan, Petrus menegaskan bahwa tidak ada perbedaan antara orang Yahudi, atau non Yahudi untuk selamat, yaitu hanya oleh anugerah Tuhan Yesus semata (ay. 9, 11). Ketika orang Yahudi percaya kepada Yesus sebagai Mesias, mereka dibebaskan dari tuntutan hukum Taurat yang tidak mampu mereka tanggung. Demikian pula orang non Yahudi yang percaya Yesus, tidak seharusnya dituntut melaksanakan hukum Taurat itu. Sunat maupun kebiasaan melakukan hukum Taurat tidak dapat menambah keselamatan, karena Yesus sendiri telah menggenapi hukum Taurat. Yesus telah mati mengorbankan diri-Nya untuk menjadi korban pendamaian antara manusia dan Allah. Sedangkan apa yang dikemukakan Yakobus di ayat 21 bukanlah sebagai syarat diselamatkan, namun supaya dalam kehidupan bersama, orang Kristen Yahudi dan non Yahudi, dapat saling menghargai sehingga tidak menimbulkan kebencian antara kedua pihak. Bagi orang non Yahudi, masalah makan dari binatang yang mati tidak karena disembelih dan makan darahnya, adalah perkara biasa, namun tidaklah demikian bagi orang Yahudi.

Kita diselamatkan hanyalah oleh anugerah Tuhan, dan bukan karena perbuatan atau usaha kita! Sebagai orang yang sudah diselamatkan karena anugerah Tuhan, kita harus menunjukkan jati diri kita yang baru dengan melakukan apa yang dikehendaki Tuhan. Apa yang dikehendaki Tuhan, pastilah hal-hal yang baik dan benar di mata Tuhan.

STUDI PRIBADI :
(1) Mengapa keselamatan hanya oleh anugerah, dan bukan ditambahkan perbuatan baik?
(2) Apakah keselamatan akan hilang ketika kita gagal berbuat baik?

Pokok Doa : Bersyukur kepada Tuhan, sebab karena anugerah-Nya semata kita bisa diselamatkan. Berdoalah agar hidup kita dapat menunjukkan jati diri kita sebagai orang yang sudah diselamatkan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *