Murid Rahasia

Minggu, 31 Mei 2020

Bacaan hari ini: Yohanes 19:31-42 | Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 23-24, 2 Korintus 2



“Sesudah itu Yusuf dari Arimatea-ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang Yahudi- meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus.” (Yohanes 19:38)

Ada berbagai macam pertimbangan bagi seseorang sehingga ia memutuskan untuk tidak mengungkapkan iman percayanya kepada Tuhan.

Dalam perikop ini, setidaknya ada dua orang yang percaya kepada Yesus semasa hidup-Nya, tapi tidak menunjukkannya. Disebutkan, Yusuf dari Arimatea yang sudah menjadi murid Yesus secara diam-diam. Mungkin karena posisinya yang tinggi, seorang Sanhedrin (dewan kehormatan tertinggi Yahudi), membuat dia tidak leluasa menunjukkan imannya kepada Yesus, karena mungkin tidak ingin dikucilkan oleh orang Farisi. Seorang lagi adalah Nikodemus, yang latar belakangnya sudah dicatat sebelumnya (3:1; 7:50, dst). Dua orang tokoh Yahudi yang berpengaruh ini dipakai oleh Tuhan, bekerjasama untuk memberikan pemakaman yang layak bagi Yesus. Supaya genaplah nas firman Tuhan, “Orang menempatkan kuburnya di antara orang fasik, dan dalam matinya ia ada dengan seorang kaya” (Yes. 53:9).

Meskipun ketika Yesus hidup, mereka menyembunyikan statusnya sebagai murid Yesus, dengan berani mereka meminta mayat Yesus,—yang pada waktu itu sudah menjadi milik orang Roma, karena yang menghukum adalah orang Roma, kepada Pilatus. Mereka mempersiapkan penguburan yang baik bagi Yesus. Campuran minyak mur dengan minyak gaharu yang dibawa Nikodemus, dengan berat lima puluh kati (34 kg), adalah jumlah yang banyak, yang biasanya dipakai untuk penguburan seorang raja. Artinya dua orang murid rahasia ini, mengakui Yesus sebagai Raja mereka dan memperlakukan mayat Yesus dengan hormat.

Kematian Yesus mendorong Yusuf dan Nikodemus untuk secara terbuka mengakui iman mereka, dan menerima karunia keselamatan itu. Demikian pula kematian Yesus harusnya mendorong kita untuk membuka hati, menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi dan menjadi saksi-Nya di manapun kita berada.

STUDI PRIBADI :
(1) Sudahkah kita dengan hati terbuka menerima karunia keselamatan Tuhan?
(2) Maukah kita menjadi saksi Kristus yang baik, di manapun kita berada?

Pokok Doa : Berdoalah supaya setiap kita dimampukan menjadi saksi-saksi Kristus yang mengabarkan Injil keselamatan dimana pun kita berada. Lebih banyak orang boleh mendengar dan percaya berita injil Tuhan Yesus. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *