Roti Hidup

Kamis, 30 April 2020

Bacaan hari ini: Yohanes 6:25-59 | Bacaan setahun: 2 Samuel 7-8, Roma 3



“Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” (Yohanes 6:51)

Secara jasmani, manusia butuh makanan untuk bisa bertahan hidup. Dalam Alkitab, kata roti muncul ratusan kali dan sering digunakan untuk makanan yang umumnya menunjang kehidupan. Namun, manusia juga punya kebutuhan rohani sehingga manusia membutuhkan roti untuk memenuhi kebutuhan rohani mereka. Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai roti hidup, yang menjamin kehidupan manusia hingga kepada kekekalan.

Pernyataan Yesus bahwa, “Akulah roti hidup” adalah pernyataan-Nya dalam memberikan penegasan dan koreksi atas pengenalan orang banyak terhadap-Nya. Mereka mengenal-Nya sebagai seorang pembuat mukjizat dan memberikan makanan jasmani, namun Yesus ingin mereka mengenal-Nya sebagai Pribadi yang memberikan makanan rohani yang menjamin kehidupan kekal.

Untuk mendapatkan roti hidup, mereka hanya perlu percaya kepada-Nya (ay. 29) dan menikmati persekutuan dengan-Nya. Dalam ayat 53, Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.” Yesus tidak mengajarkan kanibalisme karena hal ini tidak bisa dimaknai secara harfiah. Inilah yang kita peringati melalui Perjamuan Kudus. Setiap kali Perjamuan Kudus, Hamba Tuhan berkata, “Ambillah dan makanlah ini sebagai peringatan bahwa Kristus telah mati bagimu, dan hiduplah dari Dia dalam hatimu dengan iman dan ucapan syukur.” Hal ini memiliki makna bahwa ketika kita percaya kepada Kristus, kita percaya bahwa kesengsaraan-Nya dan curahan darah-Nya telah membawa penebusan bagi kita dari hukuman dosa serta jaminan akan keselamatan kekal. Kita menikmati persekutuan rohani dengan Tuhan Yesus, kita tidak makan daging dan minum darah-Nya secara fisik.

Kiranya kita semakin menikmati persekutuan dengan Tuhan Yesus, Sang Roti Hidup. Inilah yang akan memuaskan jiwa dahaga kita sehingga kita dihindarkan dari mencari kepuasan dengan cara yang salah.


STUDI PRIBADI :

(1) Apakah arti perkataan Tuhan Yesus di dalam ayat 53 ini?
(2) Apakah makna rohani dari pembacaan dan perenungan Firman Tuhan hari ini?

Berdoalah : Tuhan Yesus, mampukanlah kami untuk tetap setia bersekutu bersama Engkau dan menikmati Firman-Mu di dalam perenungan kami hari lepas hari, Amin. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *